Harga Rokok di Jakarta Termasuk yang Termurah di Dunia

Laporan dari Deutsche Bank menunjukkan harga rokok di Jakarta termasuk yang termurah di dunia dengan US$3 per 20 batang rokok Marlboro.

Harga Rokok di Jakarta Termasuk yang Termurah di Dunia Ilustrasi puntung rokok | geralt/Pixabay
Ukuran Fon:

Rokok merupakan produk adiktif yang banyak dikonsumsi warga Indonesia. Dengan bahan baku tembakau, produk ini sangat mudah ditemukan di berbagai tempat, mulai dari warung kecil hingga supermarket besar.

Di Indonesia, rokok hadir dalam berbagai jenis. Terdapat rokok putih yang dibuat dari tembakau murni tanpa campuran cengkeh, ada pula rokok kretek yang memadukan daun tembakau dengan cengkeh dan campuran saus khas. Ragam jenis ini turut memengaruhi harga jualnya, sesuai dengan merek, kualitas bahan, dan target pasarnya.

Menariknya, data dari Deutsche Bank menunjukkan harga rokok di Jakarta termasuk yang paling murah di antara beberapa kota lain di dunia.

Jakarta jadi kota ketujuh dengan harga rokok termurah | GoodStats

Laporan tersebut memuat harga rokok Marlboro isi 20 batang di berbagai kota di dunia. Hasilnya, Kairo dan Rio de Janeiro menjadi kota dengan harga rokok termurah, dengan harga masing-masing US$2. Selanjutnya, Istanbul berada sedikit lebih tinggi dengan harga US$2,2, diikuti oleh Sao Paulo dengan US$2,5. Kota Bogota dan Shanghai mencatat harga yang sama, yakni US$2,8, sementara Jakarta berada di atasnya dengan harga rata-rata US$3.

Adapun tiga kota dengan harga rokok yang masih terbilang rendah dalam daftar ini adalah Moskow, Johannesburg, dan Cape Town, yang masing-masing mencatat harga sebesar US$3,1 untuk 20 batang rokok Marlboro.

Data harga rokok tersebut dikumpulkan oleh Deutsche Bank melalui crowdsourced dari situs Numbeo, yang menyediakan informasi biaya hidup dari masyarakat di berbagai kota di dunia. Setelah data diperoleh, tim Deutsche Bank menstandarkan seluruh angka ke dalam mata uang US$, melakukan pembersihan data secara ketat untuk menghapus data yang tidak konsisten, dan hanya memilih kota-kota yang dianggap relevan bagi dunia keuangan global.

Karakteristik Perokok di Indonesia

Penelitian yang dipublikasikan oleh Universitas Indonesia berhasil mengumpulkan karakteristik perokok Indonesia. Penelitian tersebut dilakukan kepada 12.591 penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas. Hasilnya menunjukkan bahwa 95% perokok di Indonesia adalah laki-laki.

Pada penelitian yang sama juga, sebanyak 46% responden mengaku telah merokok sejak remaja dengan jenis rokok yang paling sering digunakan adalah kretek filter. Mengenai kebiasaan merokok, sebanyak 46% responden memilih merokok di pagi hari. Sayangnya, 68% responden mengaku sulit untuk menahan diri untuk merokok di tempat terlarang. Bahkan, 22% perokok akan tetap merokok di kala sakit.

Penelitian ini menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) 5 yang dikumpulkan melalui survei di 13 provinsi, mencakup Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Data diperoleh secara acak dari rumah tangga menggunakan kuesioner sebagai bagian dari survei berkelanjutan untuk memantau perubahan pada sampel penelitian.

Produksi Tembakau di Indonesia

Konsumsi tembakau berhubungan erat dengan produksi tembakau itu sendiri. Tingginya permintaan tembakau, khususnya dalam pembuatan rokok, akan mendorong geliat produksi petani tembakau di Indonesia. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan peningkatan produksi rokok dalam empat tahun terakhir.

Pada 2021, jumlah produksi tanaman tembakau tercatat sebesar 236,90 ribu ton dan sempat menurun menjadi 221,90 ribu ton pada 2022. Namun, tren tersebut kembali meningkat pada 2023 dengan produksi mencapai 286,51 ribu ton, lalu melonjak tajam pada 2024 hingga mencapai 353,39 ribu ton. Hal itu menunjukkan tembakau menjadi salah satu komoditas berpotensi tinggi di Indonesia.

Baca Juga: Nilai Ekspor Rokok Indonesia Tembus US$113 Juta Semester I 2025

Sumber:

https://scholarhub.ui.ac.id/eki/vol7/iss1/2/

https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTMyIzI=/produksi-tanaman-perkebunan.html

https://www.dbresearch.com/PROD/RI-PROD/PDFVIEWER.calias?pdfViewerPdfUrl=PROD0000000000592089

Penulis: Faiz Al haq
Editor: Editor

Konten Terkait

Pesona Second Lead di Drakor, Siapa yang Sukses Curi Perhatian?

Mulai dari Han Seo-Jun di True Beauty hingga Kim Jung-Hwan di Reply 1988, deretan karakter second lead ini meninggalkan kesan mendalam bagi penonton.

7 Drama Korea Favorit 2025, Ada Kesukaanmu?

Mulai dari genre aksi hingga romansa klasik, jajaran drakor favorit ini cocok jadi teman di kala senggang.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook