Meningkatnya kesadaran mengenai isu-isu perubahan iklim dan kesejahteraan hewan bersamaan dengan faktor-faktor lain, seperti kesehatan pribadi terus mendorong beberapa orang untuk menganut veganisme. Dulu, veganisme merupakan gerakan pinggiran. Namun, kini menjadi gaya hidup arus utama seiring dengan meningkatnya opsi menu vegan di beberapa gerai restoran maupun minimarket.
Mengutip Healthline, veganisme adalah sebuah gaya hidup sekaligus filosofi yang peduli dan mempraktikkan kehidupan tanpa segala bentuk eksploitasi hewan, mulai dari penolakan untuk konsumsi makanan, pakaian, hingga penolakan uji coba pada hewan. Adapun, orang-orang yang mempraktikannya disebut vegan.
Berkaitan dengan ini, The Vegan Word melakukan analisis berdasarkan data dari situs web vegan Happycow dan menghasilkan daftar kota dengan jumlah restoran dan opsi menu vegan terbanyak per 100.000 penduduk pada Januari 2021.
Melansir Statista, ditemukan bahwa beberapa kota di dunia dilaporkan lebih ramah vegan dibanding kota-kota lainnya. Laporan terbaru menunjukkan tempat-tempat yang memiliki pilihan menu dan restoran paling banyak bagi orang-orang dengan pola makan nabati.
Tempat wisata Asia menempati peringkat tertinggi, dengan Chiang Mai dan Phuket di Thailand serta Ubud di pulau Bali, Indonesia menempati posisi 3 teratas. Ubud memiliki sebanyak 19 persen retoran vegan dengan total 158 gerai di Indonesia.
Tercatat, sebagai pusat turis dan nomaden digital, Ubud sangat ramah vegan. Karena berada di surga tropis Bali, pengunjung tentu saja dapat menemukan buah tropis yang berlimpah, serta berbagai restoran ramah vegan.
Selanjutnya, disusul oleh Tel Aviv di Israel yang memiliki persentase restoran vegan 8 persen per seratus ribu penduduk pada tahun 2021. Kemudian, ada Portland di Amerika Serikat yang memiliki 7,5 persen restoran vegan.
Menurut artikel The Conversation mengenai gaya hidup vegan, pola makan nabati umumnya lebih sehat. Daging, terutama daging olahan, sering kali dikaitkan dengan serangkaian masalah kesehatan utama, termasuk tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan kanker.
Selain itu, makanan yang kita konsumsi memiliki dampak besar pada planet kita. Lahan pertanian mengambil setengah dari tanah layak huni di Bumi, menghancurkan hutan dan ekosistem lainnya dan menghasilkan seperempat dari emisi gas rumah kaca dunia. Daging dan susu secara khusus menyumbang sekitar 14,5 persen dari emisi gas rumah kaca global.
Diet vegan dapat menjadi salah satu solusi untuk membantu program diet yang ramah iklim karena dapat membantu mengurangi emisi karbon serta mempromosikan pertanian berkelanjutan.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya