Menilik Persepsi Masyarakat Terhadap Parpol dalam Mengatasi Permasalahan Ekonomi Nasional

Berdasarkan survei Kurious dan KIC, mayoritas responden memilih PDI-P sebagai parpol yang paling cakap untuk mengatasi permasalahan ekonomi nasional.

Menilik Persepsi Masyarakat Terhadap Parpol dalam Mengatasi Permasalahan Ekonomi Nasional Potret bendera dari sejumlah parpol di Indonesia | Kaisarmuda/Shutterstock

Permasalahan ekonomi dan kesejahteraan sosial masih menjadi masalah utama yang dihadapi oleh Indonesia saat ini. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh mencapai 5,1% pada tahun 2023.

Berdasarkan survei Kurious dan Katadata Insight Center (KIC), pertumbuhan ekonomi menjadi prioritas permasalahan yang harus dibenahi oleh era pemerintahan pada pemilu 2024 mendatang dengan persentase mencapai 68,7%.

Ini diikuti oleh permasalahan pengangguran dengan persentase responden 54,3%, inflasi sebesar 29,8%, stabilitas harga bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 25,5%, dan kesiapan industri digital dengan 21,7%.

Prioritas permasalahan nasional yang harus dibenahi | Goodstats

Berdasarkan survei Kurious dan Katadata Insight Center (KIC) mengenai persepsi masyarakat terhadap kecakapan partai politik (parpol) dalam menghadapi masalah ekonomi nasional, mayoritas responden memilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebagai parpol yang paling mampu mengatasi permasalahan ekonomi.

Survei tersebut membagi penilaian menjadi lima poin, di antaranya yaitu poin memperjuangkan Perpu Cipta Kerja, menstabilkan harga bahan pangan, menciptakan lapangan pekerjaan, memperjuangkan pemerataan bantuan sosial (bansos), serta menstabilkan harga bbm.

Dari hasil penilaian tersebut, PDI-P berhasil meraih suara mayoritas dan memuncaki daftar parpol dari perhitungan kelima poin di atas. Rinciannya yaitu, memperjuangkan Perpu Ciptaker (25,0%), menstabilkan harga pangan (24,8%), menciptakan lapangan pekerjaan (23,5%), memperjuangkan pemerataan bansos (30,2%), dan menstabilkan harga bbm (24,0%).

Sementara, partai Gerindra menempati posisi nomor dua dalam penilaian lima poin tersebut setelah PDI-P. Rinciannya, memperjuangkan Perpu Ciptaker (17,0%), menstabilkan bahan pangan (20,9%), menciptakan lapangan pekerjaan (20,6%), memperjuangkan pemerataan bansos (21,1%), dan menstabilkan harga bbm (19,4%).

Adapun, survei tersebut dilakukan terhadap 612 responden yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Data dikumpulkan sejak periode 3 – 12 Februari 2023. Demografi responden memiliki jenis kelamin yang berimbang dengan rentang kelompok umur 35 – 44 Tahun (31,4%) dan bertempat tinggal di area Jawa Non DKI Jakarta (59,0%).

Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya

Artikel Sebelumnya Jajaran Brand TV Favorit Masyarakat 2022, Samsung dan Sharp Juaranya
Artikel Selanjutnya Shell Jadi Perusahaan Migas dengan Kemampuan Transisi Energi Terbaik
Konten Terkait

Daftar Negara Pengimpor Minyak Terbesar di Dunia, AS Teratas

Berdasarkan data dari CIA, Amerika Serikat menjadi negara importir minyak mentah terbesar di dunia dengan perkiraan 7,9 juta barel per hari pada 2017.

Mayoritas Masyarakat Indonesia Lebih Pilih Masak di Rumah untuk Makanan Sahur dan Berbuka

Mayoritas responden lebih memilih memasak di rumah untuk berbuka puasa dan sahur, dengan persentase di angka 95% untuk sahur dan 88% untuk berbuka

Pakaian Akan Jadi Item Belanja yang Paling Banyak Dicari pada Bulan Ramadan

Jakpat membuat survei mengenai barang yang paling banyak diburu pada Ramadan. Hasilnya, pakaian menjadi yang teratas dengan persentase di angka 88%

Daya Beli Masyarakat saat Ramadan Diprediksi Tinggi, Puncaknya pada Jelang dan Pekan Ketiga Ramadan

Pada pekan jelang Ramadan berada pada angka 49%, sementara pada pekan ketiga berada pada angka 40%

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook