Gonjang-Ganjing Ekonomi Global, Bagaimana Perkembangan Inflasi di Indonesia?

Di tengah situasi ekonomi global yang sedang penuh tantangan, Indonesia mengerahkan segala upaya untuk menahan laju inflasi agar tidak membludak sepanjang 2022.

Gonjang-Ganjing Ekonomi Global, Bagaimana Perkembangan Inflasi di Indonesia? Mata uang rupiah | J88 Images/Shutterstock

Di tengah situasi global yang serba tidak pasti, World Economic Outlook yang dirilis oleh International Monetary Fund (IMF) menilai bahwa dunia akan menghadapi berbagai tantangan pertumbuhan ekonomi. Prediksinya, pertumbuhan ekonomi global akan melambat dari 3,2 persen di tahun ini menjadi 2,7 persen pada tahun depan.

Tidak hanya itu, ancaman resesi yang menghantui di tahun 2023 semakin mungkin terjadi akibat berbagai faktor. Beberapa faktor tersebut di antaranya perubahan iklim, gagal panen, serta efek melambatnya kegiatan ekonomi internasional karena pandemi Covid-19 yang berkecamuk selama 2 tahun terakhir. Keadaan ini turut diperparah akibat perang antara Rusia dan Ukraina, membuat perekonomian dunia semakin jauh dari kondisi stabil.

Definisi dari inflasi sendiri mengutip dari laman resmi BPS adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa yang pada umumnya berlangsung secara terus menerus. Jika harga barang dan jasa di dalam negeri meningkat, maka inflasi mengalami kenaikan.

Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan nilai mata uang menurun. Dengan demikian, inflasi dapat juga diartikan sebagai penurunan nilai mata uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum. 

Tingkat inflasi Indonesia moderat di Asia Tenggara

Secara regional, dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, tingkat inflasi di Indonesia cenderung lebih terkontrol ketimbang beberapa negara lainnya. Mengutip dari Trading Economics, negara Asia Tenggara dengan tingkat inflasi tertinggi pada akhir kuartal ke-3 (Q3) di tahun 2022 adalah negeri Laos, dengan tingkat inflasi mencapai 38,46 persen.

Tingkat inflasi di Asia Tenggara per September - November 2022 | GoodStats

Tingkat inflasi ini hampir setinggi 2 kali lipat dari negara dengan tingkat inflasi tertinggi kedua setelahnya yaitu Myanmar, dengan tingkat inflasi setinggi 19,42 persen. 

Berikutnya adalah Filipina dengan tingkat inflasi sebesar 8 persen, yang disusul oleh Timor Leste dengan tingkat inflasi setinggi 7,3 persen. Mengikuti di posisi ke-5 yakni Singapura dengan tingkat inflasi mencapai 6,2 persen. Selanjutnya adalah Thailand dengan tingkat inflasi sebesar 5,55 persen.

Sementara itu Indonesia berada di tengah-tengah dengan tingkat inflasi sebesar 5,42 persen. Dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, ini adalah tingkat inflasi yang moderat. 

Mengikuti di urutan selanjutnya adalah Kamboja dengan tingkat inflasi 4,4 persen, Vietnam dengan tingkat inflasi 4,37 persen, Brunei Darussalam dengan tingkat inflasi 4,3 persen, dan terakhir adalah Malaysia dengan inflasi sebesar 4 persen.

Indonesia tekan inflasi tetap stabil

Inflasi di Indonesia dalam lima tahun terakhir dapat dikatakan masih dalam keadaan yang cukup terkontrol. Walaupun Indonesia juga terdampak oleh pandemi Covid-19, tingkat inflasi di dalam negeri tidak pernah mencapai lebih dari 4 persen.

Pada tahun lalu 2021, hanya berkisar di angka 1,87 persen. Bahkan di tahun 2020, inflasi Indonesia hanya menyentuh 1,68 persen. Di tahun-tahun sebelumnya Inflasi juga masih terkontrol, dengan tingkat inflasi 2,72 persen pada tahun​ 2019, kemudian ​3,13 persen pada tahun 2018, dan 3,61 persen di tahun 2017.

Tahun 2022, seluruh dunia dihadapkan dengan berbagai tantangan yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, tak terkecuali Indonesia. Tingkat inflasi di Indonesia sepanjang tahun 2022 cenderung meningkat hingga menyentuh 5,95 persen pada September 2022.

Tingkat inflasi di Indonesia tahun 2022 | GoodStats

Namun, Indonesia berupaya keras menekan inflasi yang berujung hasil positif pada Oktober 2022 di mana tingkat inflasi menurun ke angka 5,71 persen dan kembali turun pada November 2022 menjadi 5,42 persen.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia cetak rekor positif

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia pada kuartal II (Q2) tahun 2022 tumbuh pesat di tengah risiko pelemahan ekonomi global dan tekanan inflasi yang meningkat.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q1 - Q3 tahun 2022 | GoodStats

Evolusi tersebut tercermin dari pertumbuhan ekonomi Q2 tahun 2022 yang mencapai 5,44 persen secara year-on-year (YoY), jauh di atas capaian kuartal sebelumnya sebesar 5,01 persen (YoY).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali mencetak surplus pada Q3 tahun 2022 di mana persentasenya naik ke angka 5,72 persen.

Akselerasi kinerja ekonomi ditopang oleh peningkatan permintaan domestik, khususnya konsumsi rumah tangga, dan kinerja ekspor yang tetap kuat. Membaiknya perekonomian nasional juga tercermin dari pertumbuhan yang lebih tinggi di sebagian besar lapangan usaha dan di seluruh wilayah.

Ke depan, pemulihan ekonomi Indonesia diperkirakan akan terus berlanjut yang didukung oleh peningkatan mobilitas, sumber pembiayaan, dan kegiatan usaha. Namun perlu diwaspadai dampak perlambatan ekonomi global terhadap kinerja ekspor dan potensi konsumsi rumah tangga yang terbatas akibat kenaikan inflasi.

Penulis: Diva Angelia
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

RAPBN 2025 Direncanakan Defisit 2,53%, Bagaimana Pembiayaannya?

RAPBN 2025 direncanakan defisit 2,53%, pembiayaannya difokuskan pada surat berharga negara dan pinjaman luar negeri.

Singapura Jadi Investor Asing Terbesar di Indonesia

Singapura jadi penanam modal asing terbesar di Indonesia, nilainya mencapai US$14,35 miliar hingga September 2024.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook