Saat ini industri kuliner atau food and beverage (F&B) di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Adanya tren gaya hidup, meningkatnya permintaan pasar, hingga inovasi dalam produk dapat menjadi pendorong utama berkembangnya sektor ini.
Menariknya, beberapa perusahaan F&B baru saja bergabung di Bursa Efek Indonesia (BEI), menandakan bahwa tak hanya potensial dari sisi konsumen, tetapi juga dapat menarik para investor.
Pada artikel ini, terdapat beberapa perusahaan F&B yang telah terdaftar di bursa saham bisa menjadi sebuah langkah awal sebagai sebuah peluang menjanjikan.
Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di BEI
Berikut ini daftar perusahaan di industri makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, data diambil pada 12 April 2025.
PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE)
Sebuah brand kopi yang tengah populer, resmi tercatat di BEI pada April 2025 dan bergerak di sektor consumer non-cyclicals. Saat IPO pada 8-10 April 2025, Fore menawarkan 18.800.000 lot saham kepada publik dengan harga pembuka sebesar Rp188 per lembar saham.
PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI)
Permen jelly legendaris, Yupi turut bergabung ke BEI sebagai bagian dari sektor consumer non-cyclicals. Yupi menawarkan sahamnya kepada publik dengan total 8.544.489 lot saham. Harga pembuka saham YUPI berada di angka Rp2.390 per lembar.
PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC)
PT Raja Roti Cemerlang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang roti dan tercatat sebagai perusahaan pada sektor consumer non-cyclicals. BRRC menggelar IP dengan melepas 2.915.000 lot saham, dengan harga pembuka sebesar Rp210 per lembar saham.
PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK)
Perusahaan ini dikenal sebagai pemilik brand kuliner Ayam Nelongso, sebuah rumah makan dengan memiliki konsep harga terjangkau dan cita rasa lokal yang kuat. PT Bersama Mencapai berasal dari sektor Energy dengan menawarkan 2.250.000 lot saham dengan harga pembuka Rp278.
PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA)
Perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan makanan laut hadir di sektor consumer non-cyclicals bergabung ke bursa dengan menawarkan 2.900.000 lot saham yang dibuka dengan harga Rp250.
PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE)
SMLE adalah perusahaan perdagangan bahan kimia dengan berbagai industri, termasuk makanan dan minuman, perawatan diri, dan kimia industri. Perusahaan ini masuk ke BEI dengan menawarkan 4.656.250 lot saham yang dibuka dengan harga Rp175.
PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM)
Perusahaan ini berfokus pada industri ayam dan rumah potong ayam. PT Janu Putra Sejahtera memiliki beberapa lokasi untuk peternakan ayam, termasuk kandang breeding parent stock dan fasilitas peternakan ayam broiler. Jumlah slot yang ditawarkan sebesar 8.000.000 lot dengan harga saham pembuka Rp100.
PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG)
Agro Bahari Nusantara berfokus pada budidaya udang, perusahaan ini telah mengembangkan usahanya secara signifikan dengan lebih dari 400 ton setiap tahun untuk kebutuhan ekspor dan pangan nasional. Dengan menawarkan 5.000.000 lot yang harga saham pembukanya sebesar Rp100.
PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK)
Lovina Beach Brewery merupakan sektor yang bergerak di bidang consumer staples dan pelopor dalam industri craft beer di Indonesia. Tak hanya mendistribusikan minuman beralkohol, tetapi juga memproduksi minuman lain dari anak perusahaannya, jumlah slot yang ditawarkan 11.800.000 lot saham dengan harga pembuka Rp100.
PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK)
PT Platinum Wahab Nusantara adalah perusahaan yang memiliki merek minuman Teguk dan resmi melakukan IPO dengan jumlah yang ditawarkannya sebanyak 10.714.290 lot saham dengan harga pembuka seharga Rp1.010.
Namun, untuk saat ini Kopi Kenangan belum melakukan IPO atau penawaran umum perdana saham di BEI. Berdasarkan informasi, prediksi sebelumnya pelaksanaannya pada tahun 2023, tetapi hingga kini belum terwujud. Perusahaan ini masih berada dalam tahap persiapan dan belum memberikan informasi pasti mengenai waktu bergabung ke IPO.
Baca Juga: Daftar Saham Termahal di Indonesia yang Ada di Bursa 2025, Lengkap Harga per Lot
Penulis: Ucy Sugiarti
Editor: Muhammad Sholeh
