Referensi bagi Kaum Jomblo, Hobi Bisa Jadi Cara Temukan Pasangan Sefrekuensi

Komunitas yang didasari atas hobi yang sama bisa meningkatkan kesempatan seseorang untuk bertemu dengan teman atau pasangan yang sefrekuensi.

Referensi bagi Kaum Jomblo, Hobi Bisa Jadi Cara Temukan Pasangan Sefrekuensi Ilustrasi Melakukan Aktivitas Hobi bersama Pasangan | Yaroslav Shuraev/Pexels

Ada banyak cara untuk menemukan pasangan, mulai dari bertemu di tempat kerja, berkenalan lewat teman, atau mungkin menggunakan aplikasi berkencan yang dapat mudah diakses lewat telepon genggam. Namun, siapa yang menyangka jika ternyata kita bisa menemukan pasangan dari hal-hal yang kita sukai, sesederhana melakukan hobi dan berakhir mendapatkan pendamping yang sefrekuensi.

Hobi sebagai Cara untuk Menemukan Pasangan

YouGov melakukan survei secara global dengan responden berusia lebih dari 18 tahun. Survei ini berlangsung secara daring dengan mengambil sampel dari berbagai negara. Salah satu bagian dari survei membahas mengenai kecenderungan bagaimana seseorang bertemu dengan pasangannya.

Survei YouGov Mengenai Bagaimana Seseorang Bertemu Pasangan | Goodstats
Hobi jadi salah satu cara untuk bertemu pasangan | Goodstats

Hasilnya, 24% peserta bertemu pasangan setelah diperkenalkan oleh teman atau keluarganya. Selanjutnya, 14% bertemu pasangan melalui tempat kerja dan 10% peserta lainnya menemukan pasangannya melalui aplikasi kencan.

Selebihnya, peserta bertemu saat bepergian di tempat yang berbeda, misalnya kafe atau bar (9%), di sekolah (6%), di universitas (6%), ketika melakukan hobi (4%), di komunitas keagamaan (2%), tempat lainnya (6%), dan 5% peserta memilih untuk tidak mengungkapkan bagaimana pertemuan dengan pasangannya.

Hal yang unik dari data tersebut adalah hobi menjadi salah satu sarana di mana seseorang menemukan pasangan atas dasar minat yang sama. Kesamaan frekuensi dari hal-hal yang disukai mendorong seseorang untuk mudah merasa terhubung satu sama lain.

Charles Chu dan Brian S. Lowery dari Stanford University mengemukakan sebuah konsep yang disebut self-essentialist reasoning. Konsep tersebut mengungkapkan bagaimana seseorang mudah terkoneksi dengan orang lain dengan minat yang sama. Hal ini dipengaruhi oleh nilai batin (core essence) setiap orang. Orang-orang dengan nilai yang sama cenderung memiliki pandangan yang sama terhadap hal-hal yang lebih komprehensif.

Bertemu Pasangan dari Hobi Olahraga

Salah satu hobi yang banyak dilakukan anak muda adalah olahraga. Strava mengeluarkan Strava Year In Sport The Trend Report 2024. Laporan tersebut diperoleh setelah menganalisis data dari 5.068 responden yang dipilih secara acak dari 135 juta pengguna dengan periode waktu dari 1 September 2023 hingga 30 Agustus 2024. 

Persentase Pengguna yang Menemukan Teman Kencan melalui Aktivitas Olahraga
Menurut Strava, 20% responden bertemu pasangan ketika berolahraga | Goodstats

Berdasarkan laporan tersebut, 20% pengguna gen Z (1 dari 5 orang) pernah berkencan dengan seseorang yang ditemuinya di komunitas olahraga. Bahkan, dari laporan yang sama, juga diketahui bahwa 59% pengguna lebih senang bersosialisasi lewat aktivitas olahraga dibandingkan bertemu di tempat hangout, seperti bar atau kafe (dipilih oleh 14% pengguna).

Dengan demikian, terbukti bahwa hobi dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan aktivitas sosial seseorang. Komunitas yang didasari atas minat yang sama meningkatkan kesempatan seseorang untuk bertemu dengan teman atau pasangan yang sefrekuensi.

Baca Juga: Intip Tren Kuliner Anak Muda Indonesia: Hobi Jajan Namun Tetap Hemat

Penulis: Nur Fitriani Ramadhani
Editor: Editor

Konten Terkait

Polemik Diskriminasi Gender di Tempat Kerja

Diskriminasi gender kerap terjadi di dunia kerja. Sebanyak 45% perempuan mengakui ketidakadilan di kantor, kesenjangan gaji jadi yang paling banyak terjadi.

Tren Pengeluaran Gen Z: 75% Habiskan Gaji untuk Makanan

Sekitar 75% responden mengalokasikan gaji mereka untuk membeli makanan, sementara sisanya digunakan untuk kebutuhan lainnya.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook