Mengintip Pertumbuhan Instagram yang Agresif

Instagram menjadi salah satu platform media sosial yang memiliki pertumbuhan agresif serta menjadi pusat terciptanya berbagai tren global berkat influencer.

Mengintip Pertumbuhan Instagram yang Agresif Ilustrasi Instagram | Primakov/Shutterstock

Instagram merupakan platform media sosial terbanyak kedua yang digunakan oleh masyarakat Indonesia pada tahun 2022. Berdasarkan data dari We Are Social, sebesar 84,8 persen responden di Indonesia menggunakan Instagram.

Aplikasi besutan perusahaan teknologi Meta ini juga menduduki peringkat ke-3 media sosial yang paling banyak dipercaya oleh masyarakat Indonesia pada tahun 2021 menurut hasil survei Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Katadata Insight Center (KIC).

Instagram berada 2 peringkat di bawah WhatsApp dan Facebook yang juga merupakan platform media sosial milik Meta. Sebesar 13,8 persen responden pada tahun 2021 mengaku bahwa mereka paling percaya dengan informasi yang berasal dari Instagram.

Pertumbuhan yang agresif dan menjadi trendsetter

Instagram pertama kali ditemukan pada tahun 2010 oleh Michel Krieger dan Kevin Systrom. Aplikasi berbagi foto dan video pendek ini resmi diluncurkan pada Oktober 2010 di platform iOS dan Android pada April 2012.

Ilustrasi seseorang mengakses Instagram | AngieYeoh/Shutterstock

Pada awalnya, Instagram hanya merupakan platform berbagi foto namun pada tahun 2013 fitur berbagi video ditambahkan yang mana dengan cepat menyaingi popularitas Vine. Pada tahun 2016, Instagram meluncurkan fitur Instagram Stories yang memungkinkan pengguna mengunggah foto maupun video untuk jangka waktu yang singkat yakni selama 24 jam.

Fitur Instagram Stories dengan cepat menyalip Snapchat dari segi jumlah pengguna. Kehadiran fitur ini sendiri mampu membawa jumlah pengguna aktif harian Instagram 2 kali lipat lebih banyak dibandingkan rivalnya sepanjang tahun 2018. Pada waktu itu, Instagram mencatatkan jumlah pengguna aktif sebesar 500 juta sedangkan Snapchat sebesar 239 juta orang.

Instagram dengan cepat bertumbuh sebagai platform media sosial yang memberikan pengaruh besar secara global. Mengutip Business of Apps, Instagram berhasil menembus 1 miliar pengguna aktif bulanan pada Juni 2018.

Instagram memainkan peran utama dalam menentukan kultur tren abad ini dengan adanya influencers yang merupakan orang-orang populer di Instagram. Konten yang diunggah influencers di Instagram ini kemudian memberikan banyak pengaruh sebagai trendsetter bagi masyarakat global.

Pendapatan konsisten tunjukkan tren positif, diprediksi lampaui Facebook

Business of Apps merangkum pendapatan Instagram dari tahun 2015 hingga 2021. Hasilnya, pendapatan Instagram mengalami peningkatan dan menunjukkan tren positif setiap tahunnya.

Total pendapatan Instagram tahun 2015-2021 | GoodStats

Pada tahun 2015, Instagram mencatatkan total pendapatan sebesar 0,5 miliar dolar AS yang mana kemudian angka ini naik lebih dari 3 kali lipat pada tahun 2016 menjadi 1,8 miliar dolar AS.

Hingga pada tahun 2021, Instagram mencatatkan estimasi pendapatan sebesar 47,6 miliar dolar AS yang mana jumlahnya meningkat hampir 2 kali lipat bila dibandingkan tahun 2020 yang menghasilkan pendapatan sebesar 26,8 miliar dolar AS.

Total pendapatan Instagram sendiri memenuhi 44 persen dari total pendapatan platform Meta sepanjang tahun 2021 dan diperkirakan akan sanggup menyalip Facebook pada tahun 2024 mendatang.

Tren kontribusi pendapatan Instagram bagi Meta terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun sebelumnya yakni 2020, Instagram mencatatkan kontribusi pendapatan sebesar 33,8 persen dari total pendapatan seluruh aplikasi di bawah naungan Meta.

Pengguna Instagram didominasi wilayah Asia Pasifik, terutama India dan Indonesia

Hampir separuh dari total pengguna Instagram berasal dari wilayah Asia Pasifik, dengan India dan Indonesia menjadi 2 dari 5 pangsa pasar terbesar dalam hal jumlah pengguna aktif. Adapun dominasi pengguna Instagram dari wilayah Asia Pasifik mencapai 893 juta pengguna pada tahun 2021, di mana sekitar 300 juta pengguna disumbang oleh India.

Sementara itu, posisi ke-2 pengguna Instagram terbanyak berasal dari wilayah Eropa dengan total 338 juta pengguna. Diikuti Amerika Selatan di posisi ke-3 dengan 289 juta pengguna, Amerika Utara 222 juta penguna di posisi ke-4, dan Timur Tengah sebesar 112 juta pengguna di posisi ke-5 pada tahun 2021.

Sisanya, sebanyak 96 juta pengguna berasal dari wilayah Afrika dan 22 juta pengguna berasal dari Australia. Instagram mencatatkan total jumlah pengguna mencapai 1.890 juta orang pada tahun 2021.

Secara demografis, pengguna Instagram mayoritas berasal dari kalangan usia di bawah 35 tahun dengan persentase mencakup lebih dari 70 persen. Kalangan usia 25 hingga 34 tahun jadi yang terbanyak pada tahun 2021 dengan raihan sebesar 33 persen, diikuti usia 18 hingga 24 tahun sebesar 30 persen.

Proporsi pengguna Instagram berdasarkan usia tahun 2021 | GoodStats

Sementara itu berdasarkan jenis kelamin persentasenya hampir mirip. Perempuan memiliki persentase sedikit lebih tinggi di angka 50,8 persen di mana sisanya proporsi pengguna Instagram laki-laki ialah sebesaer 49,2 persen pada tahun 2021.

Penulis: Diva Angelia
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Indonesia Jadi Negara dengan Indeks Digitalisasi Terendah di Asia Tenggara

Dengan kerja sama regional yang kuat, ada potensi besar bagi seluruh negara ASEAN untuk mempercepat transformasi digital mereka.

Simak Perbandingan View Siaran Langsung IShowSpeed di Asia Tenggara

Total terdapat 46 juta views di siaran kunjungan Speed ke Indonesia. Siarannya juga memecahkan rekor dengan 1 juta penonton live.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook