Peran dan keberadaan figur orang tua sangat penting bagi proses pertumbuhan anak. Anak-anak pada usia dini, yaitu 0-6 tahun, membutuhkan pendampingan ekstra dari orang tua agar karakternya dapat berkembang lebih baik dan optimal.
Dalam proses pertumbuhannya, anak-anak terbiasa melakukan beragam aktivitas bersama orang tua, baik itu kegiatan di dalam maupun luar ruangan. Interaksi yang terjalin perlahan akan membentuk sifat, kepribadian, dan karakter anak secara menyeluruh.
Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasinya bertajuk Profil Anak Usia Dini 2025 telah menyajikan data statistik mengenai kondisi anak Indonesia dari berbagai macam aspek, termasuk di dalamnya mengenai kegiatan antara orang tua dan anak. Adapun data ini berasal dari Survei Sosial Ekonomi Modul Sosial Budaya Pendidikan 2024.
Baca Juga: Love-Hate Relationships Anak dan Orang Tua, Ada Kaitan dengan Kecemasan & Depresi?
Makan Bersama Jadi kegiatan yang Paling Banyak Dilakukan
Pada 2024, kegiatan yang paling banyak dilakukan anak Indonesia bersama orang tua atau walinya adalah makan atau belajar makan dengan capaian 90,07%. Walaupun termasuk aktivitas sederhana, cara dan etika saat makan penting untuk diajarkan kepada anak sejak usia dini.
Pada urutan kedua, 71,9% anak usia dini menghabiskan waktu dengan berbincang atau mengobrol dengan orang tua. Komunikasi dua arah perlu secara rutin dilakukan karena baik anak maupun orang tua, keduanya sama-sama butuh untuk didengar dan dipahami.
Setelahnya, 60,49% anak mengaku lebih senang menonton tayangan televisi secara bersama-sama. Anak-anak usia dini memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk meniru apa yang dilihat. Oleh karena itu, orang tua berperan penting dalam mengarahkan dan memfilter tayangan yang muncul agar lebih sesuai dengan usia si kecil.
Kemudian, selayaknya anak-anak, 59,52% lainnya lebih sering melakukan aktivitas fisik seperti rekreasi dan berolahraga. Selain baik untuk kesehatan, pada momen ini, orang tua juga bisa memantau perkembangan saraf motorik pada anak sehingga pencegahan dini dapat dilakukan apabila terpantau adanya gangguan.
Selanjutnya, aktivitas beribadah juga jadi momen kebersamaan dengan orang tua bagi 45,16% anak. Dengan beribadah bersama, anak-anak akan mengerti tentang nilai spiritualitas dan makna kehidupan yang lebih mendalam.
Pada posisi berikutnya, kegiatan belajar dan membaca banyak dilakukan dengan perolehan 35,76%. Kebiasaan dan budaya membaca penting untuk ditanamkan sejak dini agar anak-anak bisa lebih berwawasan luas dan mampu memandang memahami beragam sudut pandang.
Di tengah perkembangan digital, 28,58% anak mengakses internet bersama orang tua. Belakangan ini, konten-konten bermuatan negatif ramai ditemui di berbagai media sosial. Maka dari itu, pengawasan dari orang tua mutlak dibutuhkan untuk meminimalisir paparan konten yang diterima.
Lalu, aktivitas anak-anak usia dini lainnya bersama orang tua adalah membaca dongeng (20,35%), bermain gim (7,75%), dan mengurus rumah tangga (3,86%). Sementara itu, 0,47% sisanya mengaku tidak ada kebersamaan.
Baca Juga: Ini Dia Hal Paling Dihindari Orang Tua untuk Anaknya
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/12/05/0aa15c4692d4dbc27049aa33/profil-anak-usia-dini-2025.html
Penulis: NAUFAL ALBARI
Editor: Editor