Profesi akuntan publik di Indonesia belakangan ini menjadi perhatian karena jumlahnya masih tergolong sedikit jika dibandingkan dengan kebutuhan akan profesi tersebut di lapangan. Lalu, berapakah idealnya jumlah akuntan publik di Indonesia jika dibandingkan dengan jumlah kantor dan kebutuhan masyarakat?
Apa itu akuntan publik?
Akuntan publik merupakan seorang professional yang secara resmi memiliki sertifikasi untuk melakukan kegiatan audit, memberikan opini atas laporan keuangan, serta menyampaikan saran keuangan berdasar analisis akuntansi.
Mereka dibutuhkan dalam pembuatan laporan keuangan, perpajakan, pemulihan bisnis, hingga analisis risiko terjadinya kebangkrutan. Profesi ini diatur oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, dan pelaksanaannya diatur melalui sejumlah peraturan Menteri Keuangan. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa laporan keuangan yang diaudit dapat diandalkan dan transparan.
Jumlah akuntan publik aktif di Indonesia vs jumlah penduduk
Menurut data dari Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK) Kementerian Keuangan per Februari 2023, tercatat 1.464 akuntan publik aktif di Indonesia yang terdaftar dan diakui secara resmi. Jumlah tersebut terbilang sangat minim bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 281 juta jiwa pada awal 2023.
Jumlah akuntan publik aktif di Indonesia vs kantor akuntan publik
Sementara itu, terdapat 472 Kantor Akuntan Publik (KAP) terdaftar di seluruh Indonesia. Rasio akuntan publik terhadap penduduk Indonesia adalah sekitar 1:121.792, artinya satu akuntan publik harus melayani lebih dari seratus ribu orang.
Rasio ini jauh lebih rendah dibanding beberapa negara tetangga seperti Malaysia (sekitar 1:20:141) dan Singapura (sekitar 1:5.562), yang menunjukkan bahwa Indonesia masih berada jauh di belakang dalam hal ketersediaan jasa akuntansi professional
Perbandingan Jumlah Akuntan Publik dengan Jumlah Penduduk dan Kantor Akuntan Publik KAP
Di Indonesia, tercatat sebanyak 1.464 akuntan publik aktif per 2023. Jumlah ini sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 281 juta jiwa. Rasio yang terbentuk adalah 1 akuntan publik untuk 121.792 penduduk, artinya satu akuntan publik harus melayani lebih dari seratus ribu orang. Kondisi ini menjadi salah satu indikator bahwa ketersediaan tenaga profesional di bidang akuntansi masih sangat terbatas.
Sementara itu, Malaysia mencatat angka yang jauh lebih besar, yaitu sekitar 40.663 anggota Malaysian Institute of Accountants (MIA) pada 2023, dengan jumlah penduduk sekitar 32 juta jiwa. Rasio antara akuntan publik dan jumlah penduduk di Malaysia mencapai 1:20.141, jauh lebih baik dibandingkan Indonesia. Namun, data terbaru mengenai jumlah KAP di Malaysia tidak tersedia, sehingga tidak dapat dibandingkan secara langsung dengan Indonesia maupun Singapura.
Di Singapura, jumlah akuntan publik tercatat sekitar 1.210 orang, dengan jumlah penduduk sebesar 5,5 juta jiwa. Rasio yang terbentuk adalah 1 akuntan publik untuk 5.562 penduduk, menjadikan Singapura sebagai negara dengan rasio terbaik di antara ketiganya. Selain itu, Singapura juga memiliki 720 entitas akuntansi (accounting entities) yang terdaftar secara resmi di ACRA hingga 31 Maret 2023. Jumlah ini menggambarkan ketersediaan lembaga penyedia jasa audit dan akuntansi yang relatif memadai untuk ukuran jumlah penduduknya.
Selain jumlah akuntan publik yang masih minim, jumlah Kantor Akuntan Publik (KAP) di Indonesia juga relatif sedikit, yakni hanya 472 kantor. Dengan angka tersebut, rata-rata hanya ada sekitar tiga akuntan publik di setiap kantor. Kondisi ini menandakan bahwa sebagian besar KAP di Indonesia masih berskala kecil dengan sumber daya manusia yang terbatas.
Keterbatasan jumlah ini bisa menimbulkan dampak langsung terhadap kapasitas pelayanan. Semakin banyak perusahaan yang membutuhkan jasa audit, namun jumlah KAP yang terbatas membuat beban kerja semakin berat. Padahal, KAP tidak hanya melayani perusahaan besar, tetapi juga entitas skala menengah dan kecil yang sama-sama membutuhkan laporan audit demi menjaga kredibilitas bisnis mereka. Sehingga dibandingkan dengan jumlah perusahaan dan organisasi yang membutuhkan layanan audit, angka 472 KAP tentu sangat tidak sebanding.
Contoh Posisi Akuntan Publik
Profesi akuntan publik memiliki jenjang karier dan posisi yang beragam. Seorang akuntan publik bisa berperan sebagai auditor utama yang bertanggung jawab menandatangani laporan audit. Pada tahap awal karier, seseorang biasanya memulai dari posisi Associate CPA (ACPA), lalu kemudian naik ke Certified Public Accountant (CPA) setelah lulus ujian lebih komprehensif, hingga akhirnya mendapatkan lisensi sebagai Akuntan Publik (AP) yang sah.
Selain itu, terdapat pula posisi lainnya seperti akuntan beregister (AB) yang memberikan layanan melalui Kantor Jasa Akuntan (KJA). Profesi ini biasanya lebih fokus pada jasa pembukuan, penyusunan laporan, konsultasi manajemen, hingga perpajakan. Dalam praktiknya, seorang akuntan publik juga bisa saja berfokus pada spesialisasi tertentu, seperti akuntansi forensik, perpajakan, hingga jasa konsultasi keuangan.
Bagi akuntan public yang sudah berpengalaman, posisi partner di KAP menjadi puncak karir. Seorang partner tidak hanya berperan sebagai auditor senior, tetapi juga menjadi pemimpin dan pemegang kepemilikan firma akuntansi publik tersebut. Posisi ini membawa tanggung jawab besar karena mencerminkan kredibilitas dan reputasi firma yang mereka jalankan.p
Baca juga: Profesi Impian Orang Tua untuk Anak, PNS Masih Idaman?
Penulis: Emily Zakia
Editor: Muhammad Sholeh