Gim seluler atau mobile game telah menjadi hiburan populer bagi jutaan konsumen di seluruh dunia. Pada tahun 2022, pasar gim seluler bernilai sekitar US$140,5 miliar. Angka ini diproyeksikan melampaui US$173,4 miliar pada tahun 2026 mendatang karena adopsi seluler dan perkembangan teknologi.
Melansir laporan Statista, pada tahun 2022 bahkan pasar gim seluler telah menyumbang sekitar 51% dari total pendapatan video game di seluruh dunia, berkat pelopor digital seperti Amerika Serikat dan kawasan Asia-Pasifik.
Namun, kemudahan yang ditawarkan dalam mengakses gim seluler ini menyebabkan adiksi baru bagi para konsumen. Menurut data tSurvey, konsumen gim di Indonesia dapat menghabiskan waktu hingga sepuluh jam per minggunya hanya untuk bermain gim. Tercatat, 15% dari mereka bahkan telah menghabiskan waktu lebih dari 25 jam per minggu.
Laporan tSurvey mengatakan, Mobile Legends: Bang-Bang sebagai gim seluler yang paling disukai oleh masyarakat Indonesia pada tahun 2022. Ini terbukti dari tingginya persentase responden yang memilih gim tersebut sebesar 67%.
PUBG mobile dan Clash of Clans menyusul dengan persentase responden masing-masing sebanyak 28% dan 24%. Diikuti oleh Garena Free Fire sebesar 17%, serta eFootball PES 2021 dan Candy Crush Saga dengan persentase masing-masing sebanyak 10% responden.
Sisanya, gim lain seperti Call of Duty Mobile, Clash Royale, FIFA Soccer, Angry Birds, League of Legends, State of Survival, Minecraft Pocket Edition, Rise of Kingdoms, Arena of Valor, Pokemon GO, Honkai Impact 3, hingga Roblox mencatatkan persentase responden yang lebih sedikit berkisar 3% - 7%.
Sementara, MOBA (multiplayer online battle arena) menjadi genre gim seluler yang paling diminati oleh konsumen Indonesia dari berbagai kelompok usia, yakni gen Z, milenial, hingga gen X. Persentase responden yang memilih genre ini sebagai genre favorit mencapai 65%.
Adapun, studi ini melibatkan sebanyak 2.000 responden di Indonesia. Sebanyak seribu responden di antaranya berasal dari kota Tier 1, dan sisanya berasal dari Tier 2. Mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki (75%) dan sebanyak 60% responden berusia kurang dari 35 tahun.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya