SD Swasta Mulai Jadi Favorit, Bagaimana dengan SD Negeri?

Jumlah SD swasta bertambah dalam kurun waktu 4 tahun terakhir sebanyak 1.511 sekolah. Sementara dalam waktu yang sama, sebanyak 1.340 SD negeri ditutup.

SD Swasta Mulai Jadi Favorit, Bagaimana dengan SD Negeri? Ilustrasi Kegiatan di SD | Unsplash/Syahrul Alamsyah Wahid
Ukuran Fon:

Sekolah Dasar atau SD merupakan jenjang pendidikan formal yang berfungsi sebagai pondasi awal untuk mengenalkan dan mengajari pengetahuan umum yang mendasar mengenai konsep sains dan alam, masyarakat dan lingkungannya, serta nilai-nilai kebangsaan.

Selain mempelajari hal-hal akademik, keterampilan sosial dan karakter juga akan terasah. Di lingkungan SD inilah, anak-anak mulai mengetahui dunia belajar secara sistematis dan membentuk kebiasaan belajar sebagai bekal untuk jenjang pendidikan berikutnya.

Di Indonesia sendiri terdapat dua jenis SD yakni SD negeri dan SD swasta. Perbedaan keduanya terletak pada penerapan kurikulum, biaya, pengelola, hingga fasilitas.

Pengelolaan operasional SD negeri dipegang oleh pemerintah daerah setempat dengan kurikulum yang mengacu pada pemerintah pusat dan biayanya lebih terjangkau.

Sementara itu, pengelolaan operasional SD swasta dilakukan secara independen oleh lembaga atau yayasan milik masyarakat, dengan kurikulum yang lebih fleksibel disesuaikan dengan visi misi sekolah. Untuk itu, biasanya biaya sekolahnya terhitung lebih mahal.

Jumlah Murid SD negeri dan Swasta di Seluruh Indonesia | GoodStats

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), di tahun 2021, jumlah murid SD negeri di seluruh Indonesia berjumlah 20.690.002 anak. Di tahun berikutnya, jumlah tersebut turun menjadi 20.366.178 anak yang bersekolah di SD negeri.

Tahun 2023, murid di SD negeri berkurang sehingga totalnya 20.244.837. Pada tahun 2024, jumlah tersebut kembali berkurang menjadi 20.133.151.

Penurunan tersebut berbanding terbalik dengan jumlah murid SD swasta yang justru mengalami peningkatan.

Di tahun 2021 jumlah seluruh murid SD swasta berjumlah 3.641.754. Jumlah tersebut bertambah sebanyak 68.579 di tahun 2022, menjadi 3.710.333.

Tahun selanjutnya, angka tersebut bertambah menjadi 3.802.085. Di tahun 2024, jumlah murid SD swasta tercatat meningkat sehingga total keseluruhan adalah 3.865.281.

Kenapa Malah Turun?

Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan turunnya jumlah murid di SD negeri dan meningkatnya murid di SD swasta, seperti fasilitas yang ditawarkan, sistem pendidikan yang berlaku, hingga sistem penerimaan murid.

“Jadi sempat gambling sih kalau misalkan sudah mengikuti prosedur (PPDB), tapi enggak diterima. Apalagi yang kami incar sekolah dasar negeri yang cukup favorit, takutnya nanti terpental (dari daftar), jadi ya sudah akhirnya milih di swasta saja,” ungkap Nuriy, warga Bekasi kepada BBC News Indonesia, Rabu (17/7/2024).

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dilakukan melalui 4 jalur yaitu zonasi, afirmasi, perpindahan orang tua, dan jalur prestasi. Cara tersebut dibentuk dengan maksud meningkatkan akses layanan pendidikan yang adil dengan kuota jalur zonasi lebih banyak dibandingkan jalur lainnya.

Tetapi pada implementasinya, jalur zonasi menuai banyak kritik karena tidak semua bisa mendaftar di sekolah negeri favorit dengan alasan zonasi. Sehingga muncul kecurangan yang dilakukan oleh beberapa oknum agar anaknya bisa bersekolah di sekolah tersebut.

“Persoalan penerapan sistem zonasi sebenarnya gambaran pembangunan daerah pada sektor pendidikan yang tidak sensitif terhadap prinsip keadilan. Selain itu, kemungkinan daerah memang tidak mengantisipasi terjadinya perilaku curang yang dilakukan sebagian kecil masyarakat,” ucap Bukik Setiawan, pengamat pendidikan dan Ketua Yayasan Guru Belajar, Rabu (12/7/2023), dikutip dari Kumparan.

Menanggapi isu ini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyatakan tengah mengevaluasi kebijakan zonasi dari masyarakat.

“Pemerintah sedang menyusun regulasi baru yang lebih fleksibel berdasarkan masukan dari masyarakat di berbagai daerah,” ucap Atip Latipulhayat, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah saat acara audiensi bersama Aliansi Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa (Adkesma), Kamis (2/1/2025), dikutip dari laman Tempo.

Jumlah SD Negeri dan Swasta Indonesia

Penurunan dan peningkatan tersebut berbanding lurus dengan turunnya jumlah sekolah dasar negeri dan swasta.

Jumlah SD negeri dan Swasta di Indonesia | GoodStats

Dilihat dari data resmi milik BPS, dalam kurun waktu 4 tahun sudah ada 1.340 SD negeri yang tutup. Sementara dalam waktu yang sama, terdapat 1.511 SD swasta yang dibangun. Data tersebut menunjukkan bahwa mayoritas orang tua memiliki kecenderungan untuk menyekolahkan anaknya di SD swasta dibandingkan SD negeri.

Diharapkan pemerintah mampu menghidupkan kembali SD negeri yang berkualitas dengan fasilitas memadai agar dapat bersaing dengan SD swasta. Layanan pendidikan dengan mutu tinggi tidak hanya dirasakan oleh keluarga yang mampu, tetapi juga dari mereka yang tidak mampu.

Baca Juga: Angka Partisipasi Sekolah di Indonesia 2024: Tren dan Tantangan

Penulis: Nabilla Nurtsaniya
Editor: Editor

Konten Terkait

Penjualan Mobil Domestik Capai 51 Ribu Unit pada April 2025

Penjualan mobil domestik pada April 2025 turun 27,8% menjadi 51.205 unit, terendah dalam 12 bulan terakhir.

Makin Tinggi Pendidikan, Makin Tinggi Gaji yang Diperoleh

Rata-rata gaji lulusan diploma dan sarjana jauh lebih tinggi dibanding lulusan SD ke bawah, bahkan melebihi 2 kali lipat.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook