Hasil quick count Pilkada Jawa Tengah di beberapa lembaga survei menunjukkan “kemenangan” untuk Luthfi-Yasin. Paslon nomor urut 2 ini mendapatkan 58,31% suara menurut survei Indikator Politik Indonesia. Sementara itu, Andika-Hendi mendapat 41,69% suara.
Di survei lain pun pasangan Luthfi-Yasin tetap unggul dari Andika-Hendi. Survei LSI menunjukkan, Luthfi-Yasin mendapat 59,38% suara dan Andika-Hendi mendapat 40,62% suara. Serupa, hasil survei SMRC menunjukkan Luthfi-Yasin mendapat 59,16% dan Andika-Hendi mendapat 40,84%.
Andika-Hendi hanya diusung oleh PDI-P, sementara Luthfi-Yasin diusung oleh Gerindra, PKB, Golkar, PPP, Demokrat, PAN, PKS, dan NasDem.
Meskipun tampaknya tumbang di Pilkada kali ini, PDI-P masih menganggap Jawa Tengah sebagai “kandang banteng” atau rumah bagi kaum marhaen.
Dalam konferensi persnya, Ketua DPP PDI-P, Deddy Sitorus menyebut bahwa pada Pileg 2024 lalu suara PDI-P baru mencapai 25,6%. Akan tetapi, di Pilkada 2024 suara Andika-Hendi sebagai perwakilan PDI-P mencapai 40%. Hal tersebut dimaknai menjadi kesetiaan masyarakat terhadap PDI-P, meskipun tidak memenangkan kontestasi pilgub.
Luthfi-Yasin Juga Unggul Di Segi Dana
Menurut data KPU Jawa Tengah perihal laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye pemilihan gubernur dan wakil gubernur, Luthfi-Yasin tercatat menerima dana kampanye sebesar Rp3,4 miliar. Sementara, Andika-Hendi menerima dana kampanye sebesar Rp2,5 miliar.
Hingga Oktober lalu, tercatat sumbangan dana kampanye Luthfi-Yasin berasal dari kantong pribadi calon sebesar Rp806,3 juta. Kemudian, sumbangan dari partai politik atau gabungan partai politik mencapai Rp54 juta.
Dari kubu Andika-Hendi, sumbangan dana kampanye juga berasal dari kantong pribadi calon mencapai Rp250,1 juta. Selain itu, ada sumbangan dari perseorangan senilai Rp300 juta.
Dugaan Keterlibatan Partai Cokelat di Pilkada 2024
PDI-P menyebutkan adanya keterlibatan “Partai Cokelat” pada Pilkada 2024. Partai Cokelat ini merujuk pada instansi kepolisian. Dalam siaran podcast Akbar Faizal Uncensored, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menyebut ada pergerakan yang ingin menggeser demokrasi Indonesia menjadi kerajaan.
Hasto mengarah pada Jokowi yang menempatkan keluarga dan orang-orang terdekatnya pada Pilkada 2024. Selain itu, ada keterlibatan kepolisian yang juga dikepalai oleh Jokowi di beberapa daerah, seperti Sumatra Utara, Jawa Tengah, maupun Jawa Timur.
Dalam konferensi pers PDI-P pun, Hasto menyebut pihaknya sangat yakin Andika-Hendi akan menang kontestasi Pilgub Jawa Tengah jika tidak ada instrumen negara yang dikerahkan untuk terlibat.
Merespons kabar tersebut, Komisi III DPR RI melalui kanal YouTubenya mengklaim keterlibatan “Partai Cokelat” hanya hoaks.
“Apa yang disampaikan oleh segelintir orang terkait parcok dan lain sebagainya itu kami kategorikan sebagai hoaks,” ujar Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman (29/11).
Baca Juga: Partisipasi Pemilih di Pilkada Jawa, Jakarta Terendah
Penulis: Ajeng Dwita Ayuningtyas
Editor: Editor