Perbandingan Penghasilan dan Biaya Hidup di Indonesia, Apa Sudah Seimbang?

Dengan nilai konsumsi yang tinggi, apakah pendapatan masyarakat Indonesia saat ini dapat memenuhinya?

Perbandingan Penghasilan dan Biaya Hidup di Indonesia, Apa Sudah Seimbang? Transaksi untuk Memenuhi Kebutuhan | Bloomberg Creative Photos/Getty Images

Survei Biaya Hidup 2022 menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran rumah tangga Indonesia dalam sebulan mencapai Rp1.578.262 di Kuartal IV 2022. Hal ini memperlihatkan ada penguatan setelah masa pandemi. Pengeluaran terendah terjadi pada Kuartal I 2020, yaitu hanya sebesar Rp1.386.530.

Sebanyak 38,04% pengeluaran digunakan untuk membeli makanan, sedangkan sisanya untuk produk diluar makanan. Produk nasi dengan lauk mengalami peningkatan proporsi pengeluaran paling signifikan selama empat tahun terakhir, yaitu sebesar 0,55%.

Bahan pokok lainnya yang juga mengalami peningkatan adalah minyak goreng, bubur, bakso siap santap, mie, dan susu cair kemasan.

Selain makanan, sigaret kretek tangan dan sigaret kretek mesin juga termasuk dalam sepuluh besar komoditas yang mengalami kenaikan bobot pengeluaran.

Diluar produk konsumsi, biaya langganan internet, tarif listrik, dan bensin mengalami kenaikan bobot tertinggi.

Daerah Mana yang Menghabiskan Biaya Paling Tinggi?

Dalam survei tersebut, DKI Jakarta terpilih menjadi daerah dengan nilai konsumsi paling tinggi, yaitu Rp14.884.110 dalam sebulan.

Di sejumlah daerah, rata-rata pengeluaran per bulan rumah tangga melebihi Rp10 juta I GoodStats
Di sejumlah daerah, rata-rata pengeluaran per bulan rumah tangga melebihi Rp10 juta I GoodStats

Sebaliknya, di sepuluh daerah dengan nilai konsumsi paling rendah, biaya hidup paling tingginya hanya mencapai Rp6,15 juta. Daerah-daerah tersebut adalah Waingapu, Jember, Sumenep, Singaraja, Purwokerto, Tegal, Kudus, Sibolga, Maumere, dan Cilacap.

Menariknya, daerah dengan nilai konsumsi tertinggi maupun terendah didominasi oleh daerah yang terdapat di Pulau Jawa.

Bagaimana dengan Pendapatan Masyarakat di Daerah Tersebut?

Di tahun 2022, rata-rata upah minimum di kabupaten atau kota dengan biaya hidup paling tinggi hanya mencapai Rp3-4 juta. Dengan nominal penghasilan tersebut, masyarakat dipaksa harus menanggung pengeluaran yang rata-ratanya 2-3 kali lipat lebih besar dibanding pendapatan.

Meskipun demikian, tak menutup kemungkinan masyarakat juga memiliki pendapatan lain disamping pendapatan utamanya.

Kota Bekasi memimpin dengan UMK paling tinggi I GoodStats
Kota Bekasi memimpin dengan UMK paling tinggi I GoodStats

Dua tahun berlalu, kondisi ekonomi masyarakat pun sangat mungkin berubah. Kini, UMP DKI Jakarta 2024 telah mencapai Rp5.067.381. Lebih tinggi, UMK Kota Bekasi 2024 adalah sebesar Rp5.343.430.

Contoh lainnya, UMK Kota Balikpapan juga alami kenaikan hingga mencapai Rp3.475.595 di 2024. Setelah sebelumnya masih di bawah 3 juta, kini UMK Kota Denpasar telah mencapai Rp3.096.823.

Meskipun telah alami peningkatan, upah minimum masyarakat ini masih jauh dari rata-rata biaya hidup yang dibutuhkan.

Garis kemiskinan di Papua bahkan lampaui 1 juta rupiah I GoodStats
Garis kemiskinan di Papua bahkan lampaui Rp1 juta I GoodStats

Jika dilihat dari garis kemiskinannya, di DKI Jakarta misalnya, UMP yang ditetapkan jauh lebih tinggi dari garis kemiskinan yang berada di nominal Rp825.288. Begitu pula yang terjadi di daerah-daerah lainnya.

Meskipun demikian, situasi ini tidak bisa dimaklumi begitu saja. Pasalnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan bahwa masih ada 25.219.200 masyarakat Indonesia yang hidup di bawah kesejahteraan per Maret 2024. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus bagi pemerintah.

Baca Juga: Badung Jadi Wilayah dengan Tingkat Kemiskinan Terendah di RI 

Penulis: Ajeng Dwita Ayuningtyas
Editor: Editor

Konten Terkait

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Dukungan Presiden di Battle Ground Pilkada Jawa Tengah

Bagaimana elektabilitas kedua paslon di Jawa Tengah hingga membutuhkan dorongan besar Presiden RI?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook