Indonesia Masuk 20 Besar Negara dengan Indeks Kriminalitas Tertinggi di Dunia

Negara dengan indeks kriminalitas yang tinggi dihadapkan dengan masalah keamanan serius. Indonesia menempati peringkat ke-20 dalam indeks kriminalitas dunia.

Indonesia Masuk 20 Besar Negara dengan Indeks Kriminalitas Tertinggi di Dunia Ilustrasi Tahanan Penjara | Shutterstock

Indonesia menempati peringkat ke-20 dalam negara dengan tingkat kejahatan tertinggi di dunia, dinilai dari indeks kriminalitas. Indeks kriminalitas adalah ukuran komprehensif yang digunakan untuk menilai tingkat kejahatan di suatu negara. Hal yang diukur mencakup faktor-faktor seperti jenis kejahatan, frekuensi, dan dampak kejahatan terhadap masyarakat.

Indeks kriminalitas tidak hanya menilai jumlah kejahatan yang terjadi, tetapi juga persepsi masyarakat terhadap keamanan.

Indeks Kriminalitas Global

Negara-negara dengan indeks kriminalitas tinggi umumnya menghadapi masalah keamanan yang cukup serius, termasuk kejahatan kekerasan, pencurian, penipuan, hingga kejahatan terorganisir.

20 Negara dengan Tingkat Kriminalitas Tertinggi
Indonesia berada di peringkat ke-20 bersama Kamboja dengan indeks 6,85 poin | GoodStats

Berdasarkan data Ocindex, ada banyak negara yang menghadapi tantangan dalam menekan angka kejahatan. Myanmar berada di posisi pertama dan menjadi satu satunya negara dengan indeks kriminalitas melebih 8 poin (8,15). Posisi kedua dan ketiga ditempati berturut-turut oleh Kolombia (7,75) dan Meksiko (7,57).

Indeks Kriminalitas Indonesia Peringkat Ke-20

Sementara itu, Indonesia berada di posisi 20 dari 193 negara dalam daftar bersama Kamboja dengan indeks kriminalitas sebesar 6,85 poin.

Jika dilihat lebih mendalam, negara-negara dalam daftar tersebut sebagian besar berasal dari Amerika Latin, Afrika, Timur Tengah, dan Asia. Faktor-faktor seperti ketimpangan ekonomi, ketidakstabilan politik, dan lemahnya penegakan hukum tampaknya mempengaruhi tingginya indeks kriminalitas.

Posisi Indonesia di peringkat ke-20 menegaskan bahwa negara ini masih memiliki tingkat kriminalitas yang perlu diperhatikan dengan serius.

Baca Juga: Indonesia Masuk 10 Negara dengan Jumlah Tahanan Penjara Terbanyak di Dunia

Total Tahanan dan Narapidana di Indonesia Meningkat dari Tahun ke Tahun

Di Indonesia, meskipun angka kejahatan tidak setinggi negara-negara lain di puncak daftar indeks kriminalitas, persepsi masyarakat terhadap keamanan di ruang publik sering kali negatif.

Persepsi ini tidak datang tanpa alasan. Buktinya, jumlah penghuni institusi pemasyarakatan di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, menggambarkan angka kejahatan yang semakin bertambah.

Jumlah Tahanan Penjara di Indonesia
Selama sepuluh tahun terakhir, jumlah penghuni institusi pemasyarakatan menunjukkan tren peningkatan | GoodStats

Grafik di atas memperlihatkan tren jumlah penghuni institusi pemasyarakatan (mencakup tahanan dan narapidana) selama sepuluh tahun terakhir yang dilaporkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) Publik.

Jumlah tahanan dan narapidana di Indonesia dalam grafik di atas menunjukkan tren peningkatan, hingga di 2024 mencapai total 273.699 orang. Sementara jumlah penghuni pada 2014 hanya di angka 163.454 orang. Artinya, selama sepuluh tahun terakhir terdapat peningkatan jumlah penghuni institusi pemasyarakatan hingga 67,5%.

Institusi pemasyarakatan yang dimaksud sendiri meliputi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Rumah Tahanan Negara (Rutan), Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP), dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA).

Sesuai Fungsinya, Lapas Menampung Jumlah Penghuni Terbanyak

Statistik - Jumlah Penghuni Lapas, Rutan, LPP, LPKA di Indonesia
Secara keseluruhan, lapas di Indonesia dihuni oleh lebih dari 190 ribu orang per September 2024 | GoodStats

Lapas memiliki jumlah penghuni paling banyak (190.121 narapidana) dibandingkan institusi pemasyarakatan lain. Sesuai dengan fungsinya, lapas yang diperuntukkan guna menampung narapidana dengan vonis tetap dan umumnya dengan masa tahanan yang lebih lama.

Kemudian rutan digunakan untuk menahan orang yang masih dalam proses peradilan atau belum menerima vonis tetap dengan masa tahanan yang lebih singkat. Oleh karena itu, penghuni rutan lebih sedikit dibandingkan Lapas (75.247 tahanan).

Sementara, jumlah penghuni LPP (6.075 narapidana) dan LPKA (2.403 anak) jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Lapas dan Rutan disebabkan karena kedua institusi ini memiliki segmen populasi yang lebih khusus. LPP hanya menampung narapidana perempuan dan LPKA dikhususkan untuk anak di bawah umur.

Lebih lanjut, indeks kriminalitas yang cukup tinggi hingga peningkatan penghuni di atas menandakan Indonesia harus terus berbenah dalam hal kriminalitas. Pembenahan ini perlu diupayakan karena keamanan publik tidak hanya penting bagi kesejahteraan masyarakat tetapi juga dibutuhkan untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Seberapa Berpengaruh Urbanisasi dan Tingkat Kemiskinan terhadap Tingkat Kriminalitas?

Penulis: Afra Hanifah Prasastisiwi
Editor: Editor

Konten Terkait

Negara dengan Kualitas HIdup Terbaik di ASEAN, Indonesia Nomor Berapa?

Skor kualitas hidup di Singapura menjadi yang tertinggi di kawasan ASEAN, mencapai 53,1. Sebaliknya, Myanmar jadi yang terendah dengan 6,1.

Angka Harapan Hidup ASEAN 2024

Angka harapan hidup Australia jadi yang tertinggi di kawasan ASEAN, mencapai 83,86 tahun. Indonesia ada di posisi tengah dengan 71,29 tahun.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook