Berapa Proporsi Pengeluaran untuk Biaya Pendidikan di Indonesia?

Rata-rata pengeluaran biaya pendidikan di kelompok rentan miskin adalah 3,62% per tahun, terendah dari kelompok ekonomi lain.

Berapa Proporsi Pengeluaran untuk Biaya Pendidikan di Indonesia? Ilustrasi Siswa Indonesia | Agung Pandit Wiguna/Pexels
Ukuran Fon:

Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) penerusnya. Bangsa yang baik sangat memerhatikan kesejahteraan penduduknya, termasuk dalam hal pendidikan. Pendidikan bukan hanya bicara ilmu, melainkan juga proses pembentukan karakter dan keterampilan yang bakal jadi bekal untuk membangun masa depan. Tidak heran jika pendidikan banyak dijadikan prioritas masyarakat dalam hal pengeluaran.

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menyorot perbedaan proporsi pengeluaran untuk biaya pendidikan di antara setiap kelompok ekonomi. Biaya pendidikan memang tidak dapat menentukan kualitas pendidikan dan ilmu yang diterima, namun tak dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi biaya, maka semakin baik pula ilmu yang diajarkan.

Setiap orang tua tentu mau yang terbaik untuk anaknya, namun sayangnya biaya pendidikan di Indonesia kini tidaklah murah.

Rata-rata proporsi pengeluaran per tahun untuk pendidikan menurut kelompok ekonomi 2024 | GoodStats
Rata-rata proporsi pengeluaran per tahun untuk pendidikan menurut kelompok ekonomi 2024 | GoodStats

BPS mencatat, mereka yang berasal dari kelas ekonomi miskin rata-rata mengeluarkan 3,96% dari total pengeluarannya per tahun untuk pendidikan.

“Meskipun secara nominal angkanya tergolong kecil, bagi kelompok miskin proporsi ini bisa sangat membebani, terutama karena kebutuhan dasar lain seperti pangan dan tempat tinggal cenderung lebih mendesak,” tulis BPS.

Biaya pendidikan ini sudah mencakup berbagai komponen, mulai dari sumbangan pembangunan sekolah (uang pangkal), uang sekolah dan komite, sampai iuran kegiatan ekstrakurikuler, buku pelajaran, alat tulis, dan biaya kursus lain di luar sekolah.

“Dari sinilah bisa dilihat bagaimana kelas ekonomi memengaruhi keputusan dan daya beli orang tua dalam membiayai pendidikan anak,” tulis BPS dalam laporannya.

Sementara itu, kelas rentan miskin tercatat mengeluarkan rata-rata 3,62% dari pengeluaran per tahun untuk biaya pendidikan, proporsi maksimal mencapai 45,03%.

Kelompok menuju kelas atas rata-rata mengeluarkan 4,28% untuk biaya pendidikan dan kelompok kelas menengah sebesar 6,66%. Biaya maksimal untuk kelompok menuju kelas menengah mencapai 67,42%, sedangkan kelas menengah sebesar 64,6%. BPS menilai bahwa masyarakat di kelompok ini cenderung menjadikan pendidikan sebagai instrumen utama mobilitas sosial dan rela mengorbankan pengeluaran kebutuhan lain untuk memprioritaskan pendidikan.

Terakhir, untuk kelompok kelas atas, rata-rata pengeluaran pendidikan sebesar 6,87%, tertinggi dibandingkan kelompok ekonomi lain. Dengan kapasitas finansial yang lebih tinggi, beban biaya pendidikan di kelompok ini relatif lebih ringan, sehingga tidak begitu memberatkan rumah tangga.

“Temuan ini memperkuat pentingnya perhatian pada kelompok menuju kelas menengah serta kelas menengah sebagai kelompok transisi yang rawan tergelincir dalam ketidakstabilan ekonomi akibat tekanan biaya pendidikan yang relatif tinggi,” lanjut BPS.

Baca Juga: Tingkat Pendidikan Masyarakat Indonesia 2024

Sumber:

https://www.bps.go.id/id/publication/2025/07/31/a2f5109904fe2c073ff32fab/cerita-data-statistik-untuk-indonesia---memilih-masa-depan---faktor-penentu-preferensi-sekolah-negeri-vs-swasta.html

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor

Konten Terkait

Posisi Perempuan dalam Skema Pertanian Indonesia

Perempuan menjadi salah satu unsur penting penggerak roda pertanian di Indonesia.

Indonesia Makin Bugar: Ini 10 Provinsi Paling Rajin Olahraga

Tren olahraga di Indonesia naik! Intip 10 provinsi paling aktif berolahraga menurut data BPS 2021–2024.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook