Tren media sosial dan digital yang terus menerus menunjukkan dinamikanya membuat salah satu aplikasi media sosial TikTok secara resmi mengalahkan Google sejak tahun 2021 silam. TikTok rupanya menjadi layanan yang lebih banyak dikunjungi oleh pengguna internet dibandingkan dengan Google. Berdasarkan Tinjauan Cloudfare melalui layanan Radar Cloudfare, TikTok meraih mengambil tempat nomor 1 dari Google. TikTok memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif bulanan global. Dilansir dari Pocket-lin.com, 63 persen di antaranya berusia antara 10 dan 29 tahun.
Capaian aplikasi video pendek terpopuler ini meroket naik dibandingkan pada 2020, yang saat itu menempati urutan ke-7. Pada masa itu, Google meraih posisi puncak sebagai layanan yang terbanyak dikunjungi pengguna internet. Selain mengalahkan Google, TikTok juga menyalip Facebook sebagai platform media sosial paling populer.
Aplikasi yang memberikan hiburan atau entertaint ini memikat banyak penggunanya untuk mengakses TikTok. Tak hanya sekadar untuk hiburan saja, aplikasi yang diluncurkan pada September 2016 oleh perusahaan ByteDance di China ini memiliki banyak kegunaan, mulai dari mengakses informasi, meningkatkan kreativitas, tempat untuk berbisnis, dan lainnya.
Meskipun pada umumnya TikTok menjadi platform media sosial untuk membuat, berbagi, dan menemukan video pendek. Namun aplikasi ini digunakan oleh kaum muda sebagai saluran untuk mengekspresikan diri mereka melalui nyanyian, tarian, hingga komedi.
Dalam mencari informasi, TikTok menjadi salah satu platform yang digunakan peminat belanja untuk melihat review produk melalui ponsel sebelum mereka menentukan akan membeli atau tidak, bahkan presentasenya mencapai 83 persen. Sedangkan untuk aplikasi TikTok sendiri diakses oleh 31 persen mengguna ponsel.
Kehadiran TikTok mengalahkan berbagai platform yang sudah ada sebelumnya, seperti Google Search yang turun menjadi 23 persen, E-commerce menjadi 20 persen, Instagram menjadi 14 persen, YouTube menjadi 7 persen, bahkan kehadiran Official Website dan Facebook menjadi masing-masing hanya diakses oleh 2 persen pengguna ponsel untuk mengakses informasi.
Banyaknya testimoni yang diberikan oleh para pembeli produk melalui video pendek di Tiktok membuat konsumen lebih percaya terhadap apa yang diulas oleh para pembeli melalui video di TikTok. Selain itu, para konsumen juga melakukan survei harga melalui apa yang sudah di review oleh para pembeli melalui aplikasi TikTok.
Penulis: Adel Andila Putri
Editor: Editor