Ada banyak cara untuk menemukan pasangan, mulai dari bertemu di tempat kerja, berkenalan lewat teman, atau mungkin menggunakan aplikasi berkencan yang dapat mudah diakses lewat telepon genggam. Namun, siapa yang menyangka jika ternyata kita bisa menemukan pasangan dari hal-hal yang kita sukai, sesederhana melakukan hobi dan berakhir mendapatkan pendamping yang sefrekuensi.
Hobi sebagai Cara untuk Menemukan Pasangan
YouGov melakukan survei secara global dengan responden berusia lebih dari 18 tahun. Survei ini berlangsung secara daring dengan mengambil sampel dari berbagai negara. Salah satu bagian dari survei membahas mengenai kecenderungan bagaimana seseorang bertemu dengan pasangannya.
Hasilnya, 24% peserta bertemu pasangan setelah diperkenalkan oleh teman atau keluarganya. Selanjutnya, 14% bertemu pasangan melalui tempat kerja dan 10% peserta lainnya menemukan pasangannya melalui aplikasi kencan.
Selebihnya, peserta bertemu saat bepergian di tempat yang berbeda, misalnya kafe atau bar (9%), di sekolah (6%), di universitas (6%), ketika melakukan hobi (4%), di komunitas keagamaan (2%), tempat lainnya (6%), dan 5% peserta memilih untuk tidak mengungkapkan bagaimana pertemuan dengan pasangannya.
Hal yang unik dari data tersebut adalah hobi menjadi salah satu sarana di mana seseorang menemukan pasangan atas dasar minat yang sama. Kesamaan frekuensi dari hal-hal yang disukai mendorong seseorang untuk mudah merasa terhubung satu sama lain.
Charles Chu dan Brian S. Lowery dari Stanford University mengemukakan sebuah konsep yang disebut self-essentialist reasoning. Konsep tersebut mengungkapkan bagaimana seseorang mudah terkoneksi dengan orang lain dengan minat yang sama. Hal ini dipengaruhi oleh nilai batin (core essence) setiap orang. Orang-orang dengan nilai yang sama cenderung memiliki pandangan yang sama terhadap hal-hal yang lebih komprehensif.
Bertemu Pasangan dari Hobi Olahraga
Salah satu hobi yang banyak dilakukan anak muda adalah olahraga. Strava mengeluarkan Strava Year In Sport The Trend Report 2024. Laporan tersebut diperoleh setelah menganalisis data dari 5.068 responden yang dipilih secara acak dari 135 juta pengguna dengan periode waktu dari 1 September 2023 hingga 30 Agustus 2024.
Berdasarkan laporan tersebut, 20% pengguna gen Z (1 dari 5 orang) pernah berkencan dengan seseorang yang ditemuinya di komunitas olahraga. Bahkan, dari laporan yang sama, juga diketahui bahwa 59% pengguna lebih senang bersosialisasi lewat aktivitas olahraga dibandingkan bertemu di tempat hangout, seperti bar atau kafe (dipilih oleh 14% pengguna).
Dengan demikian, terbukti bahwa hobi dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan aktivitas sosial seseorang. Komunitas yang didasari atas minat yang sama meningkatkan kesempatan seseorang untuk bertemu dengan teman atau pasangan yang sefrekuensi.
Baca Juga: Intip Tren Kuliner Anak Muda Indonesia: Hobi Jajan Namun Tetap Hemat
Penulis: Nur Fitriani Ramadhani
Editor: Editor