Ini Dia Parpol Paling Royal Gelontorkan Dana untuk Kampanye

Dalam LPPDK Pemilu 2024 yang dirilis KPU, PDIP catat pengeluaran di masa kampanye sebesar Rp173,22 miliar. Besaran ini turun 49,79% dibanding Pemilu 2019.

Ini Dia Parpol Paling Royal Gelontorkan Dana untuk Kampanye Deretan bendera parpol peserta Pemilu 2024 | Baritopost

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merilis hasil Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) partai politik peserta Pemilu 2024 pada Kamis (7/3) siang.

Seperti dijadwalkan sebelumnya, KPU memberi waktu selama 6 hari mulai tanggal 23 Februari 2024 sampai 29 Februari 2024 bagi peserta pemilu untuk menyampaikan laporan dana kampanyenya.

Laporan ini kemudian disampaikan KPU ke sejumlah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang sudah ditunjuk untuk dilakukan audit, sesuai ketentuan pada Undang-Undang (UU) 7/2017 tentang Pemilu dan Peraturan KPU 18/2023 tentang Dana Kampanye.

Dari LPPDK 18 partai politik di tingkat pusat, tampak bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mencatatkan pengeluaran dana kampanye tertinggi di Pemilu 2024 yakni Rp173,22 miliar dengan penerimaan sebesar Rp173,40 miliar.

Dana kampanye yang digelontorkan PDIP pun sejauh ini bisa dibilang cukup efektif karena hasil final quick count (QC) sejumlah lembaga survei menempatkan PDIP di posisi pertama partai dengan perolehan suara tertinggi.

Mengutip hasil QC Centre for Strategic and International Studies (CSIS) misalnya, PDIP finis di urutan teratas dengan perolehan suara 16,46%.

Adapun Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dengan pengeluaran dana kampanye terbesar ke-2 yakni Rp92,84 miliar, menempati urutan ke-3 versi QC CSIS dengan perolehan suara 13,91%.

Hal kontras dialami Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang gelontorkan dana kampanye terbesar ke-3 sebesar Rp80,10 miliar, namun hanya mendapat perolehan suara 2,67%.

PSI terancam gagal mendapat jatah kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) karena belum memenuhi parliamentary threshold 4%.

Selain PSI, ada Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) yang juga berkemungkinan besar gagal lolos ke Senayan meski cukup jor-joran keluarkan biaya di masa kampanye.

Menurut hasil QC versi CSIS, PBB hanya memperoleh 0,37% suara, sementara Partai Perindo 1,39% suara.

Hal ini berbanding terbalik dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang hanya keluarkan Rp800,51 juta di masa kampanye namun mendapat perolehan suara yang cukup tinggi pada QC sejumlah lembaga survei.

Seperti hasil QC versi CSIS yang menempatkan PKB di urutan ke-4 dengan perolehan suara sebesar 10,87%.

Begitu pun Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang secara berturut-turut menempati posisi ke-5 dan ke-6 meski kurang mentereng soal urusan pengeluaran dana kampanye.

Partai Nasdem dan PKS mendapat perolehan suara masing-masing sebesar 9,15% dan 8,63% menurut hasil QC CSIS.

Besaran dana kampanye partai politik di Pemilu 2024 tercatat menurun jika dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya di 2019.

Hampir seluruh partai yang berlaga di pemilu kali ini catat penurunan pengeluaran dana kampanye.

PKB jadi partai dengan penurunan dana kampanye tertinggi di Pemilu 2024 sebesar 99,43%. Diikuti Partai Nasdem yang catat penurunan 96,05%, Partai Perindo 90,95%, dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 89,85%.

Begitu juga dengan PDIP, partai yang konsisten paling royal di masa kampanye juga catat penurunan pengeluaran 49,79% di masa kampanye Pemilu 2024.

Sementara itu, Partai Garda Perubahan Indonesia (Garuda) jadi satu-satunya partai di tingkat pusat yang catat kenaikan pengeluaran dana kampanye pada pemilu kali ini.

Dalam LPPDK Pemilu 2024, Partai Garuda keluarkan Rp5,50 miliar di masa kampanye, naik 63,55% dibanding pengeluarannya di Pemilu 2019 yang sebesar Rp3,36 miliar.

Meski begitu, hal ini pun tampaknya belum bisa mendongkrak elektabilitas Partai Garuda, yang masih berkutat di papan bawah perolehan suara menurut hasil QC sejumlah lembaga survei dan kembali terancam gagal lolos ke Senayan di edisi ke-2 keikutsertaannya di pemilu.

Penulis: Raka B. Lubis
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Dukungan Presiden di Battle Ground Pilkada Jawa Tengah

Bagaimana elektabilitas kedua paslon di Jawa Tengah hingga membutuhkan dorongan besar Presiden RI?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook