Bencana alam merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan karena kehadirannya yang tidak terduga. Dampaknya sangat beragam, mulai dari kerusakan material hingga hilangnya nyawa.
Dari beberapa jenis bencana alam yang kerap kali terjadi, gempa bumi adalah salah satu peristiwa yang paling merusak, sebab memprediksinya sangat sulit.
Di berbagai belahan dunia, gempa banyak membuat kerusakan yang menghasilkan kerugian dari skala kecil hingga besar. Beberapa negara bahkan tercatat mengalami ratusan hingga ribuan gempa setiap tahunnya.
Berdasarkan data yang dihimpun EarthquakeList.org dari U.S. Geological Survey, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan jumlah gempa terbanyak, mencatat 787 kejadian sepanjang tahun 2025 dengan magnitudo tertingginya mencapai M 6,1.
Indonesia merupakan salah satu negara paling rawan gempa karena terletak di zona pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Interaksi antara lempeng-lempeng ini menyebabkan tingginya frekuensi gempa bumi di wilayah Indonesia. Selain itu, banyaknya gunung berapi aktif juga berkontribusi terhadap aktivitas seismik yang tinggi.
Di posisi kedua hadir Meksiko dengan catatan gempa sebanyak 699 dan magnitudo terkuat mencapai M 6,2. Negara ini masih sering mengalami gempa kuat karena berada di zona tumbukan lempeng Cocos dan Amerika Utara.
Disusul oleh Papua Nugini dengan 500 kejadian. Papua Nugini mencatat magnitudo tertinggi di antara sepuluh besar, yakni M 6.9. Sementara itu, Yunani dan Turki menempati peringkat keempat dan kelima, dengan masing-masing 475 dan 466 gempa.
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Gempa?
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memberikan panduan keselamatan yang penting untuk dipahami masyarakat.
- Saat gempa terjadi, jika berada di dalam bangunan, lindungi kepala dan tubuh, cari tempat perlindungan seperti di bawah meja, dan segera keluar jika memungkinkan.
- Jika berada di luar ruangan, jauhi bangunan tinggi, tiang listrik, dan pepohonan, serta perhatikan permukaan tanah untuk menghindari rekahan. - Saat mengendarai mobil, sebaiknya hentikan kendaraan dengan aman, keluar, dan jauhi kendaraan jika terjadi pergeseran atau potensi kebakaran.
- Jika berada di wilayah pesisir, menjauhlah dari pantai untuk menghindari potensi tsunami.
- Sementara bagi yang berada di daerah pegunungan, disarankan untuk menjauhi lereng curam karena berisiko longsor saat gempa mengguncang.
Sebagai negara yang rawan gempa, kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat menjadi faktor utama dalam mengurangi dampak bencana. Dengan memahami risiko dan mengikuti panduan keselamatan yang telah disosialisasikan, diharapkan setiap individu dapat lebih siap menghadapi situasi darurat dan turut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang tangguh terhadap bencana.
Baca Juga: Lebih Dari 2000 Gempa Terjadi di Indonesia Sepanjang 2023
Penulis: Dilla Agustin Nurul Ashfiya
Editor: Muhammad Sholeh