Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) dalam data portal operasional situasi pengungsi Ukraina mencatat bahwa hingga 13 Maret setidaknya terdapat 2.824.784 pengungsi Ukraina yang meninggalkan negaranya akibat invasi yang dilakukan Rusia.
Angka ini meningkat 2,1 juta orang atau sekitar 220 persen dari total pengungsi Ukraina pada Februari 2022 yang hanya berjumlah 672.139 orang. Dalam situsnya, UNHCR menyebut bahwa angka ini diperkirakan akan terus meningkat hingga lebih dari 4 juta pengungsi yang akan meninggalkan Ukraina.
Dari total pengungsi Ukraina tersebut, 1.720.227 orang sekitar 56 persennya memilih untuk pergi ke Polandia. Rumania menjadi negara kedua terbanyak yang menerima pengungsi Ukraina, yakni 412.856 orang atau sekitar 13 persen dari total pengungsi.
Sementara itu, hingga (13/3) Republik Moldova menerima sekitar 330.217 pengungsi Ukraina atau sekitar 10 persen dari total pengungsi, sedangkan Hungaria menerima 255.291 pengungsi atau sekitar 8 persen dari total pengungsi.
Tiga negara lainnya yang menerima para pengungsi Ukraina adalah Slovakia (204.862 orang), Rusia (131.365 orang), dan Belarusia (1.266 orang). Terdapat gap sekitar 231 ribu orang antara data pengungsi total dengan jumlah pengungsi yang diterima negara-negara karena pada data pengungsi yang diterima negara turut memperhitungkan orang-orang yang melintasi perbatasan Rumania dan Moldova.
Dalam rilisnya, UNHCR telah melakukan beberapa upaya penanganan di tiga bagian negara Ukraina. Di Ukraina bagian timur, UNHCR telah mengirim beberapa perlengkapan kemanusiaan seperti makanan dan penampungan darurat ke Sievierodonetsk, Lysychansk, Popasna, Luhansk, dan Donetsk.
Di Ukraina bagian selatan, UNHCR telah mengirim makanan, teh, dan selimut di titik transit Odesa dan di Ukraina bagian barat dan tengah, UNHCR telah mendistribusikan berbagai bentuk paket kemanusiaan ke kota Lviv, Vinnytsia, Uzhgorod, Chop, dan Kryvyi Rig.
PBB, para organisasi nonpemerintah (NGO), serta para mitra terkait terus berupaya mendukung pemerintah negara terkait untuk memastikan akses yang aman bagi para pengungsi ke berbagai wilayah sesuai dengan standar internasional.
Penulis: Raihan Hasya
Editor: Editor