Hati-Hati! Ribuan Konten Hoaks Teridentifikasi Sepanjang 2024

Kesadaran akan keberagaman bentuk dan strategi yang digunakan dalam pembuatan hoaks menjadi langkah awal untuk melawan dampaknya.

Hati-Hati! Ribuan Konten Hoaks Teridentifikasi Sepanjang 2024 Ilustrasi Konten Hoaks | GoodStats

Dalam era digital yang terus berkembang, informasi dapat menyebar dengan sangat cepat melalui berbagai platform. Namun, kemudahan ini membawa tantangan baru, yaitu maraknya konten hoaks yang semakin sulit dibedakan dari fakta.

Hoaks, atau informasi palsu yang sengaja disebarkan untuk menyesatkan, kini menjadi salah satu ancaman terbesar bagi kepercayaan publik terhadap informasi yang tersedia. Fenomena ini tidak hanya merusak kredibilitas media, tetapi juga memengaruhi kehidupan sosial, politik, dan budaya masyarakat.

Jenis-jenis konten hoaks pun sangat beragam, mulai dari informasi yang tampak benar namun salah, hingga klaim yang dibuat-buat untuk menggiring opini tertentu.

890 konten hoaks penipuan terjadi selama 2024 | GoodStats

Berdasarkan data yang diidentifikasi oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) pada tahun 2024, kategori konten hoaks paling banyak ditemukan adalah yang berkaitan dengan penipuan, dengan jumlah mencapai 890 kasus.

Hal ini menunjukkan bahwa penipuan memanfaatkan penyebaran hoaks sebagai alat utama untuk menjebak dan merugikan masyarakat. Penyebaran hoaks dalam kategori ini sering kali memanfaatkan kerentanan individu terhadap janji-janji palsu atau ancaman yang tampak mendesak.

Di urutan kedua, hoaks terkait politik mencapai 237 kasus. Hoaks dalam kategori ini biasanya digunakan untuk memengaruhi opini publik atau merusak reputasi pihak tertentu, terutama di tengah suasana politik yang dinamis.

Berdekatan dengan itu, hoaks yang menyerang pemerintahan tercatat sebanyak 214 kasus, mencerminkan upaya yang dilakukan untuk menggoyahkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara.

Selanjutnya, hoaks dalam ranah kesehatan dan kebencanaan juga cukup tinggi, masing-masing dengan 163 dan 145 kasus. Konten hoaks dalam kategori ini sering kali menyasar isu-isu yang sangat sensitif, seperti informasi medis atau peringatan bencana, sehingga berpotensi besar menciptakan kepanikan di tengah masyarakat.

Kategori hoaks lain yang cukup menonjol adalah pencemaran nama baik dan isu internasional, masing-masing dengan 50 kasus. Hoaks-hoaks ini menunjukkan adanya pola penyebaran informasi palsu untuk menjatuhkan individu atau membentuk persepsi negatif terhadap isu global.

Di sisi lain, kategori seperti perdagangan, kejahatan, pendidikan, dan keagamaan memiliki jumlah kasus yang lebih kecil, namun tetap signifikan, dengan angka mulai dari 33 hingga 8 kasus. Meskipun jumlahnya relatif rendah, kategori ini menunjukkan bahwa hoaks menyentuh hampir semua aspek kehidupan masyarakat.

Adapun kategori "lainnya" tercatat sebanyak 84 kasus, yang mencakup berbagai jenis hoaks yang tidak terdefinisi dalam kategori utama. Keberadaan kategori ini mengindikasikan betapa luasnya cakupan informasi palsu yang beredar dan menegaskan perlunya upaya kolektif untuk meningkatkan literasi digital masyarakat.

Penyebaran hoaks sering kali memanfaatkan emosi pembaca, seperti rasa takut, marah, atau bahkan empati, untuk meningkatkan daya tariknya. Dengan sifatnya yang mudah viral, hoaks memiliki potensi besar untuk menciptakan kebingungan di tengah masyarakat.

Di tengah derasnya arus informasi, memahami dan mengidentifikasi hoaks menjadi tantangan yang semakin relevan. Melalui literasi digital yang baik, diharapkan masyarakat dapat menjadi lebih kritis dalam menyaring informasi yang diterima dan membangun lingkungan informasi yang lebih sehat.

Baca Juga: Daftar Sumber Informasi yang Paling Banyak Menyajikan Hoaks

Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor

Konten Terkait

Ramai di Media Sosial, Apa Itu Gerakan No Buy Challenge?

No Buy Challenge 2025 belakangan ini banyak dibicarakan di media sosial. Bagaimana tanggapan masyarakat Indonesia terhadap gerakan ini?

Ini Dia Jumlah Formasi CASN Tahun ke Tahun

Seleksi ASN membuka lebih dari 1 juta lapangan kerja untuk masyarakat.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook