Maskapai penerbangan adalah salah satu elemen penting dalam transportasi modern yang menghubungkan berbagai destinasi di seluruh dunia. Dengan pesawat, perjalanan jarak jauh yang memakan waktu berhari-hari dapat diselesaikan hanya dalam hitungan jam.
Maskapai penerbangan tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi, tetapi juga menjadi bagian dari pengalaman perjalanan itu sendiri, menawarkan layanan yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan preferensi penumpang.
Ada banyak jenis maskapai penerbangan yang beroperasi di industri ini, mulai dari maskapai berbiaya rendah hingga maskapai penuh layanan. Setiap jenis maskapai memiliki karakteristik tersendiri, terlihat dari fasilitas yang ditawarkan, kebijakan bagasi, hingga cakupan destinasi.
Keberagaman ini memberikan banyak pilihan kepada penumpang untuk menyesuaikan kebutuhan perjalanan mereka, baik itu untuk keperluan bisnis, liburan, maupun tujuan lainnya.
Namun, perlu diingat bahwa maskapai penerbangan tidak selalu dapat memenuhi jadwal keberangkatan dan kedatangan yang telah ditentukan. Keterlambatan sering kali menjadi bagian dari perjalanan udara, meskipun tentu saja tidak diinginkan oleh penumpang maupun maskapai itu sendiri.
Faktor keterlambatan ini sangat beragam, mulai dari cuaca buruk, masalah teknis pada pesawat, kepadatan lalu lintas udara, hingga faktor-faktor administratif seperti pengaturan slot penerbangan di bandara.
Setiap maskapai memiliki tingkat keterlambatan yang berbeda-beda, tergantung pada berbagai faktor internal dan eksternal. Ada maskapai yang dikenal lebih sering tepat waktu, sementara yang lain mungkin menghadapi tantangan lebih besar dalam menjaga ketepatan jadwal.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Cirium untuk tahun 2024, maskapai Aeromexico dari Meksiko berhasil menempati posisi teratas sebagai maskapai dengan ketepatan waktu terbaik di dunia, dengan persentase 86,7%
Prestasi ini menunjukkan komitmen Aeromexico dalam memastikan efisiensi operasional dan pelayanan kepada penumpang, yang tentunya memberikan nilai tambah dalam industri penerbangan global.
Saudia, maskapai nasional Arab Saudi, menyusul di posisi kedua dengan tingkat ketepatan waktu mencapai 86,35%.
Hasil ini mencerminkan keberhasilan maskapai tersebut dalam mengelola jadwal penerbangan di tengah peningkatan jumlah penumpang, khususnya selama musim haji dan umrah, yang menjadi fokus utama mereka.
Di urutan ketiga, Delta Air Lines dari Amerika Serikat mencatat ketepatan waktu sebesar 83,46%. Sebagai salah satu maskapai terbesar di dunia, Delta menunjukkan bahwa mereka mampu menjaga ketepatan waktu meskipun beroperasi di pasar dengan lalu lintas udara yang sangat padat.
Maskapai asal Amerika Selatan, Latam Airlines dari Chile, berada di posisi keempat dengan tingkat ketepatan waktu sebesar 82,89%. Keberhasilan ini menggambarkan kemampuan maskapai dalam mengatasi tantangan geografis dan operasional yang kompleks di kawasan tersebut.
Qatar Airways, yang terkenal akan layanan premium, menempati posisi kelima dengan persentase ketepatan waktu 82,83%.
Azul Airlines dari Brasil mengikuti dengan tingkat ketepatan waktu 82,42%. Sebagai maskapai regional terkemuka di Amerika Selatan, Azul berhasil mempertahankan standar operasional yang tinggi meskipun menghadapi dinamika lalu lintas udara domestik yang sibuk.
Avianca, maskapai nasional Kolombia, berada di posisi berikutnya dengan persentase ketepatan waktu 81,8%. Sebagai salah satu maskapai tertua di dunia, Avianca terus menunjukkan dedikasinya terhadap pelayanan dan efisiensi.
Iberia, maskapai asal Spanyol, mencatat ketepatan waktu sebesar 81,58%, menjadikannya salah satu maskapai Eropa yang paling andal dalam hal waktu.
Di posisi kesembilan, Scandinavian Airlines yang melayani wilayah Denmark, Swedia, dan Norwegia, mencatat ketepatan waktu sebesar 81,4%.
Terakhir, United Airlines dari Amerika Serikat menutup daftar dengan tingkat ketepatan waktu 80,93%.
Secara keseluruhan, data ini menunjukkan bahwa maskapai dari berbagai belahan dunia memiliki kemampuan untuk bersaing dalam hal ketepatan waktu, meskipun mereka menghadapi tantangan yang beragam berdasarkan lokasi geografis, volume penumpang, dan kompleksitas operasional.
Baca Juga: Rute Penerbangan Tersibuk di Asia Tenggara, Indonesia Mendominasi!
Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor
