Asia Tenggara merupakan kawasan yang kaya akan budaya dan tradisi. Setiap negara punya cara tersendiri dalam merayakan warisan budayanya, yang tercermin melalui berbagai hari libur nasional. Berdasarkan data yang diperoleh dari Sekretariat ASEAN, Indonesia memiliki hari libur terbanyak pada 2025, yakni mencapai 27 hari.
Ke-27 hari libur nasional di Indonesia ini mencerminkan kekayaan budaya dan keragaman agama yang hidup berdampingan. Perayaan tersebut mencakup berbagai momen penting, mulai dari hari besar Islam seperti Idulfitri hingga peringatan keagamaan Kristen, Hindu, dan Buddha.
Banyaknya hari libur di Indonesia memberikan kesempatan bagi masyarakatnya untuk beristirahat dan merayakan. Momen-momen ini mendorong waktu keluarga, acara budaya, dan ibadah. Namun, hal ini juga dapat menimbulkan kesulitan bagi bisnis dalam upaya mempertahankan produktivitas selama masa cuti panjang.
Sementara itu, 22 hari libur di Kamboja dan Thailand sebagian besar berpusat pada tradisi Buddha dan kerajaan. Periode liburan yang lebih panjang memungkinkan warga untuk merayakan keyakinan mereka, menghabiskan waktu bersama keluarga, dan mengekspresikan kebanggaan nasional.
Masuk peringkat keempat ada Filipina yang memiliki 19 hari libur. Perayaan di negara berpenduduk mayoritas Katolik ini umumnya menonjolkan perpaduan antara iman agama Katolik yang mendalam dan kebanggaan nasional yang kuat.
Selanjutnya, Vietnam berada di posisi kelima dengan 18 hari libur. Hari libur terpenting di Vietnam adalah Tết (Tahun Baru Imlek), yang disertai dengan berbagai perayaan untuk menghormati peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah negara ini, dari kekuasaan kolonial Prancis hingga reunifikasi tahun 1975.
Menduduki urutan keenam adalah Malaysia dengan 17 hari libur. Di negara ini, perayaan hari libur mencerminkan keragaman budayanya, termasuk tradisi agama non-Islam. Selain itu, masing-masing negara bagian memiliki hari libur daerahnya sendiri, yang dapat menambah jumlah hari libur, tergantung lokasinya.
Kemudian Myanmar (17 hari libur), Brunei Darussalam (15 hari libur), Singapura (11 hari libur), dan Laos (7 hari libur) turut melengkapi daftar.
Di negara-negara dengan banyak hari libur seperti Indonesia dan Kamboja, dampak ekonomi dari libur panjang perlu dikelola, namun tetap menghargai nilai budaya dan sosial. Sementara itu, negara-negara seperti Singapura dan Laos cenderung memiliki lebih sedikit hari libur, namun hal ini tidak menurunkan semangat pemerintah untuk memperkuat persatuan nasional dan menghormati keberagaman identitas.
Indonesia, dengan hari libur nasional terbanyak, mencerminkan keragaman budaya dan agama di kawasan Asia Tenggara. Setiap perayaan di negara ini memiliki tujuan yang lebih dari sekadar waktu luang, melambangkan warisan bersama, spiritualitas, dan kebersamaan.
Baca Juga: Negara Dengan Hari Libur Nasional Terbanyak
Sumber:
https://asean.org/wp-content/uploads/2025/01/ASEAN-calendar-2025.pdf
Penulis: Raynor Argaditya
Editor: Editor