Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terdapat total 25,22 juta penduduk miskin per Maret 2024, turun 0,68 juta dibanding Maret 2023. Provinsi dengan rata-rata kemiskinan paling tinggi adalah Provinsi Papua Pegunungan, yaitu sebanyak 32,97%. Sementara itu, provinsi dengan persentase paling kecil adalah Provinsi Bali, yang hanya memiliki 4% penduduk miskin.
PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) atas harga berlaku Provinsi Bali mencapai Rp274.355,72 Miliar pada 2023. Sementara itu, Kabupaten Badung memperoleh sekitar Rp20,4 Triliun dari pendapatan daerahnya pada 2023 lalu.
Pendapatan ini terbagi dari beberapa sumber, seperti dari penerimaan daerah, pendapatan asli daerah, pajak dan retribusi, dan hasil perusahaan milik daerah.
Di Badung, garis kemiskinan per 2024 berada pada angka Rp737.800,00 per kapita per bulan. Adapun garis kemiskinan adalah nominal minimum pengeluaran kebutuhan masing-masing orang setiap bulannya. Di Bali, garis kemiskinan berada di angka Rp568.510,00 per kapita per bulan.
Sementara itu, rata-rata upah pegawai di Bali dari pekerjaan utamanya adalah Rp3.252.629 setiap bulan. Rata-rata upah pegawai paling tinggi masih berada di tangan DKI Jakarta, yaitu mencapai Rp5.245.339.
Pusat Perekonomian Daerah dengan Persentase Penduduk Miskin Tertinggi
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik, masih banyak daerah di Indonesia dengan persentase kemiskinan di bawah rata-rata nasional, terutama wilayah Indonesia Timur. Provinsi Papua Tengah memiliki 29,76% penduduk miskin, Papua Barat memiliki 21,66%, Nusa Tenggara Timur memiliki 19,48%, dan Papua Barat Daya memiliki 18,13%.
Daerah yang paling tinggi persentase kemiskinannya adalah Kabupaten Intan Jaya di Provinsi Papua Tengah. Jumlah penduduk miskin di daerah ini mencapai 41,42% pada 2024.
Akan tetapi, rata-rata upah pegawai atau buruh di Provinsi Papua Tengah ini justru lebih tinggi ketimbang Kabupaten Badung, bahkan tergolong tinggi secara nasional. Pada 2024, angkanya mencapai Rp4.436.017. Garis kemiskinan di Intan Jaya pun cukup tinggi, berada di angka Rp948.843,00.
Papua Tengah bahkan menjadi Daerah Baru Otonom dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada 2023, yaitu mencapai 5,95%. Badan Pusat Statistik menyatakan, jumlahnya mencapai Rp150,37 Triliun.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan penghasilan rata-rata pegawai atau buruhnya yang juga tinggi, ternyata masyarakat Papua Tengah belum berhasil lepas dari kemiskinan. Hampir setengah dari masyarakat Intan Jaya masuk kelompok miskin.
Baca juga: Angka Kemiskinan RI Jadi 9,03%, Wilayah Mana yang Tertinggi?
Penulis: Ajeng Dwita Ayuningtyas
Editor: Editor