One Piece terpilih sebagai komik manga terlaris kedua di dunia pada 2024, berhasil menjual 5,25 juta kopi tahun lalu. Popularitas One Piece sebagai salah satu serial manga legendaris dunia semakin terasa. Sejak pertama kali dirilis pada 1997, komik karya Eiichiro Oda ini berhasil memperoleh tempat spesial di kalangan penyuka manga. One Piece mengikuti kisah petualangan Monkey D. Luffy dan kru Topi Jerami dalam menjelajahi lautan demi menemukan harta legendaris One Piece dan menjadi raja bajak laut.
One Piece tidak hanya menyajikan petualangan yang seru, melainkan juga kisah epik persahabatan, mimpi, dan perjuangan dalam melawan ketidakadilan. Popularitas One Piece bahkan membuat Netflix merilis versi live action, yang rencananya bakal diperbaharui dengan musim kedua yang kini masih dalam proses produksi.
Selain One Piece, jajaran komik ini juga menjadi manga terlaris, berhasil menjual jutaan kopi pada 2024.
Mengungguli One Piece, Jujutsu Kaisen berhasil menjadi manga terlaris pada 2024, berhasil menjual 7,61 juta kopi. Pertama kali dirilis pada 2018, Jujutsu Kaisen karya Gege Akutami berhasil mencuri perhatian dunia dengan cepat melalui perpaduan kisah penuh aksi, horor, dan filosofi mengenai kematian dan pengorbanan.
Di bawah One Piece, Frieren: Beyond Journey’s End berhasil mengumpulkan 4,99 juta kopi sepanjang 2024, menjadikannya manga terlaris ketiga di dunia. Peringkat keempat diisi oleh The Apothecary Diaries yang menjual 4,72 juta kopi, diikuti oleh Blue Lock (3,88 juta), Kaiju No. 8 (3,4 juta), Kingdom (3,23 juta), Haikyu!! (3,08 juta), My Hero Academia (2,94 juta), dan Spy x Family (2,66 juta).
Heboh Bendera One Piece
Belakangan ini, warganet banyak membagikan konten pengibaran bendera One Piece alih-alih bendera merah putih menyambut HUT ke-80 RI. Pemerintah dan sejumlah anggota parlemen mengecam seruan ini, menuduhnya sebagai tindakan provokatif dan berpotensi memecah belah persatuan.
Menurut Ketua Komunitas One Piece Jayapura, Ali Maulana, pengibaran bendera ini merupakan simbol kebebasan sipil tanpa ada maksud sedikitpun untuk menyerang negara.
"Bendera One Piece menjadi simbol bahwa kita mencintai negeri ini, tapi tidak sepenuhnya setuju dengan sistem yang ada di dalamnya," tuturnya pada Rabu (1/5/2025) pada BBC.
Ia melanjutkan, One Piece dapat menggambarkan ketidakadilan dan ketimpangan yang kini dirasakan warga Indonesia.
"Meskipun negara ini secara resmi sudah merdeka, tapi banyak dari kita yang belum benar-benar merasakan kemerdekaan itu dalam kehidupan sehari-hari," tegasnya.
Menurut Evello, unggahan mengenai bendera One Piece mulai terdeteksi ramai pada 26 Juli, dan puncaknya terjadi pada 28-30 Juli 2025. Konten yang diunggah mayoritas menggambarkan simbol perlawanan ketidakadilan (78 unggahan), kritik sosial dan sindiran politik (45 unggahan), serta kebebasan berekspresi (20 unggahan).
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengaku dirinya tak bermasalah dengan pemasangan bendera One Piece, selama tidak mengganggu kesakralan HUT ke-80 RI.
"Kami sebagai pemerintah dan tentunya kita semua, kita berharap di bulan Agustus ini, janganlah ternodai dengan hal-hal yang (tidak) sakral," kata Prasetyo di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/8/2025).
Baca Juga: Negara yang Pertama Kali Mengakui Kemerdekaan Indonesia
Sumber:
https://www.cbr.com/one-piece-missed-best-selling-manga-new-top-50/
https://x.com/WSJ_manga/status/1917281455673163956
https://www.bbc.com/indonesia/articles/c62766edyx9o
https://news.detik.com/berita/d-8044207/soal-bendera-one-piece-prasetyo-harap-kesakralan-hut-ri-tak-terganggu
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor