Ponsel sudah menjadi kebutuhan wajib bagi banyak orang di seluruh dunia. Kemampuan agar tetap terhubung dengan keluarga dan rekan bisnis adalah salah satu dari beberapa alasan semakin pentingnya memiliki telepon seluler.
Menurut Streetdirectory, Ketika telepon seluler pertama kali diperkenalkan ke publik, ukurannya besar, mahal, dan bahkan ada yang memerlukan pasangan unit dasar yang harus dibawa bersama telepon.
Telepon seluler awal hanya dapat digunakan di lokasi tertentu jika sinyalnya sangat kuat. Seiring kemajuan teknologi telepon seluler, kesulitan dalam menggunakannya tidak lagi menjadi masalah.
Saat ini, penerimaan telepon seluler telah meningkat pesat karena penggunaan satelit dan layanan nirkabel. Ketika telepon seluler semakin berkembang dan mudah digunakan, maka tingkat kepentingan memiliki telepon seluler pun semakin meningkat.
Pentingnya telepon seluler lebih dari sekadar kemampuannya untuk melakukan atau menerima panggilan telepon. Produsen telepon seluler telah memproduksi berbagai macam telepon seluler, yang dijual dengan harga mulai dari sangat murah hingga paling mahal.
Selama dekade terakhir, semakin pentingnya telepon seluler menjadikannya hampir menjadi kebutuhan bagi kebanyakan orang. Bahkan, negara-negara terpencil dan terbelakang mempunyai akses terhadap teknologi telepon seluler dan layanan nirkabel.
Dikuasai Kelompok Usia Muda
Di Indonesia sendiri, berdasarkan data dari BPS masyarakat dengan rentang usia 15-24 tahun adalah kelompok usia pemilik telepon seluler terbesar di Indonesia. Pada tahun 2021, pemilik telepon seluler di kelompok tersebut sekitar 90,78%, kemudian naik menjadi 91,82% pada tahun 2022. Terakhir, pada tahun 2023 jumlahnya menjadi 92,14%.
Sedangkan pada posisi kedua ditempati oleh kelompok usia 25-64 tahun. Rentang usia kelompok ini masih masuk dalam kategori usia produktif, tahap dimana masih dapat beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan, dan dapat memahami teknologi dengan mudah. Pada tahun 2021 terdapat sebesar 72,10% pemilik, lalu bertambah jadi 74,09%, dan terakhir menjadi 74,80% pada tahun 2023.
Selanjutnya adalah rentang usia dibawah 15 tahun, yang kebanyakan didominasi oleh pelajar. Terdapat pro dan kontra akan penggunaan telepon seluler pada kalangan remaja. Biasanya rentang usia ini, menggunakan telepon seluler untuk mencari informasi di internet, bermain game dan sosial media.
Salah satu sisi negatifnya banyak remaja yang jadi kecanduan bermain game online saat ini. Pada rentang usia ini, tingkat kepemilikan handphone sebesar 38,27% pada 2021, dan naik ke 40,25% pada 2022. Namun pada tahun 2023 terjadi penurunan, sehingga jumlah penggunanya jadi 36,99%.
Kelompok usia terakhir adalah diatas 65 tahun. Pada usia ini, didominasi oleh lansia. Tingkat kepemilikan telepon seluler sejumlah 25,79% pada 2021. Naik jadi 27,46% pada 2022. Lalu turun menjadi 26,87 pada 2023.
Baca Juga : 7 Bahasa yang Paling Banyak Digunakan Pada Konten Web Tahun 2024
Penulis: Astika Wahyu F.
Editor: Editor