Indonesia Jadi Negara Paling Optimis 2025 Bakal Lebih Baik dari 2024

Dengan memahami dinamika ini, kita dapat melihat bagaimana dunia terus berubah secara unik, mencerminkan beragam karakter bangsa-bangsa di dalamnya.

Indonesia Jadi Negara Paling Optimis 2025 Bakal Lebih Baik dari 2024 Ilustrasi Menuju 2025 yang Lebih Baik | Freepik

Tahun 2024 menjadi salah satu momen penting bagi banyak negara di dunia. Ketika kalender berganti menuju 2025, setiap negara menghadapi realitas perubahan yang berbeda-beda, mencerminkan karakteristik unik mereka. Perubahan ini dapat terlihat dari berbagai aspek, seperti ekonomi, teknologi, sosial, dan politik.

Tidak semua negara menapaki jalan perubahan dengan kecepatan yang sama. Beberapa tampak optimis menghadapi tahun baru, sementara yang lain menghadapi tantangan yang lebih berat. Hal ini menunjukkan bahwa transformasi sebuah negara dipengaruhi oleh beragam faktor yang saling terkait. 

Optimisme dalam menyongsong 2025 biasanya didorong oleh keberhasilan sebelumnya di 2024. Negara-negara yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi stabil, inovasi teknologi, serta kemajuan dalam pembangunan sosial cenderung lebih percaya diri dalam menghadapi tahun berikutnya.

Keberhasilan ini sering kali didukung oleh kebijakan yang tepat, stabilitas politik, serta adaptasi terhadap tren global. Di sisi lain, negara-negara dengan masyarakat yang inklusif dan penuh kolaborasi juga memiliki potensi besar untuk mempercepat perubahan positif.

Namun, tidak semua negara berada pada posisi yang sama. Ada pula negara-negara yang menghadapi tantangan besar, seperti krisis ekonomi, konflik politik, atau masalah lingkungan.

90% responden Indonesia yakin bahwa 2025 akan menjadi lebih baik | GoodStats

Berdasarkan data Ipsos, Indonesia berada di posisi puncak dengan tingkat optimisme sebesar 90%. Angka ini menunjukkan kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap potensi pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur, dan stabilitas sosial yang lebih baik di tahun mendatang.

Kolombia menempati posisi kedua dengan tingkat optimisme sebesar 88%, mencerminkan harapan masyarakatnya untuk menghadapi tantangan, seperti pemulihan ekonomi dan peningkatan keamanan sosial. Pemerintah Kolombia mungkin telah menunjukkan upaya signifikan dalam menangani masalah domestik yang menciptakan optimisme kolektif menuju tahun 2025.

Filipina dan China berbagi tingkat optimisme sebesar 87%. Di Filipina, optimisme ini kemungkinan didorong oleh reformasi kebijakan dan pertumbuhan sektor digital yang pesat.

Sementara itu, di China, optimisme bisa jadi terkait dengan inovasi teknologi dan peran strategisnya dalam ekonomi global, meskipun masih dihadapkan pada tantangan domestik maupun internasional.

Peru mengikuti dengan optimisme sebesar 85%. Hal ini mencerminkan harapan masyarakatnya terhadap perbaikan ekonomi dan stabilitas politik di tengah upaya pemulihan dari tantangan sebelumnya. Selain itu, fokus pada pengembangan sektor pariwisata dan sumber daya alam mungkin menjadi pendorong kepercayaan ini.

Meksiko dan Afrika Selatan berada di posisi berikutnya dengan tingkat optimisme masing-masing sebesar 84%. Di Meksiko, masyarakat mungkin berharap pada kemajuan di sektor perdagangan dan hubungan internasional. Sedangkan di Afrika Selatan, optimisme ini didorong oleh upaya pemerintah untuk meningkatkan inklusi sosial dan mengatasi kesenjangan ekonomi.

Malaysia berada di peringkat terakhir dengan tingkat optimisme sebesar 81%, namun tetap menunjukkan kepercayaan yang cukup tinggi terhadap masa depan. Faktor pendorong optimisme di Malaysia berasal dari pertumbuhan ekonomi yang stabil dan penguatan sektor manufaktur serta teknologi.

Keseluruhan data ini menunjukkan bahwa meskipun latar belakang dan kondisi setiap negara berbeda, harapan akan perbaikan di tahun 2025 tetap menjadi elemen pemersatu. Tingkat optimisme yang tinggi ini mencerminkan kepercayaan masyarakat di berbagai belahan dunia pada potensi untuk mencapai perubahan yang lebih baik.

Baca Juga: Prospek Global 2024: Indonesia Jadi Negara Paling Optimis Tahun Ini Akan Lebih Baik

Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor

Konten Terkait

Emas Jadi Aset Investasi Global dengan Pertumbuhan Nilai Tertinggi

Fenomena ini menunjukkan pentingnya pemahaman mendalam terhadap karakteristik masing-masing aset sebelum mengambil keputusan investasi.

Melonjaknya Tenaga Kerja Asing di Indonesia, China Mendominasi

Menurut BPS, jumlah tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia terus meningkat selama beberapa tahun terakhir, dengan China sebagai penyumbang terbesar.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook