Ali Hanafiah, pengacara Sugianto Kusuma, atau yang lebih dikenal dengan Aguan, akhirnya setuju untuk diwawancarai Tempo pada akhir November 2024. Setelah sebelumnya dikenal sebagai sosok yang jarang muncul di media, kali ini Aguan menyambut wartawan dengan sikap terbuka. Tanpa basa-basi, Aguan, yang biasanya menghindari liputan media, menjawab permintaan wawancara dengan antusias.
"Saya punya trust," ujar Aguan, menunjukkan bahwa ia siap untuk berbicara langsung.
Pada 26 November 2024, Tempo bertemu dengan Aguan di kantor pemasaran Pantai Indah Kapuk 2. Kehadiran Aguan yang dikenal blak-blakan dan spontan itu memberikan kesempatan bagi wartawan untuk menggali berbagai isu penting, termasuk pernyataannya yang mengejutkan tentang investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca Juga: IKN Akan Bangun 60 Embung, Apa Dampaknya Bagi Kalimantan Timur?
Klaim Ratusan Investor di IKN
Aguan, yang dikenal sebagai salah satu taipan besar di Indonesia, tidak ragu untuk mengungkapkan pandangannya terkait klaim pemerintah yang menyatakan ratusan investor telah mengantre untuk menanamkan modal di IKN. Menurut Aguan, klaim tersebut hanyalah pepesan kosong. Ia mengungkapkan bahwa pemerintah berusaha menunjukkan bahwa proyek IKN menarik banyak perhatian investor dengan Jokowi menggandeng para taipan untuk menunjukkan bahwa IKN diminati pemilik uang.
Aguan menambahkan bahwa ia dan para taipan tak bisa menolak ajakan Presiden Joko Widodo untuk berinvestasi di IKN. "Itu perintah," ujarnya sambil tertawa. “Kami mesti menjaga wajah Presiden."
Para Taipan dan Konglomerat yang Menanam Duit di IKN
Sebelumnya, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menunjukkan perkembangan meski masih dalam tahap awal. Menjelang peringatan hari kemerdekaan Indonesia ke-79 pada 17 Agustus 2024, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa proses pembangunan IKN baru mencapai 15%. Meskipun begitu, 17 Agustus 2024 nanti akan menjadi tonggak sejarah, karena upacara kemerdekaan pertama di IKN akan digelar.
Berbagai konglomerat besar Indonesia turut berkontribusi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui berbagai proyek strategis. Konsorsium Nusantara yang terdiri dari Agung Sedayu Group (Sugianto Kusuma), Salim Group (Anthony Salim), Sinarmas Group (Franky Wijaya), Pulau Intan (Pui Sudarto), Grup Djarum (Budi Hartono), Wings Group (William Katuari), Adaro Group (TP Rahmat/Boy Thohir), Barito Pacific (Prajogo Pangestu), Mulia Group (Eka Tjandranegara), dan Grup Astra (Soeryadjaya) mencatat nilai investasi sebesar Rp20.000 miliar. Mereka mendukung proyek pembangunan Hotel Swissotel Nusantara dan Botanical Garden di IKN.
Alexander Tedja melalui Pakuwon Jati memulai groundbreaking pada 1 November 2024 dengan investasi sebesar Rp5 triliun untuk pembangunan Superblock Pakuwon Nusantara. Sementara itu, Christopher Tjia dari Balikpapan Superblock berinvestasi Rp3.000 miliar untuk pengembangan Balikpapan Superblock yang groundbreaking-nya dilakukan pada 20 Desember 2023.
Hendro Santoso Gondokusumo dari Intiland turut berpartisipasi dengan investasi Rp2.600 miliar untuk proyek Grand Whiz Nusantara, Transit-Oriented Development (TOD) Nusantara Quarter, serta Royale Nusantara Golf Resort & Residence.
Sukanto Tanoto dari Royal Golden Eagle berinvestasi Rp2.000 miliar untuk pembangunan International Convention Centre dan Hotel Bintang 5 di IKN. Dato Sri Tahir dari Mayapada menyumbang investasi Rp500 miliar untuk pembangunan Mayapada Hospital dan asrama di WP 1B IKN.
Selain itu, Soetjipto Nagaria dari Summarecon melakukan groundbreaking pada 4 Juni 2024 untuk pembangunan Sekolah Islam Al-Azhar Summarecon dan kompleks hunian di IKN dengan nilai investasi Rp200 miliar.
Robert Budi Hartono melalui Bank Central Asia (BCA) juga mencatat investasi sebesar Rp75 miliar untuk pembangunan Kantor BCA dan Banking Hall di IKN yang groundbreaking-nya dilakukan pada 12 Agustus 2024.
Trihatma Kusuma Haliman dari Agung Podomoro dan Anindya Bakrie dari Bakrie Group turut berpartisipasi dengan fokus pada pembangunan kompleks hunian dan Nusantara Sustainability Hub di IKN, meskipun nilai investasi mereka belum dipublikasikan.
Hingga Agustus 2024, total investasi yang berhasil dihimpun untuk IKN mencapai Rp56,2 triliun, sebuah angka yang cukup fantastis. Ini belum termasuk anggaran dari APBN, yang turut berperan dalam pembiayaan pembangunan IKN. Tercatat sebanyak 55 proyek di IKN telah melaksanakan peletakan batu pertama atau groundbreaking, yang mencakup berbagai sektor vital.
Proyek-proyek tersebut antara lain mencakup 6 fasilitas pendidikan, 3 fasilitas kesehatan, 10 proyek ritel dan logistik, 8 hotel, 2 proyek transportasi dan energi, 14 kantor dan perbankan, 9 hunian dan area hijau, serta 3 proyek di sektor media dan teknologi. Jumlah proyek yang terus bertambah ini menandakan bahwa pembangunan IKN telah berjalan dengan dukungan yang signifikan dari para investor besar, termasuk para taipan Indonesia.
Baca Juga: IKN Pacu Kontribusi 10% Sektor Konstruksi dalam Perekonomian Kaltim 2023
Penulis: Daffa Shiddiq Al-Fajri
Editor: Editor