Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang kelima dan merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu secara finansial dan fisik untuk melaksanakannya setidaknya sekali seumur hidup.
Ibadah ini dilaksanakan di kota suci Mekah, Arab Saudi, dan melibatkan serangkaian ritual yang dilakukan selama beberapa hari di bulan Dzulhijjah. Ibadah haji tidak hanya merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT, tetapi juga momen yang sangat dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Indonesia dikenal sebagai negara dengan jumlah jemaah haji yang tergolong banyak. Setiap tahunnya, ribuan umat Muslim dari berbagai pelosok tanah air berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji.
Jemaah haji Indonesia berasal dari beragam kalangan dan usia, mulai dari yang muda hingga yang sudah lanjut usia. Hal ini mencerminkan keragaman dan semangat keagamaan yang kuat di antara masyarakat Indonesia.
Tidak jarang, banyak pula jemaah haji dari Indonesia yang sudah lanjut usia. Keterbatasan fisik dan kondisi kesehatan sering kali menjadi tantangan bagi mereka selama menjalankan rangkaian ibadah yang cukup berat dan melelahkan.
Menurut data terbaru dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kementerian Agama (Kemenag) per tanggal 14 Juni 2024 pukul 13.00 WIB, jumlah jemaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia mencapai angka yang cukup signifikan.
Di Makkah, kota yang menjadi pusat pelaksanaan sebagian besar ritual haji, tercatat sebanyak 82 jemaah haji meninggal dunia.
Hal ini menunjukkan bahwa kondisi fisik yang melemah akibat aktivitas ibadah yang intens dan cuaca ekstrem di Makkah menjadi tantangan besar bagi para jemaah, terutama yang berusia lanjut.
Selain di Makkah, Madinah juga mencatat jumlah jemaah haji yang meninggal dunia, yakni sebanyak 18 orang. Madinah, yang merupakan tempat singgah penting bagi jemaah haji untuk berziarah ke Masjid Nabawi dan makam Nabi Muhammad SAW, juga menyimpan tantangan tersendiri bagi jemaah, terutama dalam hal mobilitas dan aktivitas fisik yang harus dilakukan.
Tidak hanya di kota-kota suci, beberapa jemaah haji Indonesia juga meninggal dunia saat berada di embarkasi, dengan jumlah mencapai 9 jemaah.
Embarkasi adalah titik awal perjalanan jemaah dari Indonesia menuju Tanah Suci, dan angka ini menunjukkan bahwa persiapan fisik sebelum berangkat sangatlah penting untuk memastikan kondisi kesehatan jemaah tetap prima sepanjang perjalanan.
Selain itu, ada juga laporan tentang 3 jemaah haji yang meninggal dunia di bandara. Perjalanan udara yang panjang dan melelahkan, ditambah dengan kemungkinan adanya masalah kesehatan yang mendadak, menjadi faktor penyebab kematian di bandara.
Data ini menggarisbawahi pentingnya pemeriksaan kesehatan yang ketat dan persiapan fisik yang matang sebelum memulai perjalanan ibadah haji.
Secara keseluruhan, data ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi jemaah haji, khususnya bagi mereka yang sudah lanjut usia dan memiliki kondisi kesehatan yang rentan.
Pentingnya kesiapan fisik dan mental sebelum berangkat haji harus menjadi perhatian utama bagi setiap calon jemaah, agar dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan selamat kembali ke tanah air.
Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor