Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kini telah merambah ke berbagai aktivitas manusia termasuk ke dalam dunia pemasaran. Dalam perjalanannya, dunia pemasaran memang selalu dinamis dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Performa dan efektivitas pemasaran kini banyak dibantu AI.
Influencer Marketing Hub dalam laporannya bertajuk Influencer Marketing Benchmark Report 2025 memberikan gambaran terkait manfaat dan peran AI dalam menunjang aktivitas pemasaran. Survei dilakukan dengan metode kuantitatif dan kualitatif terhadap 315 pemasar beserta lebih dari 100 pimpinan industri.
Peran AI yang diukur di sini secara spesifik merujuk pada bagian influencer marketing yang berfokus pada optimalisasi pemengaruh dalam promosi brand.
AI Punya Ragam Manfaat
Manfaat yang paling dirasakan oleh mayoritas pemasar adalah adanya efisiensi waktu dalam pengelolaan kampanye sebesar 23,6%. Tak dapat dipungkiri, kehadiran AI mampu meringkas pekerjaan yang dulunya memakan banyak waktu.
Pada posisi kedua, AI juga berguna untuk mendukung proses pembuatan konten pemasaran dengan capaian 23,2%. Dalam konteks pembuatan konten, AI dapat dimanfaatkan untuk beragam situasi, contohnya sebagai teman diskusi untuk penentuan ide dan angle konten, pemenuhan material seperti foto serta video, dan lainnya.
Setelah konten kampanye selesai dibuat dan dipublikasi, AI juga bermanfaat bagi 16% responden dalam memantau setiap perkembangan dan performa kampanye. Hal ini tentunya sangat membantu pemasar untuk mengukur tingkat efektivitas kampanye yang dijalankan.
Lebih lanjut, AI juga berguna untuk proses pemilihan influencer dan prediksi tingkat Return of Investment (ROI) dengan perolehan 10,5%. Meski begitu, terdapat sebagian kecil responden yang tidak menggunakan AI sama sekali dalam praktik pemasaran, mencapai 15,2%.
Temuan ini menegaskan bahwa AI tidak hanya membantu dalam proses kreatif tetapi juga aktivitas yang berhubungan dengan keuangan.
Tools Apa yang Dominan Digunakan?
Teknologi Pemrosesan Bahasa Alami atau Natural Language Program (NLP) jadi tools AI yang paling banyak digunakan, dipilih oleh 20,4% responden. Untuk diketahui, NLP adalah salah satu cabang AI yang berfungsi untuk memahami bahasa alami manusia. Contoh penerapannya dapat ditemui pada ChatGPT dan search engine.
Setelahnya, penggunaan pembelajaran mesin atau machine learning juga cukup tinggi dengan besaran 16,9%. Pembelajaran mesin adalah tools AI yang memungkinkan mesin untuk belajar layaknya manusia melalui basis data yang diinput. Dalam prosesnya mesin akan mempelajari data yang masuk berdasarkan pola-pola dan kategori tertentu.
Selanjutnya pemasar juga menggunakan teknologi rekayasa (Deepfake) yang dapat membantu produksi foto dan video rekayasa (15,4%), alat analisis prediksi (12,7%), dan alat segmentasi audiens (10%).
Masih ada pula 24,6% responden yang memilih tidak menggunakan tools berbasis AI sama sekali.
Baca Juga: Pelajar Jadi Golongan yang Paling Sering Gunakan AI
Sumber:
https://influencermarketinghub.com/influencer-marketing-benchmark-report/
Penulis: NAUFAL ALBARI
Editor: Editor