Ini Dia Daftar Ekskul yang Banyak Diikuti Peserta Didik Indonesia

Pramuka jadi ekskul yang paling banyak diikuti oleh peserta didik Indonesia, mencapai 64,46% pada tahun ajaran 2023/2024.

Ini Dia Daftar Ekskul yang Banyak Diikuti Peserta Didik Indonesia Ilustrasi Pramuka | Kemenko PMK
Ukuran Fon:

Di luar ruang kelas, kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi siswa memainkan peran penting dalam membentuk karakter, keterampilan, dan kepercayaan diri peserta didik. Dari seni, olahraga, hingga teknologi, ragam aktivitas ini menjadi wadah bagi peserta didik untuk mengeksplorasi minat sekaligus memperluas wawasan sosial. Menariknya, dari sekian banyak pilihan, beberapa jenis ekskul dan organisasi justru konsisten menjadi favorit di berbagai sekolah karena dinilai relevan dengan kebutuhan zaman dan minat generasi muda.

Kini, belajar tidak hanya dilakukan di dalam ruang kelas, melainkan juga di luar ruang kelas dengan aktif membangun jejaring, mengasah soft skills, dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan.

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan deretan jenis ekstrakurikuler (ekskul) yang banyak diikuti peserta didik, termasuk mahasiswa pendidikan tinggi, pada tahun ajaran 2023/2024.

Pramuka jadi kegiatan ekskul yang paling banyak diikuti peserta didik Indonesia tahun ajaran 2023/2024 | GoodStats
Pramuka jadi kegiatan ekskul yang paling banyak diikuti peserta didik Indonesia tahun ajaran 2023/2024 | GoodStats

Kegiatan pramuka menjadi ekstrakurikuler yang paling banyak diikuti peserta didik pada tahun ajaran 2023/2024, jumlahnya mencapai 64,46%, disusul kegiatan seputar olahraga mencapai 32,66%. Terdapat ketimpangan yang cukup tinggi, di mana ekskul seni dan budaya yang berada di posisi ketiga hanya diikuti oleh 9,44% peserta didik. 

Ekskul atau organisasi mahasiswa lain seperti kerohanian, palang merah remaja (PMR), pecinta alam, hingga kelompok ilmiah remaja (KIR) juga hanya diikuti oleh segelintir peserta didik.

Kursus Juga Semakin Ramai

Selain aktif di kegiatan ekskul selepas sekolah, peserta didik Indonesia juga turut mengikuti kursus, pelatihan, bimbingan belajar, atau pendidikan keterampilan lain guna menunjang edukasinya.

Laporan BPS mencatat bahwa pada tahun 2024, sekitar 16,06% peserta didik pernah atau sedang mengikuti kursus, pelatihan, bimbingan belajar, atau pendidikan keterampilan, nilainya meningkat dari 2021

“Kursus merupakan salah satu bentuk pelatihan nonformal yang menjadi bagian penting dari sistem pendidikan nasional dalam meningkatkan kompetensi, keterampilan, serta daya saing sumber daya manusia (SDM) di tengah dinamika pasar kerja global,” tulis BPS dalam laporannya.

Keberadaan lembaga kursus diatur dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menegaskan bahwa kursus atau pelatihan ini diselenggarakan bagi masyarakat yang membutuhkan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Pada 2024, terjadi peningkatan peserta didik yang mengikuti kursus dari setiap jenjang pendidikan. Jenjang SD sederajat misal, naik dari 8,30% pada 2021 menjadi 16,43% pada 2024. Untuk jenjang SMP sederajat, naik dari 6,45% menjadi 15,65%. Pada jenjang SMA/SMK sederajat, terjadi pertumbuhan dari  7,56% pada 2021 menjadi 11,24% pada 2024. Terakhir, untuk pendidikan tinggi, mahasiswa yang mengikuti kursus naik dari 7,86% menjadi 18,06%.

Baca Juga: 5 Kampus Terluas di Indonesia

Sumber:

https://www.bps.go.id/id/publication/2025/05/28/1d3b07ea55c4e8d8ce5d5859/statistik-penunjang-pendidikan-2024.html

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor

Konten Terkait

Klasemen Grup A ASEAN U-23 Championship 2025, Indonesia Ada di Puncak

Indonesia memimpin klasemen grup A ASEAN U-23 Championship 2025.

Statistik Pertandingan Indonesia U-23 vs Filipina U-23, Conversion Rate Garuda Muda Masih Rendah

Conversion rate Indonesia U-23 di bawah 20 persen saat lawan Filipina U-23.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook