Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membentuk operasi perdamaian dunia yang dinamai United Nations (UN) Peacekeeping pada tahun 1945 silam. UN Peacekeeping berada di bawah naungan Department of Peace Operations sebagai pasukan yang membantu negara-negara dengan konflik meraih serta mempertahankan perdamaian.
Sebanyak 125 negara bergabung dalam organisasi dengan total sekitar 90.000 anggota. Adapun pasukan UN Peacekeeping terdiri dari militer, polisi, hingga sipil. Saat ini, UN Peacekeeping berada di bawah kepemimpinan Jean-Pierre Lacroix yang berasal dari Prancis.
Mengutip dari Statista, Bangladesh jadi negara dengan kontribusi terbesar di antara 125 negara yang berpartisipasi dalam UN Peacekeeping. Adapun jumlah personel yang diturunkan oleh Bangladesh untuk UN Peacekeeping berjumlah sebanyak 6.403 orang per Januari 2022.
Posisi ke-2 diraih oleh Nepal dengan total 5.657 personel berkontribusi dalam UN Peacekeeping. Sementara itu, India berada di posisi ke-3 dengan raihan 5.598 anggota UN Peacekeeping.
Rwanda dan Ethiopia menempati posisi ke-4 dan ke-5 dengan total pasukan perdamaian dunia masing-masing sebanyak 5.280 dan 4.757 personel. Di samping itu, Pakistan mengerahkan 3.810 personel untuk terlibat dalam UN Peacekeeping, menempatkannya di posisi ke-6 diikuti Mesir di posisi ke-7 dengan 2.795 personel.
Indonesia masuk dalam daftar kontributor UN Peacekeeping terbesar di posisi ke-8 dengan total 2.697 personel bergabung di dalamnya. Adapun Ghana dan China melengkapi di posisi ke-9 dan ke-10 dengan total personel masing-masing sebanyak 2.278 dan 2.243 anggota.
UN Peacekeeping memiliki kekuatan unik, termasuk legitimasi, pembagian beban, serta kemampuan untuk mengerahkan pasukan dan polisi dari seluruh dunia, mengintegrasikan mereka dengan penjaga perdamaian sipil untuk menangani berbagai mandat yang ditetapkan oleh Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB.
UN Peacekeeping saat ini menjalankan total 12 operasi perdamaian dunia. Beberapa di antaranya yakni MINURSO di Sahara Bagian Barat, MINUSCA di Republik Afrika Tengah, MINUSMA di Mali, MONUSCO di Republik Kongo, UNDOF di Golan, dan sebagainya.
Penulis: Diva Angelia
Editor: Iip M Aditiya