Meningkatnya kegiatan manusia dan berbagai penggunaan sumber daya yang dimanfaatkan, semakin meningkat pula polusi udara dan air yang muncul. Situs data global Numbeo, kembali merilis Pollution Index by Country 2022. Indeks tersebut menunjukkan tingkat polusi udara dan air di 115 negara di dunia.
Melansir dari World Health Organization (WHO), polusi udara merupakan campuran kompleks dari partikel pada, tetesan cairan, serta gas yang berasal dari berbagai sumber. Seperti, asap industrial, knalpot lalu lintas, pembangkit listrik, pembakaran sampah secara terbuka, dan sumber lainnya.
Berdasarkan laporan Numbeo dalam Pollution Index by Country 2022, Kamerun menduduki urutan pertama negara yang memiliki polusi udara dan air tercemar di dunia dengan skor indeks sebesar 93,08.
Negara yang terletak di Afrika Bagian Tengah dinilai memiliki kualitas udara yang buruk, dikarenakan konsentrasi rata-rata tahunan PM (Particulate Matter) 2,5 jauh melampaui angka standar yang diterapkan oleh WHO.
Konsentrasi rata-rata tahunan PM 2.5 di Kamerun mencapai 73 g/m3, di mana angka yang direkomendasikan WHO sebesar 10 g/m3. Bahkan, dalam situs real-time Iqair.com, konsentrasi udara di kota Douala, Kamerun pada 14 Maret 2022 mencapai 6,2 kali di atas standar WHO.
Kemudian, di urutan kedua terdapat Mongolia dengan skor indeks 92,04. Mengutip dari data World Population Review, sumber polusi terbesar di Mongolia berasal dari pembakaran batu bara dan berbagai biomassa. Bahkan, di Ibu Kota Mongolia, Ulan Bator telah meningkat sebesar 270 persen infeksi saluran pernapasan selama sepuluh tahun terakhir.
Di posisi ketiga, ditempati oleh Myanmar dengan skor indeks 89,6. Pencemaran polusi di Myanmar berasalkan dari manufaktur, pertambangan, energi, emisi kendaraan, serta pembakaran limbah pertanian. Kemudian diikuti dengan Libanon, dengan skor indeks 89,27.
Di posisi kelima ditempati oleh negara di Afrika Barat, Ghana dengan skor indeks 88,98. Pencemaran air dan udara di Ghana diakibatkan dari berbagai sumber, seperti pertambangan, kehutanan, industri semen, emisi kendaraan, pembakaran limbah, hingga pembuangan limbah rumah tangga.
Urutan selanjutnya, ditempati oleh Nigeria dengan skor indeks 88.32, Afganistan dengan skor indeks 86,83, Vietnam dengan skor indeks 85, 52, Monako dengan skor indeks 85,25. Terakhir, di urutan kesepuluh terdapat negara di Asia Selatan, yakni Bangladesh dengan skor indeks 84,99.
Penulis: Brigitta Raras
Editor: Editor