Indeks Masyarakat Digital Terpantau Naik, Aspek Keterampilan Digital Memimpin

Jakarta memperoleh skor IMDI tertinggi, sementara Papua Pegunungan di posisi terbawah.

Indeks Masyarakat Digital Terpantau Naik, Aspek Keterampilan Digital Memimpin Potret Aktivitas Digital | Pixabay
Ukuran Fon:

Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) pada 2024 mencapai skor 43,34. Angka ini menunjukkan kenaikan sejak 2022 lalu. Dari empat pilar penilaian, pilar keterampilan digital memperoleh skor paling tinggi, yaitu 58,25.

Pada 2022, skor IMDI mencapai 37,80. Kemudian, nilainya naik pada 2023, menjadi 43,18. Meskipun demikian, hanya pilar keterampilan digital yang konsisten naik.

Perjalanan fluktuatif pilar-pilar Indeks Masyarakat Digital Indonesia | GoodStats
Perjalanan fluktuatif pilar-pilar Indeks Masyarakat Digital Indonesia | GoodStats

Indeks ini sendiri digunakan untuk mengukur tingkat literasi dan keterampilan digital masyarakat. Hasil pengukuran ini kemudian dimanfaatkan untuk menyusun kebijakan dan program pengembangan SDM yang tepat.

Pentingnya kesetaraan akses menuju ekosistem digital yang inklusif perlu diperhatikan. Ekosistem pembelajaran akan berperan besar untuk meningkatkan kemampuan digital masyarakat. Faktor tersebut membuat pilar infrastruktur dan ekosistem ini penting. 

Masih berdasarkan laporan IMDI 2024, kemampuan literasi digital dan keterampilan digital dasar memengaruhi perolehan skor pilar keterampilan digital. Tingkat pendidikan menjadi aspek yang diperhatikan dalam menilai pilar ini.

Pilar pemberdayaan fokus pada aktivitas digital masyarakat yang menghasilkan pendapatan untuk meningkatkan taraf hidup. Digitalisasi dilihat pengaruhnya, baik dari sisi produsen maupun konsumen.

Sementara itu, seberapa banyak keterampilan digital dibutuhkan untuk menunjang pekerjaan masuk dalam pilar pekerjaan. 

IMDI per Provinsi, Didominasi Status “Cukup”

IMDI dengan status tinggi baru diperoleh oleh 5 provinsi, yaitu Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, dan Kepulauan Bangka Belitung. Kemudian, sebanyak 32 provinsi tergolong dalam status cukup dan 1 provinsi lainnya tergolong rendah.

Provinsi dengan IMDI tertinggi pada 2024 | GoodStats
Provinsi dengan IMDI tertinggi pada 2024 | GoodStats

Skor yang tergolong tinggi berada dalam rentang 47,07 sampai 52,47. Kemudian, skor cukup berada dalam rentang 36,28 sampai 47,06 dan skor rendah 30,88 sampai 36,27.

Skor yang lebih dari 52,47 tergolong sangat tinggi, sementara itu skor di bawah 30,88 tergolong sangat rendah.

Di wilayah Jakarta, Jakarta Pusat memperoleh skor 52,58 dan tergolong sangat tinggi. Wilayah administrasi lainnya masih termasuk tinggi.

Pilar infrastruktur dan ekosistem mendapat skor tertinggi, yaitu 72,11. Disusul pilar keterampilan digital 62,77; pilar pekerjaan 37,96; dan pilar pemberdayaan 29,27. 

Di sisi lain, Provinsi Papua Pegunungan memiliki sejumlah wilayah dalam status rendah hingga sangat rendah. Skor IMDI provinsi ini bahkan turun dari 38,44 pada 2022 menjadi 32,48 pada 2024.

Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Tolikara, dan Kabupaten Lanny Jaya masih tergolong sangat rendah, dengan perolehan skor masing-masing 30,23; 30,66; dan 30,60. Hanya wilayah Kabupaten Mamberamo Tengah yang masuk dalam kategori cukup, skornya 37,00.

Di provinsi lain, beberapa wilayah yang masih tergolong rendah atau sangat rendah adalah Kabupaten Deiyai di Papua Tengah (30,13), Kabupaten Bolaang Mongondow Utara di Sulawesi Utara (34,91), Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir di Sumatra Selatan (36,13), Kabupaten Halmahera Timur di Maluku Utara (34,87), dan Kabupaten Mahakam Ulu di Kalimantan Timur (35,31). 

Baca Juga: Warga DIY Paling Banyak Terkoneksi Internet

Penulis: Ajeng Dwita Ayuningtyas
Editor: Editor

Konten Terkait

Koalisi Masyarakat Sipil Indonesia dan Australia Desak Reformasi Kebijakan Pengungsi

Koalisi masyarakat sipil Indonesia mendesak pemerintah Indonesia dan Australia untuk memperkuat perlindungan hak pengungsi menjelang kunjungan PM Australia.

Tembus Pasar Global, Simak Performa Ekspor Non-Migas Indonesia dari Berbagai Daerah

Peningkatan ekspor non-migas menjadi strategi penting dalam mengurangi ketergantungan terhadap sektor migas.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook