Beberapa waktu lalu, ramai dikabarkan bahwa udang beku yang diekspor ke Amerika Serikat mengandung zat radioaktif Cesium-137. Mengetahui hal ini, pemerintah Indonesia lantas melakukan penyelidikan dan ditemukan bahwa sumber radiasi berasal dari pabrik baja yang lokasinya tak jauh dari fasilitas pengemasan udang milik PT Bahari Makmur Sejati (BMS).
Radioaktif seperti Cesium-137 merupakan hasil reaksi fisi nuklir yang paparannya berbahaya bagi kesehatan tubuh. Radiasi gamma yang dihasilkan mampu menembus tubuh manusia dan berpotensi merusak organ. Melihat dampaknya yang luar biasa, bagaimana publik memahami bahaya radioaktif?
Populix telah mengadakan survei mengenai pengetahuan warga Indonesia tentang bahaya radioaktif khususnya Cesium-137 pada 20-22 Oktober 2025 terhadap 1.550 responden secara daring. Berikut temuannya.
Publik Cenderung Paham Bahaya Radioaktif
Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas publik mengetahui radiasi Cesium-137 dapat menyebabkan kanker atau penyakit serius dengan capaian 57%. Sebagian besar responden paham betul bahwa paparan radiasi memiliki dampak yang kronis bagi tubuh.
Selanjutnya, 17% responden mengaku masih tidak tahu atau tidak pernah mendengar bahaya radiasi Cesium-137. Walau telah diberitakan media secara luas, nyatanya masih cukup banyak publik yang belum terinformasi, menandakan perlunya edukasi masyarakat secara menyeluruh.
Kemudian 10% berikutnya mengetahui dampak Cesium-137 tidak hanya berbahaya bagi tubuh tapi juga untuk lingkungan. Air, tanah, dan tumbuhan di sekitar juga bisa rusak dan tercemar akibatnya.
Lebih lanjut, 8% lainnya masing-masing percaya bahwa radiasi ini mampu menciptakan luka bakar serta kerusakan kulit dan mengakibatkan mutasi genetik serta cacat lahir.
Selain kanker, sebagian kecil publik yakin bahwa paparan radiasi mampu mengubah struktur genetik manusia, bahkan yang terparah dapat memicu kecacatan bayi saat lahir. Kelainan bawaan hingga gangguan perkembangan fisik mengintai kesehatan ibu dan si kecil.
Harapan Publik pada Pemerintah
Masyarakat memiliki beberapa harapan kepada pemerintah terkait penanganan radiasi radioaktif. Sebanyak 46% responden ingin agar pengawasan industri dan bahan beresiko jauh lebih diperketat. Sebagian besar publik mendorong pemerintah supaya tidak lagi luput dengan kasus serupa.
Lalu 30% responden lainnya berharap ada transparansi dalam penyampaian informasi khususnya terkait kondisi paparan radioaktif yang terjadi. Publik ingin informasi selalu diperbarui secara berkala agar masyarakat mengetahui setiap detail perkembangan yang ada.
Setelahnya, 15% publik berharap pemerintah mengadakan edukasi tentang bahaya radiasi. Edukasi yang dilakukan tidak terbatas pada radioaktif Cesium-137 tetapi juga zat-zat lain yang kemungkinan muncul di masa depan. Dengan begitu, masyarakat bisa memiliki wawasan tentang berbagai jenis zat radioaktif berikut bahayanya.
Lebih lanjut, 6% responden ingin adanya penegakan hukum terhadap siapapun yang lalai dan 3% sisanya menjawab tidak tahu atau tidak memiliki harapan spesifik.
Baca Juga: Waspada Residu Pestisida dalam Anggur Shine Muscat, Ini Tanggapan Pemerintah
Sumber:
https://www.instagram.com/p/DQTtSUhkrJx/?img_index=7
Penulis: NAUFAL ALBARI
Editor: Editor