Disney+ Hotstar, Platform Streaming OTT yang Paling Diminati di Indonesia

Ungguli Netflix, Disney+ Hotstar jadi platform streaming video paling diminati di Indonesia dengan persentase sebesar 70% responden

Disney+ Hotstar, Platform Streaming OTT yang Paling Diminati di Indonesia Ilustrasi seseorang sedang menonton layanan streaming OTT | Bigshot01/Shutterstock

Seiring perkembangan teknologi yang semakin canggih, kebiasaan menonton televisi (TV) perlahan mulai ditinggalkan. Kini, kebanyakan masyarakat beralih ke layanan streaming OTT (Over the Top). Layanan berbayar ini menawarkan beragam konten video, mulai dari serial TV, film berlisensi, hingga program orisinil.

Melansir tSurvey.id, sebagian besar (88%) pengguna streaming OTT berbayar menggunakan smartphone untuk mengakses dan menikmati konten. Hasil riset juga menyebutkan bahwa sebanyak 80% responden menonton dengan menggunakan jaringan data seluler dan hanya 20% yang menggunakan Wi-Fi.

Adapun, banyaknya responden yang menonton menggunakan gawai ini menunjukkan adanya kemudahan yang diberikan oleh penyedia layanan OTT. Sehingga, para pengguna layanan tersebut dapat menikmati konten video kapanpun dan dimanapun sesuai dengan keinginan mereka.

Dari banyaknya platform layanan OTT berbayar, ternyata Disney+ Hotstar menjadi platform streaming berlangganan yang paling banyak diminati di Indonesia dengan persentase sebanyak 70% responden.

Aplikasi streaming OTT yang paling diminati di Indonesia | Goodstats

Diikuti oleh Netflix di peringkat kedua dengan persentase mencapai 46% responden. Selain itu, ada pula responden yang memilih berlangganan di platform lain, diantaranya yaitu Vidio (40%), Viu (22%), dan WeTV (15%).

Alasan terbesar responden memilih Disney+ Hotstar sebagai platform streaming terfavorit adalah biaya yang terjangkau untuk berlangganan. Dari sisi metode pembayaran, pembayaran dengan pulsa menjadi favorit responden yang berlangganan aplikasi Disney+ Hotstar.

Hasil riset tSurvey.id menyebut, mayoritas responden (49%) menonton konten layananan OTT di bawah 6 jam per minggu. Ini setara dengan 2 atau 3 durasi film standar. Sedangkan, 36% responden lainnya mengaku menonton dengan durasi sekitar 6-15 jam per minggu dan 15% menonton lebih dari 15 jam per minggu.

Survei tersebut dilakukan kepada sebanyak 600 responden yang tersebar di Indonesia dengan rata-rata usia di bawah 35 tahun dari ekonomi menengah ke atas untuk meninjau perilaku pengguna layanan streaming OTT di Indonesia.

Sementara itu, Indonesia dinobatkan sebagai konsumen layanan OTT terbesar di Asia Tenggara. Berdasarkan hasil studi "Future of TV" dari The Trade Desk, satu dari tiga orang Indonesia menonton konten OTT dan mereka mengonsumsi 3,5 miliar jam konten setiap bulannya.

Riset The Trade Desk menjelaskan, jumlah konsumen OTT berbasis iklan di Indonesia terus melonjak seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan terhadap konten on demand.

“Menurut studi ini, terdapat lebih dari 50 juta penonton di Indonesia yang bergantung pada OTT berbasis iklan, dan ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 25% dari tahun sebelumnya. Indonesia kini menjadi pasar yang paling toleran terhadap iklan di Asia Tenggara,” ungkap Country Manager The Trade Desk Indonesia, Florencia Eka seperti yang dilansir dari Swa.co.id.

Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Darurat Judi Online pada Anak, Ancaman Tersembunyi di Era Digital

PPATK mencatat sebanyak 8 ribu anak di bawah usia 10 tahun di Indonesia bermain judi online.

Rendahnya Kemampuan Berpikir Kritis: Tantangan Besar dalam Menghadapi Era Digital Indonesia

Kurang dari 50% masyarakat Indonesia menyetujui tindakan mengidentifikasi sumber informasi postingan sebelum disebarluaskan sebagai pencegahan penyebaran hoaks

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook