Perusahaan ritel terkemuka di Indonesia, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), tercatat kembali menutup beberapa gerai di tahun 2024 ini. Pemilih jaringan gerai raksasa yang menyediakan perlengkapan pakaian, aksesoris, hingga produk kecantikan dan rumah tangga dengan harga terjangkau ini tercatat hanya memiliki 147 gerai per September 2024.
Di tahun 2018 lalu, menurut laporan keuangannya, terdapat sekitar 160 gerai Matahari di seluruh Indonesia. Meski jumlahnya sempat naik di tahun-tahun berikutnya, pandemi Covid-19 membuat jumlah gerai Matahari menurun. Di tahun 2022, jumlah gerai bertambah menjadi 148 dan naik di tahun berikutnya menjadi 154 gerai. Meski begitu, di tahun 2024 ini, jumlahnya kembali turun.
Pada Kuartal III 2024 ini, PT Matahari Department Store Tbk juga mencatat akan menutup kembali beberapa gerainya. Rencananya ada total 13 gerai yang akan ditutup. Pihak perusahaan juga berencana menunda pembukaan toko baru hingga 2025 mendatang.
Jumlah Karyawan Menurun
Sejalan dengan penutupan beberapa gerainya, jumlah karyawan LPPF juga tercatat menurun sebanyak 5.000 karyawan dalam 4 tahun terakhir. Pada tahun 2018, jumlah karyawannya mencapai 13 ribu, turun imbas pandemi menjadi 9,8 ribu orang di 2020.
Penurunan jumlah karyawan terus terjadi hingga Kuartal I 2024 menyisakan 9,1 ribu karyawan dan per September 2024 ini, jumlah karyawannya menyusut menjadi 8,3 ribu orang.
Berkurangnya jumlah gerai dan karyawan Matahari ini juga didorong oleh tren digitalisasi di industri ritel, di mana channel online kini mendominasi pasar. Semakin jarang orang yang memilih untuk membeli pakaian di toko dengan beragamnya pilihan yang tersedia di toko online dan e-commerce. Belanja online dipandang lebih efektif dan mudah dilakukan, tak perlu keluar rumah dan lelah berkeliling untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Ditambah munculnya ritel-ritel pesaing membuat Matahari semakin berada di posisi tak menentu. Imbas pandemi juga tidak dapat dipandang sebelah mata.
Laba Rugi Matahari
Matahari tercatat mendapatkan keuntungan tertinggi di momen-momen khusus, seperti di kala lebaran atau nataru. Meski harus menutup beberapa gerainya dan mengurangi jumlah karyawan, per Maret 2024, pendapatan LPPF mengalami kenaikan sebesar 37% mencapai Rp1,97 triliun. Laba bersih perusahaan turut melonjak naik 222% menjadi Rp325, 97 miliar di kuartal pertama tahun ini.
Baca Juga: Pizza Hut dan KFC Gulung Tikar, Imbas dari Boikot?
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor