Selangkah lebih maju untuk mempertahankan gelar juara, Indonesia berhasil menang atas Korea Selatan pada laga penyisihan Grup A Thomas Cup 2022 yang diselenggarakan di Impact Arena, Bangkok, Thailand dengan skor 3-2. Dengan ini, Indonesia merajai klasemen di Grup A dan resmi melaju ke babak perempat final.
Indonesia akan reuni kembali dengan China di laga perempat final Thomas Cup 2022 pada hari Kamis (12/5/2022) pukul 19.00 WIB. Setelah tahun lalu Indonesia menyapu bersih China di babak final dengan skor 3-0 dan merebut gelar juara Thomas Cup 2020, laga perempat final kali ini menjadi ajang penentuan apakah Indonesia berhasil melangkah lebih maju untuk menyabet gelar juara bertahan atau justru dendam China terbalaskan di laga mendatang.
Langkah ini patut diwaspadai, sekaligus menjadi momentum bagi masyarakat untuk memberikan dukungan penuh bagi para putra kebanggaan tanah air. Sejarah mencatat hingga saat ini Indonesia menorehkan prestasi yang sangat baik di ajang Thomas Cup, terlebih tahun lalu Indonesia berhasil meraih kembali gelar juara setelah absen selama 19 tahun.
Raih gelar juara terbanyak sepanjang sejarah
Berdasarkan data dari Badminton World Federation (BWF), Indonesia berhasil menjadi tim tersukses sepanjang sejarah gelaran Thomas Cup 2022. Sejak penyelenggaraan perdana pada tahun 1948, Indonesia telah menyabet gelar juara sebanyak 14 kali dengan raihan terbaru pada periode tahun 2020 lalu.
Sementara itu, China meraih posisi ke-2 tim atau negara dengan raihan gelar juara Thomas Cup terbanyak sepanjang sejarah. Adapun total gelar juara yang berhasil diraih China ialah sebanyak 10 kali.
Berikutnya, Malaysia menyusul di posisi ke-3 dengan total 5 kali memenangkan gelar juara Thomas Cup sekaligus juga menjadi juara pada gelaran perdana Thomas Cup tahun 1948-1949. Denmark dan Jepang menempati posisi berikutnya dengan raihan yang sama masing-masing sebanyak 1 kali gelar juara.
Berhasil raih juara bertahan hingga 5 kali berturut-turut
Indonesia pertama kali meraih gelar juara Thomas Cup pada gelaran tahun 1957 hingga 1958. Pada saat itu, Singapura menjadi tuan rumah untuk yang ketiga kalinya. Pada periode berikutnya yakni Thomas Cup tahun 1960-1961, Indonesia menjadi tuan rumah sekaligus berhasil memenangkan kembali ajang bulutangkis putra tersohor di dunia.
Indonesia berhasil meraih gelar juara selama 3 kali berturut-turut terhitung sejak penyelenggaraan Thomas Cup tahun 1957-1958 hingga 1963-1964 yang bertempat di Tokyo, Jepang.
Masa kejayaan Indonesia dalam ajang Thomas Cup tidak hanya berhenti sampai di sana. Meski sempat tersalip Malaysia pada tahun 1966-1967, Indonesia kembali menang pada periode tahun 1969-1970 dan mampu mempertahankan gelar juara 4 kali berturut-turut hingga periode tahun 1978-1979.
Tim Merah Putih kembali meraih gelar juara secara beruntun pada gelaran Thomas Cup tahun 1994 hingga 2002. Indonesia tercatat menjadi tim tak terkalahkan 5 kali berturut-turut yang sekaligus menorehkan rekor juara bertahan terpanjang. Namun setelah itu, Indonesia mengalami puasa gelar selama hampir 2 dekade dengan beberapa kali tampil sebagai runner up.
Indonesia berhasil bangkit dan tampil gahar pada musim terakhir Thomas Cup pada 2020 lalu, mengamankan kembali piala Thomas Cup setelah lama tak pulang ke tanah air. Raihan yang ditorehkan selama penyelenggaraan Thomas Cup menunjukkan konsistensi Indonesia dalam mempertahankan pemain-pemain terbaik kelas dunia.
Menakar peluang Indonesia melaju ke semifinal
Indonesia dipertemukan lebih awal dengan China pada laga Thomas Cup 2022 kali ini yakni di babak perempat final. China keluar sebagai runner up Grup B setelah kalah dari Denmark dengan skor akhir 2-3.
Apabila Indonesia berhasil menang dalam laga perempat final melawan China, Indonesia akan bersanding dengan pemenang dalam laga perempat final antara Taiwan yang merupakan juara Grup C melawan Jepang sebagai runner up Grup D.
Indonesia sedikit diuntungkan oleh susunan pemain China yang dapat dikatakan belum berada pada level terbaiknya. Mengutip dari Bolasport.com, hal ini disebabkan oleh absennya pemain andalan China seperti Shi Yu Qi serta Chen Long.
Di samping itu, China menurunkan pemain peringkat ke-25 dunia pada pos tunggal putra pertama yakni Lu Guang Zu. Namun, Indonesia tetap perlu waspada terhadap pencurian poin yang mungkin dilakukan oleh pemain-pemain potensial China di antaranya Lu Guang Zu, Li Shi Feng, dan Weng Hong Yang.
Akankah Indonesia berhasil mendulang kembali prestasi gemilang dan mempertahankan gelar juara pada gelaran Thomas Cup 2022 tahun ini?
Penulis: Diva Angelia
Editor: Editor