Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) memang telah menjadi musim liburan yang paling ditunggu-tunggu. Masyarakat berbondong-bondong melakukan perjalanan mudik untuk merayakannya bersama keluarga di kampung halaman, maupun berkunjung ke tempat-tempat wisata.
Belum lama ini, Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) mengeluarkan hasil survei daring potensi pergerakan masyarakat pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024.
Dari hasil survei, diprediksi potensi pergerakan masyarakat mencapai 107,63 juta orang atau 39,83% dari total populasi nasional. Angka ini meningkat dari tahun lalu yang diprediksi terdapat 44,17 juta orang.
“Jadi meningkatnya sangat signifikan di atas seratus persen (143,65%),” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Senin (20/11), dikutip dari laman resmi Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (KPRI).
Menurut hasil survei yang dilakukan oleh BKT bersama sejumlah pihak diantaranya yaitu, Badan Pusat Statistik (BPS), Kominfo, akademisi dan para praktisi sektor transportasi pada 26 Oktober hingga 2 November 2023 tersebut, puncak arus pergi/keberangkatan mudik Nataru diprediksi terjadi pada Jumat 22 Desember 2023 8,22% (8,85 juta orang), Sabtu 23 Desember 2023 11,62%, dan Sabtu 30 Desember 2023 mencapai 11,43%.
Adapun puncak arus balik diprediksi terjadi pada Selasa 26 Desember 2023 11,16% (12,01 juta orang), Senin 1 Januari 2024 16,92%, dan Selasa 2 Januari 2024 18,96%.
Kepala BKT, Robby Kurniawan, mengatakan bahwa hasil survei ini diharapkan dapat memberikan gambaran atau potret tren mobilisasi masyarakat di masa libur Nataru. Hasil survei ini juga dapat dijadikan dasar dan masukan penyiapan rencana operasi (renops) penyelenggaraan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2023/2024 yang dilakukan Kemenhub, Kementerian/Lembaga, dan juga pihak terkait lainnya.
“Namun hasil survei ini bukan sebagai pengganti data realisasi yang mencerminkan keadaan aktual atau sebenarnya,” jelasnya.
Penulis: Anissa Kinaya Maharani
Editor: Iip M Aditiya