Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga minyak goreng curah di Indonesia mengalami penurunan di beberapa wilayah. Berdasarkan data Senin (9/12/2024), harga tingkat eceran menunjukkan variasi yang signifikan antarprovinsi.
Kementerian Perdagangan (Kemendag), Budi Santoso, menegaskan akan mengendalikan harga minyak goreng, terutama menjelang momentum Nataru.
“Sampai Nataru aman, tadi sudah sepakat bahwa Nataru ini aman karena sekarang juga tidak ada gejolak harga sebenarnya, cuma kan kita harus antisipasi setiap Nataru kita selalu melakukan rapat untuk pengendalian harga,” kata Budi melalui kutipan Bisnis.
Lebih lanjut, Budi, mengatakan bahwa wilayah timur masih mengalami kenaikan harga. Kemendag terus melakukan koordinasi untuk tetap terus menjaga pasokan agar tetap stabil menjelang Nataru.
“Tadi juga sepakat kami tim Satgas, Kemendag, dan Disperindag yang membidangi perdagangan akan terus melakukan pengawasan ke daerah-daerah, terutama daerah yang mungkin pasokannya berkurang untuk menjaga agar ketersediaan pasokan terjamin,” lanjutnya.
Harga Minyak Goreng di Wilayah Indonesia
Menurut Badan Pangan Nasional (BPN), DKI Jakarta masuk jajaran provinsi dengan harga minyak curah terendah dan Papua Barat menjadi wilayah dengan harga tertinggi sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
Papua Barat menempati posisi teratas dengan harga tertinggi sebesar Rp19.950/liter, diikuti oleh Gorontalo sebesar Rp19.360/liter, Papua dengan Rp18.870/liter, Sulawesi Utara dengan Rp18.850/liter, dan Papua Barat Daya sebesar Rp18.480/liter.
DKI Jakarta menempati peringkat ke-24 dengan rata-rata harga Rp16.910 per liter. Sementara itu, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, Bengkulu, Lampung, dan Kalimantan Tengah termasuk daerah dengan harga terendah.
Rendahnya harga minyak di DKI Jakarta dapat dikaitkan dengan akses distribusi yang lebih mudah, logistik yang efisien, serta pengawasan pasar yang ketat. Jakarta yang dinilai sebagai pusat ekonomi cenderung memiliki pasokan stabil dibandingkan dengan wilayah lain.
Kemendag Memastikan Pasokan Minyak Curah Tetap Stabil
Kemendag bersama tim lainnya terus memantau ketersediaan minyak goreng, terutama di wilayah yang mengalami keterbatasan pasokan.
Menteri Perdagangan menyebut bahwa harga minyak curah, khususnya MinyaKita di Pulau Jawa dan Sumatra masih sesuai dengan HET. Namun, kenaikan harga lebih sering terjadi di wilayah timur Indonesia.
“Kita ingin mempersiapkan ketersediaan pasokan minyak goreng karena biasanya menjelang lebaran dan Nataru kebutuhan minyak goreng meningkat. Selain itu, harga MinyaKita di beberapa daerah mengalami peningkatan juga permintaannya,” ucap Budi, dikutip dari RRI.
MinyaKita merupakan program pemerintah yang menyediakan minyak goreng kemasan dengan harga terjangkau, ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Selain minyak goreng, Kemendag memastikan pasokan bahan lain cukup aman hingga libur Natal dan Tahun Baru 2025. Fokus utama saat ini adalah memastikan stabilitas harga dan distribusi MinyaKita di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: 5 Merek Minyak dan Gas dengan Nilai Tertinggi di Dunia
Penulis: Ucy Sugiarti
Editor: Editor