Setiap tahun, jutaan orang di seluruh dunia menderita akibat paparan polusi udara yang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis dan kematian dini. Polusi udara tidak hanya berdampak pada kualitas hidup, tetapi dapat mengurangi harapan hidup secara signifikan.
Berdasarkan laporan dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), polusi udara menempati urutan kedua dengan penyebab kematian tertinggi sebanyak 8,08 juta. Polusi udara dapat mencakup polusi luar ruangan dan dalam ruangan.
Polusi udara secara signifikan dapat mengurangi harapan hidup. Banyaknya populasi dunia yang tinggal di wilayah dengan kualitas udara yang tidak memenuhi standar kesehatan global menjadi kekhawatiran sendiri. Polusi udara pun menjadi masalah kesehatan global yang memengaruhi jutaan orang setiap tahunnya.
Daftar Negara dengan Polusi Udara Terburuk di Dunia
Beberapa negara dengan tingkat polusi udara terburuk di dunia berdasarkan data Air Quality Index (AQI) dan konsentrasi PM2,5 (μg/m³).
Negara dengan tingkat populasi udara terburuk di dunia berdasarkan AQI menunjukkan dampak besar terhadap kesehatan global. Adapun negara dengan kualitas udara terburuk di dunia pada 2023 dipegang oleh Bangladesh, diikuti oleh Pakistan, India, dan negara-negara lainnya.
Indonesia berada di posisi ke-14 dengan AQI sebesar 105 di 2023, dinilai sebagai negara yang menghadapi masalah serius terkait polusi udara yang sebagian besar disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, kebakaran hutan, dan kendaraan bermotor.
Polusi udara di Indonesia, terutama di Jakarta dan kota besar lainnya, merupakan masalah serius yang mengancam kualitas hidup. Berdasarkan AQLI, polusi udara diperkirakan mengurangi harapan hidup penduduk Indonesia hingga 2,5 tahun.
Dampak Penyakit yang Dirasakan dari Polusi Udara
Polusi udara dapat menyebabkan berbagai penyakit berbahaya, seperti penyakit paru obstruktif kronis, penyakit jantung, stroke, kanker, bahkan diabetes.
Ketika seseorang menghirup udara tercemar polutan seperti partikel halus (PM2,5), gas berbahaya dapat memasuki saluran pernapasan dan akhirnya masuk ke aliran darah.
Selain itu, polusi juga mempengaruhi janin melalui plasenta, meningkatkan risiko kelahiran prematur hingga gangguan perkembangan. Dampaknya lebih besar pada orang yang tinggal di daerah miskin, anak-anak hingga orang dewasa lanjut usia juga lebih rentan terhadap efek buruk polusi.
Sebagian besar masalah kesehatan terkait polusi udara tidak muncul langsung, tetapi berkembang secara bertahap. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah preventif seperti pengurangan emisi polutan dan peningkatan kesadaran masyarakat mengenai dampak polusi udara.
Baca Juga: Dari Sekian Kota Besar Dunia, Udara Jakarta Paling Berpolusi
Penulis: Ucy Sugiarti
Editor: Editor