Profesi nelayan memiliki kedekatan yang erat dengan masyarakat Indonesia. Dengan garis pantai mencapai 108 ribu kilometer, nelayan dan usaha penangkapan ikan menjadi pilihan mata pencaharian utama bagi masyarakat pesisir. Oleh karena itu, kesejahteraan nelayan perlu menjadi perhatian, dan salah satu indikator untuk menilainya adalah Nilai Tukar Nelayan (NTN).
Apa itu Nilai Tukar Nelayan? Secara sederhana, NTN adalah perbandingan antara nilai jual hasil produksi nelayan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan operasional penangkapan ikan. Artinya, NTN mencerminkan sejauh mana pendapatan nelayan mampu mencukupi biaya hidup dan kegiatan produksinya.
Penghitungan NTN dilakukan dengan mengombinasikan dua indikator, yaitu Indeks Harga yang Dibayar (IB) dan Indeks Harga yang Diterima (IT) oleh nelayan. IB diperoleh dari survei bulanan terhadap harga kebutuhan pokok di pasar pedesaan, sementara IT mengacu pada harga yang diterima nelayan di tingkat produsen atau farm gate. Kedua indikator ini menjadi tolok ukur penting dalam menilai daya beli dan kesejahteraan pelaku usaha perikanan tangkap di Indonesia.
Semakin tinggi NTN semakin tinggi kesejahteraan nelayan. Berikut arti dari NTN yang umum ditemui:
- NTN > 100 artinya nelayan mendapatkan keuntungan dari penjualan hasil tangkapan. Dengan kata lain, harga yang diterima nelayan lebih tinggi dari kebutuhan dasar dan biaya penangkapan ikan.
- NTN = 100 adalah kondisi perdagangan stabil. Kenaikan harga yang didapatkan nelayan diiringi dengan meningkatnya harga yang harus dibayarkan nelayan.
- NTN < 100 merupakan kondisi di mana nelayan mengalami kerugian. Biaya untuk kehidupan rumah tangga dan produksi ikan lebih tinggi dari harga yang diterimanya dari hasil penjualan.
Kabar baik datang dari tren NTN yang diambil dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS). Sepanjang enam bulan pertama tahun 2025, NTN menunjukkan tren yang relatif stabil. Pada Januari, NTN tercatat sebesar 102,87 dan mengalami kenaikan pada Februari menjadi 103,80. Meskipun demikian, pada Maret nilai tersebut sedikit terkoreksi menjadi 103,48.
Memasuki bulan April, NTN kembali mengalami penurunan ringan ke angka 103,35 dan terus melemah pada Mei menjadi 103,29. Namun pada Juni, terjadi sedikit perbaikan dengan capaian sebesar 103,42. Pergerakan ini menunjukkan dinamika yang wajar di tengah fluktuasi harga hasil tangkapan dan kebutuhan rumah tangga nelayan.
Konsistensi NTN yang berada di atas angka 100 menjadi indikator positif bahwa secara umum pendapatan nelayan masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup serta operasional mereka. Meskipun angkanya tidak melonjak tinggi, stabilitas ini mencerminkan adanya keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan nelayan di berbagai daerah pesisir.
Baca Juga: Analisis Perubahan Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Terbaru
Sumber:
http://bps.go.id/id/statistics-table/2/MTc0MSMy/nilai-tukar-nelayan-dan-pembudidaya-ikan--mei-2025.html
Penulis: Faiz Al haq
Editor: Editor