Distribusi Pendaftar SNBT 2025, Antara Akademik dan Vokasi

Keberagaman pilihan inilah yang menjadikan SNBT sebagai jalur seleksi yang sangat inklusif, mewadahi beragam aspirasi generasi muda Indonesia.

Distribusi Pendaftar SNBT 2025, Antara Akademik dan Vokasi Ilustrasi Mahasiswa Baru | ayokuliah.id
Ukuran Fon:

Setiap tahunnya, Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) menjadi salah satu momen paling dinanti oleh hampir seluruh siswa tingkat akhir di Indonesia. Baik siswa dari Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), maupun Madrasah Aliyah (MA), semuanya memiliki harapan besar untuk bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur ini.

SNBT menjadi pilihan utama karena proses seleksinya yang terbuka dan kompetitif, memberikan kesempatan yang relatif setara bagi seluruh peserta didik dari berbagai latar belakang pendidikan.

Di sisi lain, ragam jenis perguruan tinggi negeri di Indonesia juga turut memengaruhi minat peserta SNBT. Tidak hanya PTN akademik seperti universitas besar yang menawarkan program Sarjana (S1), tetapi juga terdapat politeknik dan sekolah vokasi yang membuka program Diploma 3 (D3) dan Diploma 4 (D4).

Masing-masing jenis perguruan tinggi ini memiliki daya tarik tersendiri, tergantung pada tujuan dan minat karier para calon mahasiswa.

Siswa SMA menjadi pendaftar terbanyak pada SNBT 2025 | GoodStats

Berdasarkan data distribusi pendaftar SNBT tahun ini, terlihat bahwa siswa dari jenjang SMA mendominasi jumlah pendaftar di seluruh jenis perguruan tinggi negeri. Pada kategori PTN akademik, sebanyak 1.126.754 siswa SMA mendaftar ke program Sarjana, menjadikannya jumlah pendaftar terbanyak dibandingkan jenis sekolah lain.

Selain itu, program D3 dan D4 PTN akademik juga diminati siswa SMA dengan masing-masing 178.454 dan 201.767 pendaftar. Minat siswa SMA terhadap PTN vokasi juga cukup besar, terlihat dari 111.462 pendaftar di program D3 dan 12.260 pendaftar di program D4.

Ini menunjukkan bahwa siswa SMA cenderung memiliki orientasi akademik, namun tetap ada sebagian yang memilih jalur vokasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja.

Sementara itu, siswa dari SMK menunjukkan kecenderungan yang berbeda. Meskipun jumlah pendaftar dari SMK ke program Sarjana PTN akademik tergolong signifikan, yakni 244.752, angka ini jauh lebih kecil dibandingkan pendaftar dari SMA.

Hal yang menarik adalah pendaftar SMK juga cukup banyak di program D3 dan D4 baik di PTN akademik maupun vokasi. Di PTN akademik, ada 40.349 pendaftar untuk D3 dan 46.593 untuk D4, sedangkan di PTN vokasi tercatat 43.760 pendaftar untuk D3 dan 4.550 untuk D4.

Ini menunjukkan bahwa siswa SMK lebih terdistribusi ke berbagai jalur pendidikan tinggi, khususnya yang bersifat aplikatif atau vokasional, sesuai dengan keahlian yang mereka pelajari selama sekolah.

Untuk siswa dari Madrasah Aliyah (MA), tren pendaftar cenderung serupa dengan siswa SMA, meskipun jumlahnya lebih kecil. Sebanyak 218.825 siswa MA memilih program Sarjana di PTN akademik, yang menunjukkan bahwa orientasi akademik tetap menjadi pilihan utama.

Adapun program D3 dan D4 di PTN akademik masing-masing dipilih oleh 35.234 dan 36.936 pendaftar. Sementara itu, pada PTN vokasi, terdapat 19.006 pendaftar untuk D3 dan 2.038 pendaftar untuk D4. Data ini menandakan bahwa siswa MA juga cukup terbuka terhadap jalur pendidikan vokasi, meskipun proporsinya tidak sebesar dari SMK.

Kategori “lainnya” yang mencakup jenis sekolah non-konvensional memiliki jumlah pendaftar yang jauh lebih kecil. Namun, tetap terlihat bahwa mereka juga tersebar di seluruh jenis program studi. Di PTN akademik, terdapat 16.468 pendaftar untuk Sarjana, 2.361 untuk D3, dan 2.818 untuk D4.

Sementara itu, pada PTN vokasi, terdapat 1.221 pendaftar untuk D3 dan 127 untuk D4. Meski tidak signifikan secara kuantitas, kelompok ini tetap menunjukkan adanya keragaman latar belakang pendidikan yang ikut berpartisipasi dalam seleksi nasional.

Secara keseluruhan, data ini menunjukkan bahwa SNBT memang menjadi jalur yang sangat diminati oleh hampir seluruh siswa di Indonesia, terlepas dari jenis sekolah asal mereka.

Baca Juga: SNBT 2025, Inilah Kampus yang Jadi Favorit Calon Mahasiswa

Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor

Konten Terkait

Sentimen Analisis Hilirisasi Nikel di Raja Ampat: 97% Interaksi Diisi Warga Twitter

#SaveRajaAmpat digaungkan aktivis dan masyarakat menjadi sorotan utama di media sosial, khususnya Twitter, yang menyumbang 97% dari total interaksi publik.

Tekanan Ekonomi Jadi Alasan Utama PHK di Indonesia

Sebanyak 77% perusahaan di Indonesia melakukan PHK untuk menekan biaya operasional, lainnya karena ekonomi hingga struktur organisasi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook