Setiap orang tentu memiliki prioritas dan target utama yang hendak dicapai dalam kehidupan. Beberapa mendambakan kehidupan yang bernilai yang diwujudkan melalui jenjang karier dan pendidikan, sementara yang lain menginginkan kehidupan penuh makna melalui hubungan baik dengan pasangan dan keluarga.
Perkembangan teknologi dan perubahan zaman mendorong pergeseran perspektif terkait hal-hal yang diprioritaskan anak muda. Jika dulu menikah dan membangun keluarga seolah dipandang sebagai tujuan akhir dan kewajiban, kini generasi muda menginginkan kehidupan yang lebih luas dari itu.
Survei dari IDN Research Institute menyebutkan bahwa karier menjadi prioritas utama generasi muda Indonesia saat ini, dengan rincian 30% untuk Milenial dan 35% untuk Gen Z.
Hal ini menunjukkan bagaimana generasi muda Indonesia masih sangat aktif mengejar karier yang mampu memuaskan nilai-nilai yang diimpikan. Lebih dari sekadar uang dan material, generasi muda menginginkan makna dan peran yang bisa dibawanya bagi masyarakat, yang salah satunya diwujudkan melalui karier.
Muncul tren baru di kalangan generasi muda, di mana sistem kerja remote dan hybrid semakin digemari. Sistem kerja ini menawarkan keunggulan dibanding sistem kerja tradisional, ruang untuk bisa bernafas, berkreasi lebih luas, namun tetap menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional.
Berikutnya, hubungan jadi prioritas bagi 31% Milenial dan 21% Gen Z. Jika ditinjau menyeluruh, Milenial cenderung fokus pada hubungan, sedangkan Gen Z lebih ke karier.
Hubungan di sini tidak hanya bicara soal hubungan asmara dengan pasangan, melainkan juga relasi dengan keluarga, sahabat, dan rekan. Hubungan yang sehat membantu meningkatkan kualitas hidup, memengaruhi kesehatan hingga produktivitas sehari-hari.
Prioritas utama anak muda berikutnya adalah keseimbangan hidup. Di balik ambisi anak muda mengejar karier, keseimbangan antara kehidupan profesional dan kehidupan pribadi tetap jadi salah satu prioritas. Generasi muda menginginkan hidup yang bermakna, yang bukan hanya dihabiskan untuk bekerja melainkan juga melakukan hal lain dengan orang-orang terdekat.
Hal lain yang jadi prioritas generasi muda adalah perkembangan pribadi, gaya hidup, dan kontribusi sosial. Ketiga hal tersebut kembali menegaskan bagaimana Milenial dan Gen Z ingin punya kehidupan yang berarti, bukan hanya bagi dirinya sendiri, melainkan juga bagi sesama. Persepsi ini mungkin sedikit berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya dan nilai tradisional yang selama ini ada.
Melihat prioritas ini, tidak heran jika banyak anak muda yang memilih menunda pernikahan dan menjadi orang tua, masih ingin mengejar nilai-nilai dan membawa makna untuk masyarakat. Alih-alih membangun rumah tangga, generasi muda lebih banyak memanfaatkan waktunya untuk mengejar pendidikan dan membangun karier.
Adapun survei Indonesia Millennial and Gen Z Report 2026 dari IDN Research Institute ini melibatkan total 946 responden Milenial dan 903 responden Gen Z pada 7-13 April 2025 dengan berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan, membuat hasil yang diperoleh memberikan gambaran komprehensif terkait kondisi yang dihadapi generasi muda saat ini.
Baca Juga: Dilema Pendidikan dan Aspirasi Karier Gen Z Indonesia
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor
