Buah durian masuk dalam daftar komoditas pertanian yang memiliki potensi bagi pergerakan ekonomi di masyarakat.
Guna mengembangkan serta memasarkan durian unggul nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) mengadakan focus group discussion (FGD) yang berisikan petani, pedagang, karantina hingga akademisi.
Dari FGD tersebut, tampak bahwa Indonesia mempunyai kekayaan sumber daya genetik durian unggulan. Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto, potensi ini dapat dikembangkan menjadi durian unggulan nasional.
"Durian kita kini merajai pasar domestik. Kita bombardir China dan Thailand dengan ekspor durian. Ini kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia, kalau nusantara sangat jaya dengan berbagai varietas durian," ucap Prihasto dalam keterangan tertulis, Kamis (6/7) dikutip dari detik finance.
Mengacu pada data Food and Agriculture Organization (FAO), pada tahun 2021 pangsa pasar durian di kancah internasional mencapai Rp 53,2 triliun.
"Peluang pasar ini perlu dimanfaatkan dengan baik, kami berharap ada produk nasional merajai pasar ekspor," kata dia dikutip dari Antara.
Pemerintah melihat durian sebagai komoditas dengan peluang ekspor yang cukup besar. Lalu bagaimana dengan produksi durian dalam negeri?
Produksi Durian di Indonesia
Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), dalam 10 tahun terakhir jumlah produksi durian di Indonesia sebagian besar menunjukkan angka peningkatan di setiap tahunnya.
Hal ini diawali dengan jumlah produksi durian pada 2013 sebesar 759,06 ribu ton yang kemudian meningkat menjadi 859,13 ribu ton atau naik 13% pada 2014.
Tahun 2015 produksi durian masih mengalami kenaikan menjadi 995,74 ribu ton sepanjang tahun. Akan tetapi, di tahun berikutnya, tepatnya pada 2016 jumlah produksi durian menunjukkan penurunan menjadi 735,42 ribu ton saja. Pada tahun berikutnya, total produksi durian di Indonesia juga masih berada di angka sekitar 700 ribu ton, namun tercatat meningkat hampir 60 ribu ton.
Peningkatan cukup banyak justru terjadi pada 2018, dimana produksi durian menyentuh angka 1,142 juta ton atau meningkat hampir 44%. Selama 2018-2020, jumlah produksi durian di Indonesia berada di kisaran 1,1 juta ton.
Jumlah ini kemudian meningkat kembali pada 2021 sebanyak 1,353 juta ton. Tidak berhenti disitu, kenaikan produksi yang cukup tajam terjadi pada tahun lalu. Sepanjang 2022, angka produksi durian di Indonesia mencapai 1,713 juta ton atau naik 26% dibandingkan tahun sebelumnya.
Provinsi Produsen Durian Terbanyak
Berbicara total produksi durian tahun 2022 yang cukup cemerlang dibandingkan tahun sebelumnya, hal ini tak terlepas dari tingginya produksi durian pada masing-masing daerah.
Mengacu pada data yang dipublikasi BPS, terdapat 10 provinsi yang masuk dalam daftar produsen durian terbanyak sepanjang tahun 2022.
Dalam daftar tersebut, Provinsi Jawa Timur berada di urutan teratas dengan total produksi duriannya mencapai 419.849 ton. Angka ini mengalami peningkatan 144 ribu ton dibandingkan tahun 2021.
Peringkat kedua ditempati oleh Sumatra Barat yang berhasil memproduksi 304.119 ton durian. Menyusul di bawahnya ada Jawa Tengah dengan 211.898 ton durian, serta Sumatra Utara di angka 109.944 ton durian.
Selain 4 provinsi di atas, produksi durian pada daerah lain jumlahnya berada di bawah angka ratusan ribu ton. Hal ini terlihat dari perolehan produksi durian di Jawa Barat sebesar 80.334 ton, diikuti Sulawesi Tengah dengan angka 63.387 ton durian.
Bahkan 3 provinsi secara berturut-turut seperti Sulawesi Selatan, Banten, dan Aceh memiliki total produksi di kisaran 59 ribu ton durian. Kemudian, di posisi kesepuluh ada Sumatra Selatan dengan total produksi mencapai 39.624 ton durian.
Penulis: Mela Syaharani
Editor: Editor