Indeks Inovasi Global ASEAN 2025, Indonesia Peringkat Berapa?

Indeks inovasi Indonesia ada di peringkat ke-6 ASEAN dengan skor 31,3 pada 2025.

Indeks Inovasi Global ASEAN 2025, Indonesia Peringkat Berapa? Ilustrasi Bendera Negara-Negara ASEAN | AJ_OP/iStock
Ukuran Fon:

Indeks Inovasi Global (Global Innovation Index/GII) merupakan salah satu penelitian yang dilakukan oleh World Intellectual Property Organization (WIPO) untuk mengukur capaian inovasi setiap negara. Pada tahun 2025, WIPO menganalisis ekosistem inovasi di 139 negara yang berasal dari beragam kawasan, termasuk wilayah ASEAN.

Indeks Inovasi Global Negara-Negara ASEAN | GoodStats
Indeks Inovasi Global Negara-Negara ASEAN | GoodStats

Indeks inovasi Singapura jadi yang tertinggi se-ASEAN pada 2025 dengan skor mencapai 59,9. Angka ini jauh mengungguli negara lainnya, tercermin dari peringkat globalnya yang masuk dalam daftar lima besar.

Di posisi kedua terdapat Malaysia dengan skor 40,6, disusul oleh Vietnam (37,1), Thailand (36,7), dan Filipina (33,6). Negara-negara ini menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan dalam hal kapasitas inovasi, investasi riset, serta adopsi teknologi dalam sektor ekonomi dan pendidikan.

Sementara itu, negara dengan skor indeks lebih rendah adalah Indonesia (31,3), Brunei Darussalam (24,5), Kamboja (22), Laos (20,1), dan Myanmar (17,3). Perbedaan skor ini menunjukkan bahwa pembangunan ekosistem inovasi masih belum merata, terutama di negara-negara dengan infrastruktur riset dan pengembangan yang terbatas.

Meski demikian, tren perkembangan skor indeks inovasi Indonesia konsisten mengalami kenaikan setiap tahunnya. Tercatat pada tahun 2020, skor GII Indonesia sebesar 26,49, berada di urutan ke-85 skala global. Kemudian skornya naik pada 2021 menjadi 27,1 meski peringkatnya menurun menjadi ke-87.

Skor GII terus menguat di tahun-tahun berikutnya, mencapai 27,9 pada 2022, 30,3 pada 2023, dan naik tipis pada 2024 menjadi 30,6. Kenaikan ini diikuti dengan peringkat globalnya yang juga terus naik.

Adapun pada 2025 ini, skor Indonesia menjadi yang tertinggi dari tahun-tahun sebelumnya, berada di urutan ke-55 global. Namun, sama seperti tahun sebelumnya, di lingkup ASEAN Indonesia masih belum menembus posisi lima besar.

Pada kelompok negara-negara berpendapatan menengah ke atas, Indonesia termasuk ke dalam jajaran negara yang menunjukkan peningkatan kinerja signifikan, bertengger di urutan kedelapan. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia berhasil memperkuat posisinya sebagai salah satu negara berkembang dengan tingkat inovasi yang cukup tinggi.

Penilaian Global Innovation Index 2025 didasarkan pada dua subindeks utama, yakni input inovasi dan output inovasi. Subindeks input mencakup lima pilar penting seperti institusi, sumber daya manusia dan penelitian, infrastruktur, sofistikasi pasar, serta sofistikasi bisnis. Sementara itu, subindeks output menilai hasil nyata dari aktivitas inovasi, yakni keluaran pengetahuan dan teknologi serta keluaran kreatif.

Terdapat pembaruan penilaian pada tahun 2025, yakni dengan menambahkan beberapa indikator baru yang relevan dengan dinamika ekonomi modern. Pembaruan tersebut mencakup indikator partisipasi modal ventura, kolaborasi antara universitas dan industri internasional, serta demografi usia muda. Selain itu, dua indikator utama yakni akses Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Patent Cooperation Treaty (Patent PCT) juga diperbarui untuk menyesuaikan perkembangan teknologi global.

Baca Juga: Indeks Inovasi Indonesia Meningkat di Kancah Global

Sumber:

https://www.wipo.int/web-publications/global-innovation-index-2025/en/index.html

Penulis: Silmi Hakiki
Editor: Editor

Konten Terkait

Lonjakan Statistik Kasus Bullying di Indonesia, Ini Data Setiap Tahunnya!

Kasus bullying atau perundungan di Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan, capai kenaikan 100%, begini datanya!

Fakta dan Tren Jumlah Kasus Influenza dan HMPV di Indonesia 2025

Kemenkes merilis laporan kasus influenza dan HMPV di Indonesia sepanjang 2025 dengan peningkatan nyata.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook