Indonesia Siap Akuisisi Chengdu J-10: Era Baru Kekuatan Udara Nasional

Pembelian 42 unit J-10 menjadi langkah penting modernisasi TNI AU dan diversifikasi alutsista.

Indonesia Siap Akuisisi Chengdu J-10: Era Baru Kekuatan Udara Nasional Ilustrasi Pesawat Chengdu J-10 | Wikipedia
Ukuran Fon:

Langit Jakarta bersiap menyambut kedatangan pesawat tempur canggih Chengdu J-10 buatan Cina yang disebut segera mengudara. 

Restu dari Menkeu dan sinyal kuat Menhan menandai langkah baru Indonesia dalam memperkuat pertahanan udaranya.

Langit Jakarta bersiap menyambut kedatangan pesawat tempur canggih Chengdu J-10 buatan Cina yang disebut segera mengudara.   Restu dari Menkeu dan sinyal kuat Menhan menandai langkah baru Indonesia dalam memperkuat pertahanan udaranya.     Varian Jet Tempur J-10 Merupakan Perkembangan Operasional Angkatan Udara Cina Sejak Tahun 2000 | GoodStats  Berbagai varian utama pesawat tempur Chengdu J-10 yang dikembangkan oleh Cina. Varian awal, J-10A menjadi dasar operasional Angkatan Udara Cina sejak awal 2000-an, sementara J-10S dirancang khusus untuk pelatihan pilot dengan konfigurasi dua kursi.   Evolusinya berlanjut ke J-10B yang membawa pembaruan signifikan seperti radar AESA dan sistem avionik modern. Versi tercanggih saat ini adalah J-10C dan J-10CE, di mana yang terakhir merupakan versi ekspor dengan sistem komunikasi yang kompatibel dengan standar NATO dan digunakan oleh Pakistan.  Spesifikasi Teknis dan Kemampuan  Jet tempur Chengdu J-10 merupakan pesawat multirole generasi keempat buatan China dengan desain sayap delta wing dan canard yang memberikan kelincahan tinggi dalam manuver udara.  Pesawat ini ditenagai mesin AL-31FN turbojet yang mampu menghasilkan kecepatan maksimum hingga 2.327 km/jam (Mach 2.2) dan beroperasi pada ketinggian hingga 18.000 meter.   Dengan 11 hardpoint eksternal, J-10 dapat membawa berbagai jenis rudal udara-ke-udara seperti PL-8, PL-12, dan PL-15, serta bom berpemandu presisi dan misil anti-kapal.  Dilengkapi radar AESA, sistem avionik digital, dan kemampuan pengisian bahan bakar di udara, J-10 menjadi tulang punggung kekuatan udara modern milik Angkatan Udara China.  Harga, Jumlah dan Pertimbangan Dari Kementerian Indonesia  Jet tempur Chengdu J-10 buatan Cina dibanderol sekitar US$40 juta atau Rp652 miliar per unit, jauh lebih terjangkau dibanding Rafale yang mencapai US$120 juta. Harga kompetitif ini menjadi pertimbangan utama Indonesia di tengah upaya efisiensi anggaran pertahanan.  Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengonfirmasi bahwa jet tempur tersebut segera terbang di Jakarta, menandai langkah baru dalam modernisasi kekuatan udara nasional.  Pemerintah berencana mengakuisisi hingga 42 unit J-10 melalui skema pembiayaan dengan Cina, meski nilai kontrak dan jadwal pembelian belum diumumkan resmi. Kemenhan menyebut TNI AU masih meninjau kecocokan varian J-10 dengan kebutuhan pertahanan sebelum keputusan final diambil.  Varian yang paling mungkin dipilih adalah J-10C, generasi 4,5 dengan radar AESA, sistem avionik modern, dan rudal udara-ke-udara PL-15. Jika rencana ini terealisasi, Indonesia akan menjadi negara kedua setelah Pakistan yang mengoperasikan jet tempur tersebut.   Langkah akuisisi Chengdu J-10 menjadi simbol keseriusan Indonesia dalam memperkuat pertahanan udara berbasis teknologi mutakhir. Kehadiran jet tempur ini diharapkan mampu meningkatkan daya gentar sekaligus menandai babak baru kemandirian alutsista nasional.
Varian Jet Tempur J-10 Merupakan Perkembangan Operasional Angkatan Udara Cina Sejak Tahun 2000-an | GoodStats

Berbagai varian utama pesawat tempur Chengdu J-10 yang dikembangkan oleh Cina. Varian awal, J-10A menjadi dasar operasional Angkatan Udara Cina sejak awal 2000-an, sementara J-10S dirancang khusus untuk pelatihan pilot dengan konfigurasi dua kursi. 

Evolusinya berlanjut ke J-10B yang membawa pembaruan signifikan seperti radar AESA dan sistem avionik modern. Versi tercanggih saat ini adalah J-10C dan J-10CE, di mana yang terakhir merupakan versi ekspor dengan sistem komunikasi yang kompatibel dengan standar NATO dan digunakan oleh Pakistan.

Spesifikasi Teknis dan Kemampuan

Jet tempur Chengdu J-10 merupakan pesawat multirole generasi keempat buatan China dengan desain sayap delta wing dan canard yang memberikan kelincahan tinggi dalam manuver udara.

Pesawat ini ditenagai mesin AL-31FN turbojet yang mampu menghasilkan kecepatan maksimum hingga 2.327 km/jam (Mach 2.2) dan beroperasi pada ketinggian hingga 18.000 meter. 

Dengan 11 hardpoint eksternal, J-10 dapat membawa berbagai jenis rudal udara-ke-udara seperti PL-8, PL-12, dan PL-15, serta bom berpemandu presisi dan misil anti-kapal.

Dilengkapi radar AESA, sistem avionik digital, dan kemampuan pengisian bahan bakar di udara, J-10 menjadi tulang punggung kekuatan udara modern milik Angkatan Udara China.

Harga, Jumlah dan Pertimbangan Dari Kementerian Indonesia

Jet tempur Chengdu J-10 buatan Cina dibanderol sekitar US$40 juta atau Rp652 miliar per unit, jauh lebih terjangkau dibanding Rafale yang mencapai US$120 juta. Harga kompetitif ini menjadi pertimbangan utama Indonesia di tengah upaya efisiensi anggaran pertahanan.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengonfirmasi bahwa jet tempur tersebut segera terbang di Jakarta, menandai langkah baru dalam modernisasi kekuatan udara nasional.

Pemerintah berencana mengakuisisi hingga 42 unit J-10 melalui skema pembiayaan dengan Cina, meski nilai kontrak dan jadwal pembelian belum diumumkan resmi. Kemenhan menyebut TNI AU masih meninjau kecocokan varian J-10 dengan kebutuhan pertahanan sebelum keputusan final diambil.

Varian yang paling mungkin dipilih adalah J-10C, generasi 4,5 dengan radar AESA, sistem avionik modern, dan rudal udara-ke-udara PL-15. Jika rencana ini terealisasi, Indonesia akan menjadi negara kedua setelah Pakistan yang mengoperasikan jet tempur tersebut. 

Langkah akuisisi Chengdu J-10 menjadi simbol keseriusan Indonesia dalam memperkuat pertahanan udara berbasis teknologi mutakhir. Kehadiran jet tempur ini diharapkan mampu meningkatkan daya gentar sekaligus menandai babak baru kemandirian alutsista nasional.

Baca Juga: Daftar 10 Pesawat Tercepat di Dunia, Ini Datanya!

Sumber:

https://www.airforce-technology.com/

Penulis: Angel Gavrila
Editor: Muhammad Sholeh

Konten Terkait

Indeks Ketertiban Negara ASEAN 2024

Indeks ketertiban Indonesia mencapai 89 poin pada 2024, tertinggi ke-3 di ASEAN.

Indonesia Jadi Negara Teraman Ke-3 di ASEAN

Sebanyak 83% responden Indonesia merasa aman berjalan sendirian di malam hari, tertinggi ketiga di ASEAN pada 2024.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook