Francophone terus mengalami pertambahan populasi yang signifikan dalam beberapa periode terakhir. Istilah francophone sendiri merujuk pada orang, kelompok, atau tempat yang berbicara Bahasa Prancis sebagai bahasa utama atau bahasa ibu. Menurut Forbes, Bahasa Prancis dinyatakan menjadi bahasa dengan penutur terbanyak pada tahun 2050 mendatang, mencapai 750 juta jiwa.
Forbes mengatakan bahwa pada tahun itu, penutur Bahasa Prancis bisa melebihi dari pengguna Bahasa Inggris dan Mandarin. Bahasa ini berkembang dengan cepat terutama di Afrika sub-Sahara.
Negara dengan Penutur Bahasa Prancis Terbanyak
Prancis tetap menduduki peringkat tertinggi dan menjadi negara dengan penutur Bahasa Prancis terbanyak. Posisi kedua diikuti oleh Republik Demokratik Kongo dengan jumlah yang tidak jauh berbeda dengan Prancis.
Data ini juga membuktikan bahwa sebagian besar penutur Prancis bukanlah penutur asli, melainkan orang-orang yang memang belajar dan menjadikannya bahasa keduanya. Ada pula beberapa negara yang menjadikan Prancis sebagai bahasa resmi mereka, yakni:
- Belgia
- Burundi
- Kamerun
- Kanada
- Chad
- Republik Afrika Tengah
- Komoro
- Djibouti
- Guinea Khatulistiwa
- Haiti
- Luksemburg
- Madagaskar
- Rwanda
- Seychelles
- Swiss
- Vanuatu
Sejarah Bahasa Prancis
Dikutip dari Britannica, dokumen pertama yang dianggap ditulis dalam Bahasa Prancis adalah Sumpah Strasbourg (842), diucapkan oleh cucu Charlemagne dalam versi roman. Beberapa menganggapnya sebagai teks Latin dengan nuansa Prancis untuk propaganda politik, sementara yang lain melihatnya sebagai upaya juru tulis mengatasi kesulitan mengeja Bahasa Prancis saat itu. Dialeknya sulit dipastikan, dengan kemungkinan berasal dari Picard, Franco-Provençal, atau lainnya.
Teks tertua kedua dalam Bahasa Prancis Kuno adalah rangkaian karya Prudentius tentang St. Eulalia, yang menampilkan fitur Picard dan Walloon, bertanggal 880–882 Masehi. Teks-teks abad ke-10 seperti Passion du Christ, Vie de St. Léger, dan fragmen Jonas menunjukkan kombinasi dialek utara dan selatan. Puisi epik La Chanson de Roland, yang muncul pada abad ke-12, menampilkan asal-usul dialek yang tidak jelas. Selama abad ke-12 dan ke-13, dialek Francien, yang berasal dari Île-de-France, menjadi standar sastra dan menjadi terkenal karena pengaruh budaya dan politik Paris.
Francais, dialek utara-tengah, menggantikan dialek-dialek terkenal sebelumnya seperti Norman dan Picard. Francien ditetapkan sebagai bahasa resmi oleh Dekrit Villers-Cotterêts tahun 1539, melampaui bahasa Latin dan dialek lain. Pada akhirnya, dialek lokal, yang pada abad ke-17 secara resmi ditolak dan diejek, diganti dengan Bahasa Prancis standar. Bahasa Prancis sebagian besar menggunakan langue d'oïl utara dan langue d'oc selatan, termasuk Provençal, yang pernah menjadi bahasa sastra penting di abad pertengahan.
Penyebaran Bahasa Prancis paling banyak dipengaruhi oleh kolonialisme Prancis. Bahasa Prancis disebarkan kebanyakan kepada negara yang pernah dijajah oleh Prancis yang kemudian menjadikan bahasa tersebut sebagai bahasa resminya.
Baca Juga: 10 Bahasa dengan Penutur Terbanyak, Inggris Masih Berkuasa
Penulis: Aurellia Angelie
Editor: Editor