Tahun baru menjadi momentum yang tepat untuk menetapkan resolusi baru, entah untuk melanjutkan resolusi tahun sebelumnya, atau membuat resolusi baru yang lebih menantang dari tahun lalu.
Semangat anyar di tahun yang baru membawa atmosfer yang menggebu bagi individu untuk mewujudkan keinginan pribadi yang akan membawa perubahan positif dalam hidupnya.
Resolusi yang baik adalah resolusi yang spesifik, mendetail, dan tentu saja realistis. Ramainya perbincangan di beberapa platform media sosial mengenai resolusi tahun baru ini menjadi fokus utama analisis Tim Jurnalisme Data Harian dan Media Monitoring Litbang Kompas.
Analisis Litbang Kompas yang diawali pada 1 Desember 2024 dan berakhir pada 5 Januari 2025, berhasil mengumpulkan 3.936 unggahan dari warganet mengenai resolusi pada tahun 2025. Mayoritas tentu berharap tahun 2025 akan lebih baik daripada tahun sebelumnya.
50,4% Warganet Fokus Tingkatkan Ibadah
Kebanyakan warganet berharap bisa lebih fokus beribadah pada tahun 2025, seperti salah satu akun di X yang mem-posting keinginannya untuk bisa lebih dekat dengan Tuhan.
“Motto 2025: Perbaiki hubungan sama Allah, perbaiki sholat, dan perbaiki hubungan sesama manusia,” tulis akun X tomijasman06. Postingan tersebut meraih 18.900 likes, 5.100 repost, dan 232.000 views.
Resolusi berikutnya seperti yang diungkapkan 18,37% warganet adalah memfokuskan diri untuk meningkatkan kebebasan finansial. Salah satunya seperti warganet yang mengutarakan keinginannya. “Ya Tuhan saya siap kaya raya di tahun 2025,” kata akun X andihiyat.
Sementara itu, 16,07% warganet lainnya berencana untuk melanjutkan resolusi yang belum tercapai pada tahun lalu, sedangkan 5,18% warganet memiliki resolusi untuk hidup lebih sehat dan tampil menarik. Terakhir, 3,63% warganet memiliki keinginan untuk hidup hemat.
50,48% Warganet Berasal dari X
Warganet yang menggunakan platform X/Twitter mendominasi perbincangan mengenai resolusi tahun baru dengan persentase 50,48%. Warganet yang menggunakan YouTube berada di peringkat kedua dengan 25,3%, disusul warganet Facebook dengan persentase 10,29%.
“Rata-rata warga religius, berserah diri, berdoa, minimal sluman slumun slamet. Setidaknya tidak lebih buruk daripada tahun sebelum-sebelumnya,” papar Guru Besar Psikologi Sosial Universitas Airlangga, Suryanto dalam Kompas.
Baca Juga: 43% Warga AS Tak Ikut Tren Resolusi Tahun Baru 2025, Sudah Tak Relevan?
Penulis: Vhebedyzarel Putri
Editor: Editor
