Pasokan Buah-buahan Impor Indonesia Dalam Satu Dekade Terakhir

Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat China menjadi negara pengimpor buah-buahan terbanyak di Indonesia

Pasokan Buah-buahan Impor Indonesia Dalam Satu Dekade Terakhir Ilustrasi Buah-buahan | Freepik

Indonesia merupakan negara yang dikenal memiliki keindahan alam yang tidak bisa di ragukan. Bukan hanya keindahan alamnya saja, namun Indonesia juga merupakan negara yang kaya, baik hayati maupun nabati.

Indonesia juga berhasil memproduksi sayur dan buah-buahan yang baik. Namun meski begitu, Indonesia juga tetap mengimpor komoditas buah-buhan dari berbagai negara di dunia.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat pada tahun 2022 impor buah-buahan yang masuk ke Indonesia sebanyak 749,6 juta kilogram (kg) buah-buahan. Angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 775,4 juta kg.

Meskipun mengalami penurunan jumlah buah yang diimpor, namun justru nilai impor buah pada tahun 2022 mengalami kenaikan. Angka tersebut tembus menjadi US$ 1,5 miliar, sedangkan di tahun sebelumnya nilai impor buah hanya sebesar US$ 1,49 miliar.

Selain itu dalam satu dekade terakhir, impor buah ke Indonesia mengalami kenaikan dan penurunan. Seperti halnya pada tahun 2021, tahun tersebut menjadi tahun tertinggi impor buah ke Indonesia. Sedangkan jumlah impor paling sedikit terjadi pada tahun 2015 yang sebanyak 435 juta kg atau nilainya sebesar US$666 juta.

China jadi negara pemasok buah terbesar di Indonesia

Meskipun produksi buah di Indonesia kualitasnya terkenal bagus, namun Indonesia masih tetap melakukan melakukan impor dari berbagai negara. Khususnya impor buah dari China. Berdasarkan data BPS, tercatat cercatat China sebagai salah satu negara yang mengimpor buah terbanyak di Indonesia.

Pada 2022, China berhasil mengimpor 479,5 juta kg buah-buahan ke Indonesia. Yang mana hal tersebut senilai dengan US$906 juta. Meski begitu, angka tersebut justru mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 514,9 juta kg.

Selain itu Thailand menempati posisi kedua sebagai negara pemasok buah terbesar di Indonesia, jumlahnya mencapai 71,1 juta kg atau senilai dengan US$134,7 juta. Yang kemudian disusul oleh Amerika Serikat dan Mesir yang masing-masing sebesar 34,9 juta kg dan 30 juta kg.

Melansir dari laman Merdeka, tingginya ketergantuan Indonesia akan buah impor ini dipicu oleh rendahnya produksi buah oleh yang diakibatkan oleh enam faktor.

  1. Kurangnya hamparan yang luas mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan.
  2. Banyaknya lahan produsen buah yang tersebar namun belum memenuhi GAP (Good Agricultural Practices). Akibatnya kualitas buah lokal menjadi tidak seragam.
  3. Biaya logistik yang terlampau tinggi sehingga harga jual buah lokal menjadi kurang berdaya saing dan sulit terserap.
  4. Laju alih fungsi lahan yang cepat.
  5. Perubahan iklim dan berkurangnya pasokan air.

Penulis: Fitri Nur Hidayah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Dominasi Mahyeldi-Vasko pada Survei Elektabilitas Pilkada Sumatra Barat 2024

Elektabilitas Mahyeldi-Vasko memiliki selisih yang cukup tinggi dibandingan pasangan calon Epyardi-Ekos.

Ridwan Kamil Siapkan Program Renovasi Rutilahu Seperti Jabar, Bagaimana Capaiannya Dulu?

Ridwan Kamil mengungkapkan rencananya untuk menerapkan program renovasi rumah seperti yang pernah dilakukan di Jabar dalam debat ketiga Pilkada Jakarta 2024.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook