Intip Tren Kuliner Anak Muda Indonesia: Hobi Jajan Namun Tetap Hemat

Survei mengungkap bahwa 49,6% anak muda lebih memilih jajan hemat, dengan anggaran antara Rp10.000-Rp25.000 setiap kali mereka membeli makanan.

Intip Tren Kuliner Anak Muda Indonesia: Hobi Jajan Namun Tetap Hemat Ilustrasi Mie Ayam sebagai Tren Kuliner Anak Muda | Freepik

Membeli makanan di luar, atau sering disebut juga dengan jajan atau kulineran, senantiasa menjadi aktivitas yang menyenangkan dan tak lekang oleh waktu bagi semua kalangan usia. Mulai dari anak kecil, anak muda, hingga orang dewasa, setiap kelompok memiliki preferensi dan kebiasaan unik dalam hal gaya kuliner mereka.

Di antara semua kelompok, anak muda menjadi kelompok dengan preferensi kuliner unik yang menarik untuk diulik. Di usia muda, mereka cenderung sudah bisa menentukan pilihan sendiri sesuai hati dan selera, sehingga gemar mengeksplor hal-hal baru. Berbeda dengan anak kecil yang terbatas pada makanan manis dan sederhana, atau orang dewasa yang sudah mulai beralih ke makanan sehat untuk persiapan masa tua.

Survei terbaru dari GoodStats berhasil mengungkap tren kuliner di kalangan anak muda. Survei berjudul Preferensi Anak Muda dalam Memilih Kuliner 2024 ini dilakukan secara daring melalui Google Form dan melibatkan 407 responden, dengan mayoritas berusia 18-25 tahun. Dilaksanakan pada 25 Oktober-11 November 2024, survei ini juga menjadi bagian dari tugas akhir kelas jurnalistik dalam program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) GNFI Batch 7 dengan tema Applied Data Analyst & Visualization for Digital Journalism.

Survei menunjukkan dualitas kebiasaan kuliner anak muda yang intens, namun tetap hemat | GoodStats

Sebanyak 38,1% responden mengaku membeli makanan dari luar 3-5 kali per minggu, sementara 32,4% lainnya hanya membeli 1-2 kali per minggu. Menariknya, sekitar 28,3% responden mengaku membeli makanan dari luar setiap hari, sedangkan hanya 1,2% yang tidak pernah melakukannya dalam seminggu.

Angka ini menunjukkan bahwa anak muda Indonesia cenderung lebih suka makan di luar rumah ketimbang memasak sendiri, meski ada sebagian kecil yang jarang melakukannya, yang mungkin disebabkan faktor seperti penghematan. Menurut hasil survei, mayoritas anak muda mengeluarkan Rp10.000-Rp25.000 sekali jajan.

49,6% atau hampir setengah responden membelanjakan antara Rp10.000-Rp25.000 setiap kali jajan | GoodStats

Pada grafik di atas, nampak bahwa meskipun intensitas jajan cukup tinggi, anak muda cenderung memilih opsi yang hemat.

Mayoritas dari mereka, sebanyak 49,6%, membelanjakan antara Rp10.000 hingga Rp25.000 setiap kali jajan, sementara 29,7% mengeluarkan Rp25.000-Rp50.000. Jumlah ini menunjukkan bahwa hampir setengah dari anak muda mencari opsi yang ekonomis namun tetap memadai.

Hanya sebagian kecil yang bersedia mengeluarkan lebih dari Rp50.000 setiap kali jajan, dengan 4,9% responden di kisaran Rp50.000-Rp75.000, 6,1% di antara Rp75.000-Rp100.000, dan hanya 5,4% yang berani mengeluarkan lebih dari Rp100.000.

Kuliner Favorit Anak Muda Indonesia

Mayoritas anak muda menjadikan kuliner lokal sebagai pilihan utama, diikuti makanan cepat saji di posisi kedua | GoodStats

Sekitar 56,2% responden memilih makanan lokal, seperti bakso dan mie ayam, sebagai favorit mereka. Makanan cepat saji, seperti fried chicken, menjadi pilihan kedua dengan persentase 28,6%.

Kuliner sehat tampaknya hanya diminati oleh 9,1% responden, menunjukkan bahwa anak muda cenderung kurang tertarik pada jenis makanan sehat seperti hidangan rendah kalori atau organik.

Sementara itu, kuliner internasional seperti makanan Korea, Jepang, dan Tiongkok menunjukkan angka yang cukup mengejutkan, dengan hanya 6,2% responden yang menyatakan minat pada jenis hidangan ini. Rendahnya minat tersebut mungkin disebabkan oleh kecenderungan anak muda yang menganggap kuliner internasional hanya sebagai pilihan santapan sesekali, bukan konsumsi harian, yang terpengaruh oleh faktor rasa atau harga yang kurang sesuai bagi mereka.

Rasa, harga, dan lokasi jadi pertimbangan utama anak muda dalam memilih kuliner | GoodStats

Faktor rasa menjadi alasan utama bagi 87,5% anak muda dalam memilih kuliner. Ini menunjukkan bahwa cita rasa yang cocok dengan selera mereka menjadi kunci dominasi kuliner lokal di hati anak muda. Selain itu, harga terjangkau menjadi faktor penting bagi 68,1% responden, menegaskan kembali bahwa anak muda memang berusaha hemat meskipun intensitas jajan mereka tinggi.

Kemudahan akses lokasi juga menjadi pertimbangan bagi 50,1% responden, menunjukkan bahwa tempat makan yang mudah dijangkau menjadi nilai tambah. Promo menarik dan ulasan orang lain juga cukup memengaruhi keputusan mereka, dengan masing-masing berada di angka 31,9% dan 30,2%. Menariknya, tren di media sosial ternyata hanya memengaruhi 14,5% responden.

Bakso/Mie Ayam Jadi Hidangan Pilihan Anak Muda

Hidangan favorit pilihan anak muda, bakso dan mie ayam jadi juara | GoodStats

Survei ini juga menunjukkan beberapa hidangan favorit yang menjadi pilihan anak muda. Opsi yang tersedia sengaja diatur mewakili setiap jenis kuliner mencakup kuliner lokal, cepat saji, internasional, dan sehat.

Hasilnya cukup memvalidasi data sebelumnya. Bakso dan mie ayam sebagai wakil dari kuliner lokal meraih 68,8% suara, jelas menunjukkan kecintaan anak muda pada hidangan khas Indonesia yang enak dan mudah ditemukan. Selanjutnya, ayam goreng krispi atau fried chicken sebagai makanan cepat saji menduduki peringkat kedua dengan 42,5%.

Kuliner lokal lainnya seperti seblak (32,2%), nasi goreng (25,6%), dan sate ayam (21,4%) juga cukup populer. Sementara itu, makanan internasional seperti ramen (15,5%), sushi (8,3%), dan jajangmyeon (4,7%) memang hanya menarik minat sebagian kecil anak muda.

Anak Muda Suka Cari Rekomendasi Kuliner di Media Sosial

50,4% anak muda memilih TikTok sebagai media sosial favorit saat mencari rekomendasi kuliner | GoodStats

Tidak dapat dipungkiri bahwa di era digital saat ini anak muda sangat bergantung pada media sosial sebagai sumber referensi utama mereka, termasuk dalam hal kuliner.

Berdasarkan hasil survei, TikTok menjadi pilihan utama dengan 50,4% responden menggunakannya untuk mencari rekomendasi kuliner. Ini menunjukkan daya tarik konten kuliner di TikTok yang mungkin dipengaruhi oleh format video pendek yang menarik dan mudah diakses.

Instagram berada di posisi kedua dengan 34,6% responden yang memilihnya. Popularitas Instagram dalam rekomendasi kuliner didukung oleh fitur-fitur visual seperti Stories dan Reels yang menampilkan gambar dan video yang menarik. Selain itu, banyak pelaku bisnis kuliner menggunakan Instagram sebagai media promosi utama mereka sehingga konten kuliner di Instagram beragam dan mudah ditemui.

YouTube menempati posisi ketiga dengan 8,4%, menandakan bahwa beberapa pengguna masih menyukai konten kuliner yang lebih panjang atau ulasan mendalam. Sementara itu, Facebook, X (sebelumnya Twitter), dan platform lain hanya digunakan oleh 2,9%, 1,5%, dan 2,2% responden, menginformasikan bahwa platform ini kurang diminati untuk mencari rekomendasi kuliner. Data ini menunjukkan bahwa anak muda lebih menyukai platform dengan visual menarik dan konten singkat seperti TikTok dan Instagram dalam mencari referensi kuliner.

Secara keseluruhan, survei ini mengungkap berbagai aspek menarik mengenai preferensi kuliner anak muda di tahun 2024. Mereka cenderung memiliki kebiasaan jajan yang cukup intens namun tetap selektif dalam hal pengeluaran. Kuliner lokal menjadi pilihan utama, didorong oleh faktor cita rasa, harga terjangkau, dan akses yang mudah. Kendati tren makanan sehat belum begitu populer, platform seperti TikTok dan Instagram berperan besar dalam membantu mereka menemukan rekomendasi kuliner pilihan.

Baca Juga: Kopi Kenangan Bersama Segelas Cappuccino: Kedai Kopi dan Jenis Kopi yang Diminati Gen Z

Penulis: izzul wafa
Editor: Editor

Konten Terkait

Mengapa Sambal Lebih Banyak Berada di Pulau Jawa?

Dari ratusan sambal di Indonesia, mayoritas berada di Pulau Jawa. Hal ini berkaitan dengan banyaknya produksi cabai dan sejarah Pulau Jawa.

Kopi Kenangan Bersama Segelas Cappuccino: Kedai Kopi dan Jenis Kopi yang Diminati Gen Z

Survei terbaru oleh GoodStats terhadap 1.000 responden, mayoritas berusia 18-24 tahun, menunjukkan preferensi kedai dan jenis kopi yang diminati masyarakat.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook